2

49.2K 236 0
                                    

"Bangg... Pelan-pelan.. ini terlalu besar.."

"Tenang sayang... Abang pasti akan lembut. Pasti tidak akan sakit nanti. Tahan ya.."

"Ah.. bang sakit!"

"Tahan sayang.. ini baru setengah, belum semuanya. Jika semuanya, pasti akan terasa enak."

"Ahhhh.....bang...itu terlalu dalam.. bang.. bang.. sakit.."

"Tahan sayang...ini pertama kalinya bagimu... Nanti pasti akan segera enakan.... Percaya... sama Abang..."

Pada malam hari, musik yang Renita dengarkan telah mati, dan suara dari kamar sebelahnya terdengar di telinganya.

Suara ini pasti adalah suara Gilang yang sedang menjebol kesucian wanita barusan.

"Sialan! Berisik amat dua pasangan menjijikkan ini. Tidak tahu apa kalau aku disini!?" Renita bergumam kesal ketika mendengar suaranya.

"Bang.....tubuhku menjadi aneh... Ahh... Tunggu... lebih lambat... aku merasa ingin pipis... Tunggu! Ahh... Itu akan dataanggg..."

"Haha....enak, kan? Hahaha...aku tidak bisa berhenti.. ini... Sangat enak..."

"Bang...."

"Sayaaanggg....."

....

Sayang sekali, suara mereka tidak berhenti, tapi malah menjadi semakin keras. Renita yang mendengar itu mau tak mau merasa tubuhnya sedikit termotivasi, dan secara tak sadar menggerayangi tubuhnya sendiri.

"Abang.... Aku tidak lagi tahan..."

"Mawar, sayang... Berteriaklah lebih keras... lepaskan semuanya.... Ayo, ayo kita lepaskan... bersama-sama..."

"Sebentar lagi Bang... Terus...bang... Sedikit lagi.. ya itu... Mawar akan keluar..."

"Ahh..."

"Ahhh...."

"Ummhh..." Bersamaan dengan dua orang itu mencapai teriakan kenikmatan, Renita juga merasa bocor dan akhirnya ikut mendesah.

Bedanya, Renita menahan suaranya, dan hanya mengeluarkan suara pelan dari bibirnya. Yang akhirnya membuat tubuhnya tidak merasa puas, dan menggeliat sendiri.

"Aku pengen... Sialan mereka. Ah.. aku tidak tahan lagi."

Renita merasa tubuhnya semakin panas, yang akhirnya hanya bisa segera mengirim pesan ke seseorang dengan nama Revan di teleponnya.

Setelah mengirim pesan, Renita tidak menunggu balasan, dan segera keluar dari kamarnya.

Keluar dari rumahnya, dan meninggalkan dua orang yang masih bersenang-senang di rumahnya sendiri. Mengendarai mobil sendiri, dan pergi ke sebuah hotel.

Sesampainya di kamar hotel nomer 69, Renita segera masuk dan seorang pria muda sudah ada disana menunggunya.

"Tante, ada apa?" Pria muda itu bertanya ketika melihat Renita masuk.

"Revan, kamu bilang kamu ingin belajar bagaimana bercinta' kan? Sekarang, Tante akan mengajarimu."

"Benarkah?" Revan, pria muda itu terkejut dan bertanya.

"Ya!" Renita mengangguk dan berjalan ke arah Revan.

Saat berjalan ke arah Revan, Renita juga berjalan dengan langkah kaki yang glamor. Dia melemparkan tas kecil di tangannya, dan secara perlahan membuka setiap set pakaian di tubuhnya.

Wajah Revan merah, mulutnya terbuka, dan matanya terbelalak saat melihat kemolekan tubuh Renita yang hanya menyisakan pakaian dalam di tubuhnya.

Revan, pria muda yang masih berumur 19 tahun, pria muda yang belum pernah melihat tubuh wanita, sekarang menjadi tergila-gila melihat Renita seperti ini.

Suamiku Selingkuhan Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang