"Pertemuan yang sedikit unik namun cukup berkesan."
Saat di Kantor polisi aku tak berhenti memikirkan haira. Melihat mukanya yang pucat pasi saat di datangi polisi terputar bagai kaset rusak di pikiran ku. Disaat aku melacak posisi pelaku begal tak henti hentinya mata ku melihat kearah jam berharap bisa segara pergi kerumah sakit.
Setelah beberapa jam aku melacak dan membuat program yang bisa membuat polisi mengetahui posisi terkini dari pelaku pelaku tersebut. Aku kembali ke rumah sakit dengan terburu buru menggunakan mobil bang sean. Sedangkan Bang Sean masih di kantor polisi mengurus beberapa hal.
Untung lah hari ini jalanan sedikit luang tidak terlalu banyak mobil lalu lalang. Setelahnya sampai di rumah sakit aku berlari kecil ke resepsionis.
‘’ permisi Mbak pasien bernama Haira Arsha yang di UDG udah pulang atau belum” Tanya ku. Waktu saat ini menujukan jam 09.30 yang kemungkinan haira sudah diizinkan pulang.
‘’ sebentar ya pak saya Cek dulu daftar kepualangan pasien’’ jawabnya.
‘’ baik pak, saya rasa Pasien atas nama Bu Haira masih ada diruangan UGD, daari hasil pemeriksaan terkahir dokter bu haira baru bisa pulang kurang lebih setelah jam 10 setelah infus habis dan ganti perban ’’ setelah mendengar penjelas resepsionis itu tadi, aku langsung menuju kearah ruang UGD.
Sesaat setelah aku membuka pintu aku melihat Haira terduduk pada Brankar rumah sakit di temani seorang pria yang memegang tangannya. Aku tak pernah melihat haira tersenyum seperti ini, senyum haira sekarang terasa berbeda.
Aku ingin mendekat tapi takut menggangu jadi aku memutuskan melihat dari jauh saja. Syukurlah di baik baik saja, rasanya aku ingin mendekat dan ingin bertanya bagaimana perasaanya dia, atau sekedar menyapanya namun kaki ku terasa kaku untuk mendekat. Tak lama dari itu aku memutuskan untuk kembali saja ke appartmen ku.
====
Dua hari telah berlalu sejak kejadian Haira di begal dan masuk rumah sakit. Aku belum mendapatkan kabarnya sama sekali. Tak terasa aku sedikit termenung di Meja pantry sampai panggilan keras bang Evan menyadarkan ku dari lamunan ku itu.
‘’ ell, Lo gak kerja udah jam 06.40 tuh nanti macet sana buru, mana hari ini hari senin pasti macet di jalan’’ ucap nya. Aku melirik sebentar jam di tangan ku dan bergegas untuk berangkat kerja. Bang Evan hari ini dia kerja agak siang dan dia juga lagi menangani kasus jadi harus banyak cari bukti. Aku juga sempatndi suruhnya melacak informasi sebagai bahan bukti nya di persidangan.
Sesampainya di kantor aku langsung menuju lift, tanpa sadar aku tersenyum mengingat pertemuan pertama ku dan haira. Pertemuan yang sedikit unik namun cukup berkesan. Saat pintu lift akan tertutup ada seseorang yang berteriak ke padaku.
‘’ tunggu tahan pintu liftnya tolong’’ aku merasa De Javu aku pun kali ini menahan pintu lift dan berharap bahwa orang itu ialah haira.
“ahh terima kasih’’ ucapnya. Aku mengira yang masuk adalah haira namun ternyata itu orang lain. Ku lirik sekilas saat ia memasuki lift dank u hiraukan dan langsung ku pencet nomor lift menuju kantor ku.
‘’ hallo kak, nama saya angela anak magang devisi Desain, kalo gak salah nama kakak Azriel ya bagaian teknisi disini’’ ucapnya sambil mengulurkan tangan. ku hiraukan perkenalan dirinya.
‘’ kak El boleh minta nomor kakak gak kalau ada kerusakan kan bisa langsung menghubungi kakak’’ ucapnya sambil mendekat kepadaku. Aku reflex memundurkan badan ku.
‘’ gak perlu ada nomor khusus devisi teknisi kalau ada terjadi kerusakan, dan gak usah berasa sok dekat dengan manggil gue El.’’ Setelah aku mengatakan itu aku langsung keluar dari lift yang memang sudah sampai pada lantai itu.
Ku lihat dia terpaku di tempat mendengar perkataan ku tadi. Aku sudah sangat mengenal orang orang seperti mereka, yang hanya mengejar wajah ku untuk dipamerkan ke teman . Kemudian yang lebih parah mereka akan berusaha mendekati ku dengan segala cara agar bisa dekat dengan ku. Aku tak menyukai orang yang hanya mementingkan gaya dan gengsi belaka seperti mereka.
=====Hufttt hari ini aku harus bekerja namun badan ku terasa sedikit meriang, aku tidak ingin ambil libur karena merasa tak enak dengan yang lain apa lagi aku hanya anak magang. Ayok haira kamu kuatt.
Untung lah Lizzie dan Zella gak bertanya Tanya aku kemana dua hari lalu. Aku hanya mengatakan bahwa handphone ku ketinggalan di rumah ku dan Motor ku di pakai sama Adik ku.
Aku belum mau memberitahu mereka dengan luka ku dahulu dan pembegalan sampai semuanya jelas. Aku juga mendapat semacam Email di komputer ku dari kepolisian tentang kemajuan kasusku ini.
‘’ Hai bebbb, morning’’ ucap Lizzie dengan suara yang mengelegar.
‘’ lizz jan teriak teriak ini Appartmen bukan hutan’’ ucap Zella. Aku hanya tertawa mendengar mereka. Pertengkaran pagi yang indah buat ku.
‘’ haishh biar in aja lagihhh, hari ini gue lagi seneng banget weee’’ teriak Lizzie sambil memeluk Zella.
‘’ aghhhh, berisik sakit telinga gue denger elu teriak di kuping guee. Emang kapan sih elu gak seneng Liz’’ ucap Zella sambil menutup telinga dan menjauhkan dirinya dari Lizzie.
‘’ tadi pas gue beli barang di supermarket bawah terus gue ketemu sama cowo baik bangettttt. Jadi gini tadi gue ke minimart nah kan gue lupa bawa duit terus dia dengan gentlenya bayarin barang barang gue. Terus belum sampai di sana aja tadi pas balik ada seorang anak kecil yang biasa minta minta nah dia emang gak kasih duit tapi dia belikan makan buat adik ituu. Sweet bangett’’ ucap Lizzie menggebu gebu.
‘’ terus elu Tanya gak nama atau nomor nya’’ Tanya ku.
‘’ gak gue gak berani sangking meltingnya, tapi tadi gue ikutin diam diam terus dia tinggal di appartmen ini, unit di depan kita iniii. Akkkk jodoh emang gak kemana sihh. Raaa elo harus ajarin gue buat kue buat gue tetangga kita ini’’ ucapnya sambil memohon. Aku yang mendengar itu hanya tertawa melihat sikap Lizzie. Kami bertiga memang seperti ini jika sudah bersama pembahasan aneh namun asik.
Kami bertiga mungkin tampak baik baik saja di luar namun sebenarnya memiliki bebannya masing masing. Aku sendiri memiliki 2 saudara laki laki abang ku merupakan seorang Arsitek dan adik ku tahun ini lulus SMA. Dan kedua orang tua ku sudah meninggal karena kecelakaan beberapa tahun lalu saat aku SMA kelas 2.
Lizzie sendiri dahulunya dia adalah model cilik namun karena suatu kasus semua karir modelling nya hancul, ibu lizie hanya seorang pedagang toko sembako kecil. Terkadamg aku melihatnya begitu mendambakan menjadi model yang berjalan atau bergaya di depan kamera.
Zella sendiri adalah anak tunggal. Ia mempunyai mamah yang overprotektif padanya. Dulu saat SMA dia hampir tak punya waktu untuk bermain karena dia berusaha menjadi sempurna untuk segala hal namun sebagai seorang anak dia pasti memiliki kekurangan dalam banyak hal. Sampai satu ketika menyerah dan menjadi dirinya sediri di sekolah dan menjadi orang yang sempurna di depan mamanya.
Aku pun sedikit kaget karena ia kuliah jurusan Arsitek bukanya dokter atau Hukum seperti mau mamanya. Zella bukan lh anak yang pembangkan kepada kedua orang tuanya namun entah kenapa hal ini bisa terjadi. Namun ia beruntung karena nilainya yang sangat bagus dia bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliahnya ini.
Kami bertiga memutuskan untuk tinggal bersama saat kuliah. Zella yang awalnya tidak di bolehkan namun di karena kan jarak rumah dan kuliah sangat jauh dan dia harus sering pergi kekampus mamah nya pun mengizinkan untuk tinggal bersama ku dan lizzie.
Lizzie sendiri dia hanya ingin kabur dari kondisi rumah nya yang berantakan, ayahnya seorang pengangguran dan ibunya hanya memiliki sebuah toko sembako dan adiknya dan ayahnya yang terus terusan meminta duit hasil jualan tanpa memikirkan nasib mereka kedepannya. Terkadang lizzie memberikan duit hasil kerja part time nya untuk uang belanja toko ibunya itu.
“ raaa are you okay, elo Nampak pucat ‘’ ucap Zella kepadaku sambil mengangkat tangan nya kearah dahi ku.
‘’ gak papa kok aman.’’ Ucap ku sambil menghindar dari tanganya Zella.
‘’ guys gue pergi dulu ya’’ ucap ku mengindari pertanyaan lanjutan.
‘’ raa jan lupa gue ama Zella gak pulang malam ini elo jangan lupa makan nanti Maag lo kumat’’ teriak Lizzie.
Aku hanya mengacungkan jempol kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Varsha
RomanceSeorang gadis berlari kencang kearah Halte bus untuk menghindari hujan. Ia berlari sangat kencang sampai ia tak sadar bahwa tali sepatunya terlepas. '' akkkkkkkgg.., '' teriaknya hampir terjatuh karena menginjak tali sepatu . '' sialan nih tali k...