" Selama ini aku dianggap apa"
Beberapa hari setelah kejadian di kantor polisi waktu itu aku tinggal di rumah orangtua ku bersama bang malvin dan adik ku noah. Aku juga masih kerja di café, milik bibi ku itu. Namun sudah sangat lama aku tidak melihat Raffael manggung disana.
“ kata temannya raffael dia sudah tidak pernah manggung di café beberapa hari ini” gumam ku.
‘’ apa gue langsung ke fakultasnya aja ya “ lanjutku bergumam.
‘’ yaudah deh sekalian di kampus kalau beruntung mah ketemu” lanjutku.
Aku berjalan melewati lorong dan bangunan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis terletak di seberang Gedung Fakultas ku. Jadi ya harus melewati beberapa gedung kelas untuk menuju kesana.
Sesampinya disana aku bertanya kepada salah satu teman sekelasnya dan mereka berkata bahwa Raffael sedang berada di lapangan basket kampus. Setelah mendengar itu aku pun langsung menuju ke arah lapangan basket.
Dari jauh aku melihat Raffael tengah duduk bersama teman temannya dan berbincang kecil. Dia terlihat tampan dengan jersie basket merah dan hand band di lengannya.
“ Raff, kok lo berapa hari ini gak di ikutin si cewe gendut itu sih, biasanya lo ama dia kek perangko kemana mana selalu sama sama” tanya salah satu teman Raffael.
“ Ohhh Haira , lagi punya kesibukan masing masing aja” jawabnya. Aku tersenyum mendengar ucapannya. Tak lama terdengar
‘’ Raff tapi yah menurut gue lo tuh aneh bro. kok bisa sih lo gak punya perasaan gitu ama tu cewe” Tanya salah satu temanya. Mendengar pernyataan itu aku terdiam tidak lagi bisa melanjutkan langkah ku arahnya.
‘’kan gue udah bilang, rasa yang gue punya kedia tuh cuman tanggung jawab aja kek dari abang ke adek. Lo tau sediri gue anak tunggal. Lagi pula gue merasa bersalah dengan kematian orang tuanya” jawab Raffael.
Jawaban raffael membuat ku mematung, selama ini dia tidak memiliki perasaan yang sama dengan ku. Tapi ada apa dengan kematian orang tuaku, kenapa dia merasa bersalah. Apa yang menjadi alasan sebenarnya dia mendekati ku.
Saat ini aku tersadar bahwa pertemuan aku dan Raffael memang sangat aneh. Bagaimana mungkin seorang handsome boy and famous boy datang kepada ku secara tiba tiba dan menjadi teman ku sekaligus penolong ku.
Aku yang selama ini di butakan oleh rasa suka dan kagum ku padanya.
Saat ini aku tidak bisa menahan air mata ku dan aku berlari menjauh dari sana. Aku berlari tanpa arah tujuan. Entah semesta mendukung ku atau bagaimana tapi tiba tiba rintik hujan membasahi badan ku. Aku berlari di tengah hujan hingga aku sadar bahwa aku sendiri telah berada didekat halte bus.
Aku sudah tidak sanggung menahan semuanya aku pun jatuh terduduk dengan air mata terus mengalir ditengah alinan hujan yang menerpa badan ku.
Air mata ku terus turun di tengah hujan yang di iringi oleh alunan petir dan Guntur sekan semesta melambangkan suasana hati ku saat ini.
“ ahh pantas saja aku merasa pernah mengenali mu di suatu tempat kau perempuan yang ku berikan payung saat hujan waktu itu. “ ucap seseorang di depan ku.
Aku mengangkat kepala ku dan aku melihat Azriel mengulurkan tangan pada ku. Aku menatapnya bingung namun tetap ku raih tangan nya untuk berdiri.
Ku harap azriel tidak melihat air mata ku Semoga hujan menutupinya dengan baik.
“pulang naik Apa ra” Tanya nya yang terguyur hujan juga.
“ ahh, keknya naik taksi online deh atau entah lah” jawabku serak.
‘’ Mau bareng gak tapi gue pakai motor, tetep basah sih” Tanya nya
‘’boleh” jawabku tak kuasa untuk menolak lagi pula aku sudah tidak punya tenaga lagi untuk mencari transportasi. Aku mengikuti azriel berjalan kearah motornya.
“ Sorry ra gue gak bawa jas ujan “ ucapnya
‘’ ga apa. Lagian badan gue juga udah basah” kata ku.
‘’ maaf ya pakai motor gak mobil, kehujanan deh “ canda nya. Aku tersenyum sebentar mendengar candaan nya.
‘’tapi motor elo seharga satu mobil ” ucap ku menjawab candaanya. Motor azriel emang setara dengan motor sport. Jujur aku sedikit kesusahan untuk menaiki motor nya. Tapi tetap di bantu oleh Azriel.
‘’pegangan ra. “ ucapnya
‘’ Iya, oh iya nanti boleh tolong anterin gue ke rumah gak jangan ke apartment. “
“ siap laksanakan, tapi tunjukin jalannya ya” ucapnya.
“ oke”
Saat di gonceng mengunakan motor sport ini posisi duduk ku sedikit menjaga jarak dengan Azriel. Namun entah kenapa badan ku sedikit limbung ke samping namun Azriel berhasil menggapai tangan ku dan dia arah kan bukan lagi di pundak atau punggung. Namun keperutnya.‘’Ra Are You okey, lo pegangan di sini aja takut jatoh. ” ucapnya.
“sorry kepala gue agak pusing” tanpa membantah aku pun langsung melingkarkan tangan ke azriel dan menyandarkan badan ku ke arahnya.
Aku melihat wajahnya di sepion motor, gak tau kenapa tapi gue ngerasa setiap gue ada masalah pasti ada Azriel yang bantuin. Tanpa sadar aku berbisik
“terima kasih El” bisik ku aku tak tau dia mendengarnya atu tidak ditengah hujan dan deru kendaraan.
Aku menunjukan jalan menuju kerumah ku, sesampainya di rumah aku sudah di buka kan pagar oleh Bang Malvin yang tampak nya baru saja pulang dan ingin menutup pagar.
“ eh ra ujan lo kenapa gak bilang abang nanti bisa jemput. “ Tanya nya.
“ gak apa bang bisa sendiri “ jwabku.
“ pulang sama siapa” . Aku melirik ke Azriel yang tersenyum kepada kami.
“ eh Azriel mau masuk dulu gak, kasian gue lihat Lo basah kuyup begitu” Tanya bang malvin. Ohh mereka saling mengenal baguslah jadi tidak usah menjelaskan panjang lebar.
“boleh bang” ucapnya.
“ bang Rara masuk dulu yaa, dingin” ucap ku dan bang malvin menganguk. Bang malvin langsung membuka pintu leabar untuk motor Azriel masuk kedalam.
Aku bergegas masuk kerumah tanpa mengiraukan pertanyaan Noah dan membanting pintu keras.
Lagi lagi aku tak kuasa menahan tangisan ku ini dan terduduk di depan pintu. Entah kenapa rasanya sangat sesak di dada ku.
========
ada dua tipe orang saat hujan. Yang pertama menunggu hujan reda dan yang kedua melanjutkan perjalanannya menerjang hujan hingga sampai ke tujuan.Perbedaan antara keduanya terletak pada waktu untuk sampai ketujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Varsha
RomanceSeorang gadis berlari kencang kearah Halte bus untuk menghindari hujan. Ia berlari sangat kencang sampai ia tak sadar bahwa tali sepatunya terlepas. '' akkkkkkkgg.., '' teriaknya hampir terjatuh karena menginjak tali sepatu . '' sialan nih tali k...