"Everyone only sees and doesn't feel what we feel."
Aku menatap nanar bangunan mewah yang berada di depan ku ini. melangkah kan kaki ku pun terasa tak rela. Saat sampai ruang tamu aku mellihat sosok yang sangat ku kenal dan sangat ku benci itu tengah membaca Koran.
“ Raffael papa mau bicara sebentar “ titahnya. Ku langkah kan kaki ku kearahnya.
“Apa kamu masih berhubungan dengan perempuan itu “ Tanyanya. Pembicaraan ini lagi.
‘’ apa urusan papa terhadap kehidupan pribadi ku”
‘’ papa masih berhak untuk mengatur kehidupan mu. Papa mu ini adalah orang tua mu” hardiknya
“ Sejak kapan papa jadi orang tua yang jadi orang tua bagi ku hanya mamah. Papa tak mempunyai peran sebagai orang tua dalam hidup Raffael. Yang papa perdulikan hanya pencapaian papa di luar sana” aku tak bisa menahan lagi amukan yang telah lama ku redam.
‘’Ada Apa ini mass’’ Tanya seseorang yang muncul dari dapur. Hahh ternyata orang yang ingin mengantika posisi nyonya rumah di rumah busuk ini.
‘’ Oh ini toh Pelacur papa yang bar….” Ucapan ku terhenti dengan tamparan papa yang kurasakan di pipi. Aku menyungingkan senyum ku ke arah papa.
“ kau Berani nya berucap pada Ibu mu’’ bentaknya kepadaku.
‘’ apanya yang ibu, umurnya saja hanya beda 10 tahun dari ku dia lebih cocok jadi kakak dari pada ibu ku’’ sindirku sambil melihat kea rah wanita itu berlindung di balik badan papa.
‘’ sudahlah aku mau pergi, di rumah ini aku tak pernah di terima” ucap ku melengangkan kaki ku pergi dari rumah ini.
‘’ Sekali kaki mu keluar dari rumah ini semua fasilitas mu akan papa cabut” teriaknya yang membuat ku berhenti dan berbalik kearahnya.
“ Fasilitas di cabut, papa lupa Raffael yang pegang Saham terbesar kakek ohh dan perusahaan papa tidak ada apa apanya jika raffael cabut semua saham dari sana” ucap ku.
“anak sialan pergi kamu menyusul ibumu ke liang lahat sanaa’’ hardikan papa ku hiraukan dan aku kembali keluar rumah busuk ini dan menuju mobil ku yang ku parkirkan keluar.
Saat di luar aku melihat hujan turun dengan deras namun aku tak perduli kuputuskan untuk berlari masuk mobilku. Saat di jalan aku mengingat percakapan ku dengan papa. Aku tak pernah akur dengan papa semenjak tau bahwa ternyata papa hanya memanfaatkan mama untuk mengambil hak saham dari kakek dari ibuku. Namun saat kakek meninggal saham itu tidak jatuh di mama namun di aku sebagai cucu satu satunya Cakara Abhimadta Danuendra. Pemegang Perusahaan Real Estat dan Pertambangan terbesar di kota ini.
Aku tidak menyandang nama Belakang ayah ku atau pun kakek ku. Mama ku memilih untuk tidak menyantumkan nya kerena tak ingin aku menjadi salah satu dari mereka namun sepertinya mama salah tentang itu.
Saat aku mengemudikan mobil ku aku mengingat kembali kenangan antara aku dan mama. Rumah itu memiliki banyak kenangan antara aku dan mama namun sejak mama meninggal Rumah itu bagai neraka bagi ku.
Aku melajukan mobil ku dengan kencang melewati derasnya terpaan hujan. Tanpa terasaa kenangan itu kembali menyerang kepalaku dan tanpada sadar aku air mata ku mengalir membasahi pipi ku. Semua orang berharap menjadi seperti ku menjadi anak orang yang berpengaruh dan bergelimang harta namun mereka tidak tau bagaimana rasanya menjadi ku hidup dengan ayah yang hanya mementingkan tentang uang dan pengaruhnya di kota ini.
“ agghhkkkkk, Ahhh God Please I just want have a normal Life” teriak ku .
Saat melintasi Café yang biasa haira bekerja aku teringat dengan kasus yang kembali di angkat yang membuat nama baik papa sedang di pertaruhkan. Kecelakaan yang membuat kedua orang tua Haira meninggal dan kasus itu dengan mudah di tutupi oleh uang oleh ayah ku.
Aku harus sebisa mungkin menghindarinya agar Haira tidak terlibat lebih jauh kedalam kasus ini aku gak mau dia akan menjadi korban papa selanjutnya demi memuaskan Obsesinya menajadi nomor satu di kota ini.
“ I Hope She is okey “gumam ku.
Hello i am back. Sorry guyss udah beberapa bulan gak update. Lagi sibuk sibuk nya kuliah dan kegiatan organisasi.
π_πBut i am here back for you enjoyyy ≧ω≦
KAMU SEDANG MEMBACA
Varsha
RomanceSeorang gadis berlari kencang kearah Halte bus untuk menghindari hujan. Ia berlari sangat kencang sampai ia tak sadar bahwa tali sepatunya terlepas. '' akkkkkkkgg.., '' teriaknya hampir terjatuh karena menginjak tali sepatu . '' sialan nih tali k...