I Really Love You

5.3K 589 35
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Jaemin memasang wajah aneh ketika melihat Jeno dan Mark tengah berjalan beriringan sembari mengobrol yang entah apa sampai membuat keduanya sesekali tertawa.

"Kenapa Jeno bisa sama Mark?" gumam Jaemin pelan. Matanya mendadak membulat. "Apa jangan-jangan Mark nyari kesempatan buat deketin Jeno saat Haechan lagi gak ada." Dia kembali bergumam. "Ini gaswat. Gue harus nyadarin si Jeno. Jangan sampai dia masuk ke lubang singa."

Jaemin segera beranjak mendekati Jeno dan Mark berada. Setelah dekat, ia memisahkan keduanya dengan berdiri di tengah-tengah mereka berdua.

Jeno tampak terkejut, begitu juga dengan Mark.

"Apaan, sih?" kata Jeno sebal.

Wajah Jaemin terlihat datar. "Lo yang apa-apaan," ujar pemuda itu, lalu melirik ke arah Mark dengan sinis. "Lo ngapain berduaan sama dia? Mau jadi bego lagi terjebak sama orang sakit kaya dia?" lanjutnya dingin.

Mark terdiam. Dia tahu jika Jaemin mungkin masih dendam padanya karena kejadian di kelas beberapa waktu lalu. Sementara Jeno terlihat mengerutkan kening.

Oh, iya. Nanamet, kan, belum tau kalau gue sama Mark itu Adik Kakak. Pantas aja dia kelihatan gak suka gini.

Jeno menepuk jidatnya sendiri setelah tersadar kalau Jaemin belum tahu mengenai hubungannya bersama Mark.

"Lo jangan salah paham, Na. Apa yang ada di dalam pikiran lo saat ini, itu sama sekali gak bener," ucap Jeno.

"Maksud lo?" Jaemin mengernyit bingung.

Jeno melirik Mark yang hanya diam sedari tadi, dia memberikan senyum simpul. "Mark itu Kakak kandung gue, Na."

"Hah?" Jaemin terkejut.

"Nanti gue ceritain. Sekarang ikut gue, yuk!" ucap Jeno sembari memegang salah satu tangan Jaemin. Dia menatap Mark. "Makasih atas waktunya, ya, Kak. Gue pergi dulu."

Mark mengangguk sembari tersenyum. "Makasih juga karena lo mau maafin kesalahan gue."

Jeno tidak menjawab, dia hanya membalas dengan senyuman. Kemudian berlalu pergi bersama Jaemin yang masih terkejut dan juga bingung.

Mark memandangi kepergian Jeno. "Sekarang hubungan kita berdua sebagai Adik dan Kakak udah baik-baik aja ya, Je. Tapi, gue masih belum bisa kalau harus ngelihat lo bahagia sama Donghyuck," gumam pemuda itu pelan.

"Namun, gue juga gak bisa egois gini. Karena gue sadar kalau Donghyuck sama sekali gak pernah mandang gue spesial di matanya. Malah dia benci sama gue."

"Gue nyerah, Je. Donghyuck emang ditakdirkan buat lo, bukan gue."

.
.
.

Jeno memandangi ponselnya dengan wajah gelisah. Sudah hampir seharian Haechan belum memberi kabar padanya. Dia benar-benar khawatir, takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada pemuda itu.

Mr.Sucks(Hyuckno) END ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang