Lo, Egois!

6 1 0
                                    

Saat ini Bible sedang berusaha menghibur Ezra yang menangis tersedu-sedu, dengan sabar Bible menunggu Ezra untuk bercerita apa yang sebenarnya terjadi.

"Udah ya nangisnya" Bible bigung kenapa Ezra jdi cegeng seperti ini.

"Cerita sini sama gue, gue siap dengerin semuanya" ujar Bible

Mendengar hal itu Ezra langsung memeluk sahabatnya itu dan tangisnya semakin pecah disana.

"S-sea," kata Ezra mulai berbicara

"Sea kenapa?"

Ezra melepaskan pelukan mereka, wajahnya terlihat berantakan karena sisa air mata.

"Selama tiga hari ini gak ada kabar dari Sea, gue juga gak pernah lihat dia di sekolah" Ezra mulai bercerita dan Bible setia menjadi pendengar.

"Sebenarnya dia itu sadar gak kalau udah punya pacar, gue ini pacarnya Bel, gue pacarnya!"

Bible hanya diam ia membiarkan Ezra mengeluarkan semua unek-uneknya. Memang sejak pertemuan terakhir mereka waktu itu ia tak melihat Hosea sama sekali.

"Gue takut kalau Sea itu punya cewek lain dan lupa kalau ada gue. Jujur aja gue sayang banget sama dia Bel, gua gak sanggup kalau–"

"Sssttt.... Gak boleh Overthinking. Mungkin aja Sea lagi ada masalah yang serius dan gak sempat kasih kabar" Bible tak ingin Ezra berpikir berlebihan dan berdampak buruk bagi kesehatannya.

"Tapi gue pacarnya Bel, "

"Iya gue juga tau kalau lo itu pacarnya Sea" Bible meninggikan suaranya

"M-maaf, gue gak bermaksud buat bentak lo" Bible menghembuskan napasnya kasar, ia kelepasan hatinya panas saat Ezra mengatakan hal itu walau nyatanya memang seperti itu.

"Lo dengar kan kata dokter waktu itu, gak boleh berpikir terlalu keras, lo harus jaga kesehatan." Ezra mengangguk tanda mengerti.

"Udah ya, jangan nangis lagi dong" ucap Bible

Ezra mengusap air matanya "Jelek ya?"

"Iya, lo kalau nangis jelek" ejek Bible lalu tersenyum pongahhh

"Taii... Ngeselin lo"

Mereka berdua tertawa puas Ezra melupakan sejenak masalahnya
Bible senang melihat Ezra yang kembali ceria seperti biasannya.

******

"

SEA...!" Bible memanggil Hosea dengan sangat kencang, membuat mereka berdua menjadi bahan tontonan.

Hosea spontan menghentikan kaki jenjangnya dan menoleh ke asal suara.

Bible berjalan mendekati laki-laki itu sembari melayangkan tatapan tajamnya menandakan bahwa ia sedang emosi.

"Lo bisa gak sih, gak bikin Ezra sedih terus? lo itu gak punya hati tau. Banci banget lo bikin cewe nangis" ucap Bible kepada Hosea yang menatapnya bigung

"Bukan urusan lo." Balas Hosea menahan amarah, tak terima saat kata 'Banci' keluar dari mulut gadis itu.

"Ya jelas urusan gue lah, Ezra itu sahabat gue. Lo pacarnya tapi gak bisa jaga perasaannya dia, mikir dong lo" sentak Bible meninggikan intonasinya.

Hosea berjalan mendekat, Bible yang melihat itu berjalan mundur hingga tubuhnya menabrak dinding. Namun Hosea terus melangkah hingga jarak mereka semakin terkikis. Ia menaruh ke dua tagannya di sisi tubuh Bible hinga gadis itu benar-benar terkukung olehnya.

Siswa yang melihat itu menahan napas. Karena posisi mereka saat ini sangat intim.

Hosea menarik ujung bibirnya melihat Bible yang tak dapat bergerak lagi. "Pacar? Gue pacaran sama Ezra itu karna suatu alasan, dan gue yakin lo tau itu" bisik Hosea di telinga Bible

Perahu KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang