Setelah kurang lebih 2 jam akhirnya suhu tubuh haira perlahan turun. Jujur saat ini aku jantungku berdetak sangat kencang namun anehnya aku sangat menyukai perasaan itu. Rasanya nyaman mendekap seseorang dan mendengarkan detak jantung dan nafasnya. Aku melihat jam menunjukan waktu jam 11 malam. Aku tak tau apakah bang Evan balik atau endak hari ini karena banjir juga di beberapa ruas jalan.
Aku memutuskan untuk tidur dengan haira yang masih ada didekapan ku.
=====
Ughhh pusing sekali kepala ku dan mata ku sangat berat untuk membuka. Saat kupaksa membuka mata ku aku melihat dada seseorang didepan ku. Aku berusaha mencerna apa yang terjadi setelah aku pulang dari café semalam.
Bukan kah aku terduduk di dekat lift karena kepala ku terasa berputar. Aku mendongak kan kepala ku dan melihat siapa yang memeluk ku ini. Apahhhh Azriel memeluk ku dan dia tidak memakai baju.
" kyaaaaaaa'' teriak ku sambil mendorong nya kelantai.
'Bughhhh' renyah sekali bunyi azriel jatuh dari tempat tidurnya sendiri .
'' What Are you doing in my Bed.'' Teriak ku kepadanya sambil melihat ketubuh ku yang hanya memakai celana dan tangtop.
''ughhh, haira jangan salah paham dulu, elo tadi malam demam tinggi dan terduduk di depan lift tanpa respon makanya gue bawa ke apart gue biar gue bisa tangan in'' ucapnya sambil berdiri sambil mengusap usap bokong dan punggungnya yang jatuh terlebih dahulu.
'' tapi kenapa baju gue elo lepas hahhhh, dasar mesum'' teriak ku kembali.
'' gue gak bermaksud gitu tapi elo tau sendiri baju elo basah gegara ujan. Dan badan lo semalam panas banget kalo gue gak lepas bisa makin bahaya di elo'' jelasnya lagi.
'' terus Elo kenapa gak pakai baju'' Tanya ku kali ini dengan lemut karena semakin mengeti keadaan ku kemarin.
'' panas lo gak turun turun hampir sejam dari gue kasi elo obat, dan gue mutusin buat turuin suhu bdan elo dengan skin to skin, and then it's working.'' Jelasnya.
Aku mendengar itu tidak bisa mengucap kan kata kata setelahnya. Aku menarik selimut ku membuat menutupi badan ku dan azriel dengan sigap membuka lemari dan memberikan ku bajunya untuk ku kenakan.
'' el keknya gue mau balik aja deh,tapi thanks ya udah nolongin gue lagi'' ucap ku sambil berushaa menahan malu Saat aku berusah turun dari kasur kaki ku terasa lemas sekali dan hampir terjatuh namun untunglah azriel menangkap ku.
'' elo bisa pulang kalau udah agak siangan, elo istirahat aja sampai agak enakan. Lagian ini masih jam setengah empat pagi '' ucapnya dengan senyum. Aku menganguk saja dan tak lama perut ku berbunyi menandakan bahwa ia lapar. Perut tidak bisa kah kau berkompromi dengan ku sebentar saja.
Azriel tersenyum mendengar perut ku yang berbunyi
'' sebentar gue buat in makanan'' ucapnya. Aku hanya menganguk malu dan menutupi setengah wajah ku menggunakan selimut. Ku lirik dia yang sedang memakai pakaian.
Tubuh Azriel seperti pahatan patung yang sempurna, dengan perut kotak kotak yang terpahat sempurna serta otot yang ada dibadannya membuatnya bagai patung berjalan. Aku sangat mengerti kenapa rekan kerja ku banyak yang tertarik dengan Azriel.
Namun dia adalah versi idaman setiap kaum hawa, tapi aku masih tak mengerti kenapa mereka semua beranggapan bahwa azriel itu Gay.
Hahh entah lahh. Lupakan baiknya aku tidur sambil menunggu azriel membawakan makanan. Akuu rasa sedikit tak enak dengannya. Mungkin nanti aku akan mentraktinya sebagai ucapan terima kasih ku.
Tak lama aku tertidur kemudian tak lama ada yang menepuk halus pipi ku dan memanggil kemudian saat ku membuka mata ku lihat dia memberikan ku air dan disamping tempat tidur terdapat sup yang masih mengepul dengan asap. Dari baunya sudah sangat lezat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Varsha
RomanceSeorang gadis berlari kencang kearah Halte bus untuk menghindari hujan. Ia berlari sangat kencang sampai ia tak sadar bahwa tali sepatunya terlepas. '' akkkkkkkgg.., '' teriaknya hampir terjatuh karena menginjak tali sepatu . '' sialan nih tali k...