Chapter 14.Salah Paham

9 4 0
                                    

 "terkadang teman lebih terasa seperti keluarga"

Tokkk…. Tokkk… tokkk

“ Raaa. Hairaaaa” . teriakan dari luar pintu dan ketukan itu membangunkan ku. Ku rasa itu suara Lizzie.

‘’ Yaaa’’ balas ku serak

‘’Gue boleh minta bantu lo gak’’ ucap nya di balik pintu. Aku langsung bangun dari tempat tidur ku. Aku membuka sedikit pintu kamar ku dan mengeluarkan kepalaku sedikit untuk mendengar Lizzie.

‘’Ra gue minta tolongggg, bantu gue buat kueee. Zella gak mau bantuin guee plissss yaa” seru nya dengan mata memelas

‘’ iya iya gue bantuu.” Aku segera keluar dengan lizzie mengandeng tangan ku.

Saat aku memasuki dapur aku terkejut melihat banyak sekali tumpahan tepung dan sisa butter di meja pantry. Tak lupa cangkang telur yang berserakan dan bau gosong yang sangat menyengat.

“Lizzie lo gak habis bunuh orang kan didapur” aku masih takjub dengan apa yang terjadi didapur. Lizzie mungkin pandai memasak. Tapii untuk membuat kue dia sangat nol besar.

“gakkkk, tadi gue bingung apa dulu yang di masukin. Tutorial di youtube tapi orangnya cepet banget. “ jelasnya dengan mata memelas.

Aku melihat kearah Zella dengan mata bingung dan di balas dengan mengendikan bahunya

‘’ okeyy sebelum mulai keknya lo harus bersihin nih dapur kek habis terjadi pembunuhan disini” setelah mengatakan itu Lizzie langsung membersihkan kekacauan yang dia lakukan.

Aku mencuci tangan dan menyiapkan bahan bahan yang diperlukan dan mencuci tangan dan muka ku. Saat mencuci muka ku tangan ku sedikit sakit terkena air. Kulihat jahitannya sedikit terbuka. Apakah aku harus kerumah sakit.

“ eh Guys ingat gak begal yang gue bilang bebrapa hari lalu. Udah di tangkap, cuman katanya mereka itu berkomplotan besar da nada 3 orang yang belum tertangkap dan diduga itu adalah otak dari begal” ucap Zella sambil menujukan Koran ditangannya.

Deggg. Aku lupa belum memberitahu mereka tentang pembegalan yang aku alami.

“ gilaa, udah berapa orang yang jadi korban mereka” teriak lizzie.

Aku kembali tertegun mendengar Lizzie berkata seperti itu karena aku juga korban dari pembegalan itu.

‘’ Raa. Udah kelar nihh yok buat kueee” lanjutnya.

Aku dan Lizzie sibuk membuat Cookies. Yang isi terdiri dari Chocochips dan buah kering.

“ ini sih bukan Lizzie yang buat tapi Rara” ucap Zella sambil di iringi tawa

‘’ Ih gue juga bantu buatt” balas lizzie dengan manyun.

Aku dan lizzie sangat banyak membuat cookies. Agar bisa jaid cemilan kami bertiga saat kumpul.

‘’ yoshhh udah selesai tinggal kasi ke abang ganteng di seberang Unit” ucapnya selesai mendekor Cookies itu menjadi rapi.

‘’Guyss ada yang mau gue omongin” ucap ku sambil meremas baju ku. Lizzie dan zella mendengarkan dengan seksama.

‘’ tapi Lizzie lo antar dulu Cookies itu” perintah ku. Lizzie menganguk.

Setelah Lizzie mengantar itu dia datang dengan muka sangat murung.

“ kanapa Lo” Tanya Zella.

“ Abang ganteng nya gak adaa. Lagi pergi kali ya, malah ketemu orang aneh”ucapnya sedih dan berjalan ke meja pantry dan duduk di sebalah Zella

Varsha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang