Lee Jeno itu naksir berat sama Kakak kelasnya yang bernama Mark Lee, tapi kenapa dia malah harus pacaran sama Lee Haechan sahabat dari Mark hanya karena dia salah orang pas lagi confess?
Gimana nasib Jeno yang harus terjebak pacaran sama orang nyebe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. .
"Lo ngapain ada di kelas gue?" ucap Haechan ketika dia tidak sengaja berpapasan dengan Mark yang baru ingin keluar dari kelasnya.
"Bukan urusan lo," balas Mark kembali melanjutkan langkah, tidak lupa menyenggol bahu Haechan saat ia melewati pemuda itu.
Haechan menoleh dengan mata memincing.Tampaknya Mark sudah mulai bersikap dingin. Apakah itu pertanda akan ada permusuhan di antara mereka?
"Biarin aja, Chan," kata Yoshi. "Yuk, masuk."
Haechan mengalihkan pandangan, lalu melangkah memasuki kelas tanpa bersuara. Senyumnya merekah kala melihat Jeno tengah ribut dengan Jaemin.
Sebelum ke tempat duduknya, Haechan menyempatkan diri untuk menyapa Jeno. Namun, tidak jadi karena bell sudah berdering. Jadi, pemuda itu hanya bisa mengusak rambut Jeno, terkekeh karena mendapat delikan gusar, kemudian melangkah ke pojokan kelas.
"Nyebelin banget sih, anjir!" gerutu Jeno kesal. Sedangkan Jaemin meledek.
"Itu namanya romantis, Bestie," kata pemuda itu.
"Pala kao romantis."
Jaemin tertawa, sementara Jeno mendengus dan memilih untuk menyibukan diri selama menunggu guru masuk kelas.
Sedangkan itu, Haechan kembali teringat akan kemunculan Mark dari kelasnya. Dia melirik ke arah Jeno. Apakah mungkin Mark datang ke sini untuk menemui sang kekasih?
Haechan jadi khawatir Mark mengatakan kalimat yang tidak menyenangkan lagi. Tapi, melihat bagaimana ekspresi Jeno, sepertinya baik-baik saja.
Pemuda itu mengambil ponselnya, berniat untuk bertanya pada Jeno karena dia merasa tidak tenang.
Pacar gue♡
P. Kiw cowok. Nengok, dong.
Apaan sih, Onyed 😑
Sensinya pacar gue. Aa mau nanya, nih.
Paan, sih. 😑
Si Mark ngapain ke kelas? Dia gak ngomong aneh-aneh ke lo lagi, kan?
Kepo lo.
Heh, gue serius, Jen. Khawatir, nih.
Gak.
Apanya yang enggak?
Dia ga ngomong yang buruk ke gue. Dia cuma minta maaf.
Minta maaf?
Yeps! Soal perkataannya ke gue pagi tadi. Kata dia gak bermaksud karena cemburu.
