Jalan, Yuk!

4.7K 560 54
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

"Bego!"

Salsha mendengus kesal saat mendapat makian dari Mark. Padahal dia baru keluar dari dalam toilet wanita setelah merapikan penampilannya yang berantakan karena ulah Jeno.

"Apa-apaan, sih! Lo kenapa ngatain gue?" balas Salsha jengkel.

"Lo emang bego," balas Mark dengan wajah dingin. "Tindakan lo di lapangan tadi beneran bego. Ngapain pake nyium Haechan segala? Itu gak ada di rencana kita, Sa! Lo jangan ngerusakin rencana kita berdua. Lo niat buat misahin mereka, kan?"

Salsha mendengus. Gadis itu sadar apa yang dia lakukan tadi memang salah. Ya, bagaimana, ya. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mencium Haechan karena pemuda yang dicintainya itu terlihat sangat tampan. Sayang untuk dilewatkan.

"Iya, iya, sorry," ucap Salsha.

"Karena ulah lo tadi bikin Haechan makin posesif sama Jeno. Kita jadi susah buat ngejalanin rencana ini," kata Mark.

"Ya, terus gimana?" gumam Salsha.

"Terpaksa kita harus ubah rencana yang udah disusun dengan rencana lain," ucap Mark.

"Lo udah ada ide?" tanya Salsha.

Mark mengangguk. "Ntar gue kasih tau lewat chat," kata pemuda itu.

"Oke. Gue tunggu."

.
.

"Harusnya lo gak perlu nganterin gue segala. Kan, lo mau kerja. Jadi, bulak-balik naik bus, keluar duit lagi," gerutu Jeno ketika dia tiba di rumah bersama Haechan yang mengantarnya.

Haechan terkekeh. "Sini deketan," kata pemuda itu.

"Mau ngapain?" tanya Jeno.

"Mau cium," balas Haechan.

Jeno langsung menjauh. "Gak mau!" sahutnya cepat.

"Hukuman, sayang," ujar Haechan seraya mengedipkan sebelah matanya.

Jeno merengut setelah sadar jika tadi kelepasan berbicara menggunakan kata terlarang.

"Gak sengaja loh," gumam Jeno. "Dibebasin dari hukuman, ya?" Ia tanpa sadar mengeluarkan gerakan imut yang membuat Haechan tidak tahan lagi.

Langsung saja pemuda itu menarik tangan Jeno, lalu mencium bibir sang kekasih. Hanya sekedar ciuman biasa, menempel beberapa detik, sebelum melepaskannya dengan meninggalkan suara kecupan.

Jeno berkedip karena ulah Haechan terlalu tiba-tiba sampai ia sulit untuk melepaskan diri.

Satu tangan Haechan berada di pinggang Jeno, sedangkan satunya mengusap pipi sang kekasih dengan gerakkan lembut. Netra kedua pemuda itu saling memandang, seolah menguci diri pada pesona masing-masing.

"Aku kerja dulu, ya. Doain dapat uang banyak biar bisa beliin kamu jajan," kata Haechan dengan senyuman di wajahnya.

Jeno seolah tersihir pada senyuman itu. Dia mengangguk pelan tanpa bersuara, bahkan ketika Haechan kembali memberi ciuman di bibirnya, ia hanya bisa menutup mata menikmati segala sentuhan bibir dari sang dominan.

Mr.Sucks(Hyuckno) END ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang