13

8.9K 43 0
                                    

Luna

Selesai mandi dan sarapan, Renita merasa tubuhnya kembali bertenaga, dan keluar dari kamar.

"Renita!?"

Baru saja keluar dari pintu, Renita mendengar seseorang memanggil namanya. Melihat sumber suara, Renita melihat ada seorang wanita yang seumuran dengannya sedang terkejut di pintu sebelahnya.

"Luna!"

Renita mengenali wanita itu, dan kembali berteriak secara terkejut.

Luna, dia adalah sahabat Renita sejak mereka berada di Jakarta. Bersama sejak masih muda, Luna selalu berada di belakangnya, dan menyemangati Renita saat sedang dalam masalah. Dia juga yang menyarankan Renita untuk melakukan hal yang sama saat mengetahui Gilang berselingkuh.

Yang pada akhirnya membawa Renita kedalam situasi seperti sekarang.

Tapi Renita tidak pernah menyesalinya, dan terus berhubungan dengannya. Namun sejak Luna ini bilang jika dia sedang ada masalah dengan suaminya beberapa tahun lalu, mereka tidak lagi berkomunikasi selama beberapa tahun. 

Baru saat ini, akhirnya mereka bertemu lagi.

"Ah! Itu kamu, Luna!" Renita sangat senang melihat sahabatnya di sini, dan tidak tahan untuk segera memeluknya erat.

"Kamu, bagaimana kamu bisa ada disini?" Tanya Renita setelah melepaskan pelukannya.

Luna tersenyum, "Ceritanya panjang, beb." "Kamu tahu kan? Masalah Keluargaku?" Tanya Luna balik.

"Apa itu? Apa suamimu juga selingkuh?"

"Ya, dia selingkuh! Kemarin malam dia pergi dari rumah, dan menemui selingkuhannya."

"Hei," Renita tersenyum main-main tidak merasa iba, dan bertanya, "Apa yang perlu kamu sesali, bukankah kamu juga habis selingkuh disini?"

"Aah, kamu tahu aja sih." Luna merasa malu dengan kata-kata Renita.

Tapi, daripada di sebut malu, wajahnya yang tampak berseri-seri dan senyum puas yang belum menghilang di wajahnya, Renita tahu jika Luna tidak malu. Tapi sangat puas.

"Hayo, kamu main sama siapa? Beritahu aku, dong. Kita kan teman. Em...Apakah dia berondong? Aku ingat, sepertinya kamu lebih suka sama berondong." Kata Renita menggoda.

Mengenai godaan Renita, Luna tidak merasa malu sedikitpun, karena bagaimanapun mereka sudah saling kenal sejak lama, dan mengetahui apa yang sedang terjadi dan saling terbuka.

Dia hanya tersenyum, dan dengan tenang menjawab, "Dia bukan berondong, dia seorang pria yang telah beristri. Tapi, hum...dia sangat mahir di ranjang. Bukan hanya foreplay nya, tapi juga kelembutan dan keperkasaannya."

Wajah tersenyum puas dan bahagia Luna masih tampak nostalgia dengan kejadian itu, dan melanjutkan, "Kamu tahu Nita, dia bisa membuatku keluar 10 kali dalam setengah hari. Apalagi batangnya, oh my god... Itu..hanya wow!"

Renita tampak tertarik dan membayangkan apa yang Luna bicarakan, tapi ini masih di koridor dan banyak orang yang lewat, jadi dia berbisik, "Ayo ceritakan di dalam kamar."

Luna mengangguk pelan, dan buru-buru menarik Renita kedalam kamar dia keluar sebelumnya. Baru masuk kedalam kamar, Renita segera mencium baru keringat, dan bau hormon bekas kegiatan Luna dan pria yang dia sebutkan.

Renita sedikit mabuk, dan melihat kamar Luna secara teliti.

Karena kamar ini belum di bersihkan, masih banyak barang-barang yang berserakan dimana-mana. Jadi Renita masih bisa melihat sisa-sisa pertempuran sebelumnya. Dimana ada banyak sisa-sisa keringat, dan cairan Luna yang bocor di segala tempat.

Suamiku Selingkuhan Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang