Chapter. 31: pulang sekolah

2.9K 476 25
                                    

'Takkan ada yang mengganti, semua rasa ini pada mu' Rizky febian : terlukis indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Takkan ada yang mengganti, semua rasa ini pada mu' Rizky febian : terlukis indah















Setelah kejadian ribut ribut saat jam istirahat, kini suasana mulai membaik dengan jennie yang di jelaskan dengan lembut oleh lisa jika dirinya tidak akan tergoda dengan banyak gadis gadis di sekolahnya.

Kini jennie tengah mengerjakan pelajaran matematika, jari-jari tangan kiri mungil nya menghitung dan tangan kanannya menulis jawaban yang ia dapatkan.

Waktu menunjukkan pukul 12.00 dan setengah jam lagi akan masuk waktu pulang sekolah, beberapa menit jennie selesai mengerjakan ia mengumpulkan buku tulis di meja guru untuk di periksa dan di beri nilai.

Sementara di kelas jennie yang masih berlangsung pelajaran sekarang beralih ke kelas lisa yang nampak ramai karena guru sejarah tidak masuk kelas perihal kendala rapat di luar sekolah.

Jadi lisa dengan bosan hanya berseder di kursi nya dan menatap ke arah luar jendela kelas tanpa menghiraukan teman-teman kelas nya.

Ting!

Lisa melirik ponselnya yang tergeletak di atas mejanya, suara notifikasi pesan masuk. tangan mengambil ponsel nya dan melihat pesan dari siapa untuk dirinya, hingga nama pacarnya tertampang jelas.

'Lili aku dapet 100 matematika! senggol dong deck. '

Lisa tertawa kecil melihat isi pesan jennie yang dikirimkan untuk nya, ia senang jika jennie mulai memerhatikan pelajaran nya sekarang karena beberapa minggu kebelakang ia selalu mengeluh perihal kurang memahami materi materi yang gurunya ajarkan.

'di read doang hilih! nanti jemput aku depan kelas titik.'

Lisa menyungging senyum kecil dan ia merasakan seseorang dudul di samping nya, ternyata irene tengah tersenyum kecil.

"oh iya, minggu depan udah ujian kira kira kalau mau lanjut kuliah pengen dimana?."

Lisa meletakan ponselnya dan berfikir sejenak, ia mengincar jurusan ekonomi bisnis berniat untuk melanjutkan perusahaan sang ayah yang akan menjadi tanggung jawab nya saat dewasa nanti.

"Mungkin luar negri, sekalian buat cari pengalaman. " Irene mengangguk

"Terus? Jennie gimana?. "

Lisa tertawa kecil, "kayak ga tau jennie aja, persis seperti buntut. "

Yang lisa maksud adalah jennie akan mengekori nya dan bersekolah di Universitas yang sama atau di kota yang sama, asalkan gadis itu berdekatan dengan gadis jangkung ini dan tidak boleh lepas dengan alasan apapun.

Di sekolah ini pun lisa sudah banyak yang suka dan terang-terangan mengungkapkan perasaan nya baik di depan lisa atau di depan jennie, sebab itu jennie tidak akan lepas mengawasi sekitar lisa dan akan tetap melakukan sifat mendarah daging terhadap lisa.

...


Lisa berjalan ke arah kelas jennie berada, ia melihat gadis nya sudah berdiri di depan kelas nya sendiri serta berbincang ringan dengan beberapa teman sekelas nya.


"tuh, doi jen."

Jennie mengikuti arah tunjukan temanya dan senyum terukir di wajah nya saat lisa berjalan ke arah nya, hingga pacar nya sudah berdiri di hadapan nya jennie spontan memeluk tubuh tinggi dengan erat.

"kamu lama banget. " rengekan jennie

"tadi selesai tugas dulu. "

Pelukan terlepas dan jennie mengangguk, tak lama jisoo dan rose keluar dari kelas nya dan bergandengan tangan tanpa menghiraukan jennie serta lisa yang tengah memerhatikan mereka berdua.

"Jisoo manja banget masa, Aw! "

"sama kan. " Jennie mengusap hidungnya yang baru saja di cubit Lisa dan menampilkan wajah cemberut nya.

"biarin kok, oh iya! Kamu jongkok coba.. Tas nya lepas dulu. "

Lisa mengerutkan kening nya heran, dan jennie tertawa kecil lalu memaksa lisa melepas tas nya dan menyuruh gadis tinggi itu jongkok. Setelah lisa menurut dan berjongkok di hadapan nya, gadis mungil itu berlahan naik di punggung nya dan tertawa puas saat mendapatkan reaksi terkejut dari pacarnya.

"Gendong aku, sebagai hadiah dapet nilai 100." Jennie memeluk erat leher lisa dan kepala nya bersender nyaman di bahu lisa.

Lisa perlahan berdiri dan membawa jennie yang berada di punggung nya menuju luar gedung untuk pulang mengendarai mobil.

Aksi ini berhasil mengambil perhatian para siswa siswi yang berlalu lalang, Jennie dengan perasaan senang sesekali memberi kecupan di pipi lisa dan di bahu nya membuat lisa terkejut beberapa saat karena ini masih di lingkungan sekolah.











Lisa mengantar jennie hingga berada di depan pintu rumahnya, di lantai dua ibu jennie tengah memerhatikan putri sulung nya yang nampak bahagia berdekatan dengan anak sulung keluarga Dewantara.

"nanti kalau udah sampe, telfon!." Jennie dengan tegas

"Iya, kalau engga lupa."

"Tuhkan! kebiasaan ih!"

Lisa tertawa kecil dan tangan nya terulur untuk merapikan beberapa helai rambutnya lalu membalas ucapan jennie, "bercanda, nanti di telfon udah jangan marah marah terus."

Jennie melipat tangan di dada dan menatap tajam ke arah lisa, "kenapa emang nya? ga seneng? mau cari cewek lagi gitu?"

"yatuhan J, punya satu aja udah uring-uringan mulu."

"Maksud?! Oh!? Bener kan tuh! Kamu ga seneng sama aku! Mau cari cewek lagi! Biarin ku bilangin mamah!!!. "

Lisa tertawa kecil dan menarik gadis itu yang sudah berubah menjadi singa betina, yang kapan saja bisa memangsa nya kapan saja.

Ia memeluk tubuh nya dan mengusap lembut punggung gadis itu lalu tangan jennie tak lama membalas pelukan lisa yang nampak memberikan ketenangan seolah-olah itu tidak akan terjadi dan hanya dirinya lah yang akan milik lisa.

"aku sayang kamu J, kalau Tuhan mengijinkan pasti kita sama-sama terus. "

Jennie mengangguk dan wajah nya tenggelam di dada lisa, menghirup aroma khas dari tubuh lisa sangat menenangkan.

"sekarang kamu juga udah pinter bahkan mau ngebalap nilai rata-rata ku, semangat ya buat ujian minggu depan dan buang dulu pikiran yang ga penting itu. "

Lisa melepas pelukan dengan perlahan dan mengangkat kepala jennie untuk menatap dirinya, mengusap pipi wanita gembul dengan lembut.

"Mau liat senyum kamu terus terus kalau bisa sampai akhir, terus mau liat kamu jadi dokter yang akan ngebantu banyak orang nantinya. "

Jennie tersenyum kecil dan mengangguk sebagai jawaban dari ucapan lisa, "semangat belajar nya dokter jennie."

Supergirl ; JENLISA [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang