Kisah Yang Berakhir

4.1K 411 38
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.

"Akhirnya dapet seratus!"

Jeno bersorak kegirangan karena nilai ulangan harian miliknya berhasil mendapat nilai sempurna. Wajah pemuda itu terlihat berseri. Dia bahkan melompat-lompat karena senang.

"Lo lihat, Namet! Gue berhasil!" kata Jeno seraya memperlihatkan kertas ulangan di tangannya pada sang sahabat.

Jaemin mencibir dengan tatapan sinis. Ia hanya mendapat nilai delapan puluh. Memang ada sedikit peningkatan dari sebelumnya. Tapi, ia sebal melihat Jeno kegirangan karena mendapat nilai sempurna.

"Lebay," ucap Jaemin.

Jeno memeletkan lidahnya. "Iri, iri, iri. Wle!"

"Awas lo, ya!"

Jaemin mendelik dan Jeno membalasnya.

"Gak denger, gak denger!" kata Jeno.

Pemuda itu tertawa mengejek. Kemudian berlari mendekat ke kursi Haechan. Sementara Jaemin kembali mendelik sinis. Sebal pada sang sahabat yang semakin sombong karena mendapat nilai sempurna.

"Onyed! Lihat, deh!"

Haechan tersenyum melihat Jeno datang menghampirinya seraya memamerkan kertas ulangan di tangan.

"Aku dapet seratus!" kata Jeno senang.

Tangan Haechan terangkat untuk membelai rambut sang kekasih dengan lembut.

"Pinternya pacarku," ucap Haechan.

"Iya, dong!" sahut Jeno seraya tersenyum sampai kedua matanya menghilang. Terlihat sangat indah untuk dipandang.

"Cantik," kata Haechan sembari mengusap pipi sang kekasih. Ia tertawa pelan ketika melihat kekasihnya berkedip dengan pipi bersemu merah.

"Ish. Apa, sih," gumam Jeno seraya menunduk karena malu.

Haechan kembali tertawa. "Ke kantin, yuk!"

Jeno mengangguk. "Tapi, kali ini aku yang bayar, ya? Anggap aja sebagai traktiran karena nilaiku sempurna."

"Iya, deh. Aku nurut aja apa kata pacarku," kata Haechan.

Jeno tersenyum, lalu menggandeng lengan sang dominan. "Ayo, ke kantin!"

"Iya, sayang," ucap Haechan. Pemuda itu melirik Jihoon dan Yoshi yang tengah ribut saling meledek nilai masing-masing. "Gue duluan ke kantin. Nanti kalian nyusul."

Kedua pemuda itu menoleh. "Sip, bro!" Lalu, mereka kembali ribut tidak jelas.

Sementara Haechan dan Jeno beranjak meninggalkan kelas.

.
.
.

"Mark!"

Salsha berlari mendekat ke arah Mark yang hendak berjalan ke kantin bersama teman-teman pemuda itu.

Mr.Sucks(Hyuckno) END ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang