Chapter 4. Incident

30 7 0
                                    

"perkenalan kita bagai mimpi"

'' huftt untung aku tepat waktu'' gumam ku.

Sebelum memasuki ruangan Departmen desain
Setelah sampai di dalam ruangan departemen Desain aku lihat sudah ramai dan kemudian aku langsung menuju ke ruangan Kepala Departmen desain.

Sesampainya di sana aku melihat ada tiga orang perempuan dan satu laki laki.

'' kamu pasti Haira'' ucap seorang perempuan yang sepertinya dia adalah kepala department ini.

'' Iya bu, benar sekali'' jawabku

'' baiklah karena sudah komplit, pertama saya akan memperkenalkan nama saya. Perkenalkan nama saya Bu vera, nama panjang saya bisa kalian lihat di meja. Kemudian saya akan memasukan kalian kedalam Tim-Tim saya'' ucap bu Vera menerangkan.

Setelah itu bu vera menelfon seseorang dengan mengunakan intercom berbentuk telfon yang ada di meja.

Tak lama setelah itu aku melihat 3 orang laki laki masuk ruangan ini. Ketiga orang itu masuk dan di iringi bu vera berdiri.

''ku kira kalian bertiga sudah bisa menebak apa yang akan aku lakukan.'' Ujar bu vera kepada ketiga orang yang berdiri di depan kami.

Ketiga orang itu pun langusng menganguk
'' baiklah ku perkenalkan mereka kepada kalian. Angela, Raya, Aiden, dan Haira. Di depan kalian adalah leader dari tiga tim yang saya bentuk.''

''Iqbal adalah leader Tim 1, Iqbal Angela akan menjadi anggota tim mu'' ucap bu vera

'' kemudian, Saga adalah leader Tim 2, Raya kamu akan masuk ke tim nya saga''

'' yang terakhir Aldi, leader Tim 3, Haira dan Aiden akan masuk ke tim mu Aldi, anggota mu yang paling sedikit semoga dengan ini bisa memudahkan kalian'' ucap bu vera. Ketiga orang itu tampaknya sudah paham.

'' baiklah, selamat bergabung kedalam tim desain , Aiden, Angela, Haira dan Raya'' ucap bu Vera di Iringi senyuman.

Setelahnya, kami di beri sebuah kartu akses yang di gantung di leher ini juga berguna untuk Absen. Kemudian kami mengikuti Leader kami kedalam ruangan tempat kami akan tempati untuk bekerja.
======

Pagi ini aku merasa sangat sial, biasanya aku akan datang dia atas jam 07.30 tetapi aku sedikit ketiduran dan sampai ke kantor sekitar jam setengah delapan lewat. Aku yang sedang menunggu lift di lobi dan entah kenapa lama sekali rasaanya.

''tinggggg' bunyi nyaring lift itu terbuka tak lama aku pun masuk kedalam lift itu.

'' tunggu tungguuu, tolong tahan lift itu sebentar. '' teriak seorang perempuan yan agak berisi. Namun aku tak menahannya

'' tunggu tahan pintu lift nya tolong, God Damn it I lose that lift'' umpatnya, oh tentu saja aku mendengar semua yang di ucapkan

'' he is so shitty'' aku tersenyum mendengar umpatan perempuan entah kenapa aku rasanya ingin menjahilinya.

Aku tak menekan nomor lift yang akan ku tuju melainkan aku membuka pintu lift. Ku lihat wajah terkejutnya, rasa nya ingin aku tertawa melihatnya.
Ohhh god, what happened with me.

Aku melihat perempuan itu dengan diam kulirik perempuan itu sebentar dan langsung menekan nomor lift.

Selama lift itu berjalan tak terjadi pembicaraan sampai perempuan itu, melenyapkan keheningan ini.

'' maaf tadi saya memaki anda, saya tadi hanya kesal karena anda tidak menahan pintu lift nya untuk saya. Sekali saya minta maaf'' ucap perempuan itu dengan sungguh sungguh.

Varsha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang