9

18.2K 96 0
                                    

"Kok gak boleh?"

"Tidak boleh. Pokoknya tidak boleh mencium mulutku. Kalau Abang mau mencium, Abang boleh mencium ini." Saat menjawab, Renita menunjukkan putting merah mudanya yang telah mengeras.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Renita, Rendra hanya bisa menghela nafas tak berdaya.

Ini bukan pertama kalinya, sejak mereka berdua melakukan perselingkuhan di awal, Renita selalu menolak untuk di cium bibirnya. Rendra sempat bertanya beberapa kali, tapi Renita tidak pernah menjawabnya.

Tidak disangka, Renita tidak pernah berubah dan masih sama.

"Gimana, bang? Apa Abang tidak mau menciumnya?" Renita bertanya ketika Rendra masih tidak bergerak.

"Bukan tidak mau, hanya..."

"Kenapa? Apa kamu tidak terima karena aku tidak membiarkan kamu mencium bibirku. Ya sudah, jika kamu tidak mau, aku akan pergi dan mencari pria lain." Ketika mengatakan ini, Renita telah berbalik untuk pergi.

Melihat Renita yang telah berbalik, Rendra buru-buru berdiri dan mengejarnya.

Lalu satu tangan Rendra memegang punggung Renita, kemudian membalikkan tubuhnya, dan satu tangan lainnya segera memegang dan meremas payudara Renita.

"Ummhh.." Renita mendessah.

"Jangan ngambek, oke? Abang tadi hanya penasaran, jika kamu tidak ingin menjawab, Abang juga tidak maksa." Sambil berbisik di telinga Renita, tangan Rendra meremas payudara Renita lebih kencang.

"Ah...emmmhh... Ter-ima kasih..ahh..bang.."

Saat Renita mulai mendessah, Rendra tidak menghentikan tangannya, dan mengeluarkan lidahnya untuk menjilati telinga Renita secara perlahan-lahan, layaknya sedang menjilati permen.

"Oh...emm.."

Selanjutnya Rendra turun ke leher Renita, dan terus turun ke bawah sampai tiba di payudaranya.

Tapi sebelum itu Rendra mengangkat kepalanya, dan berkata kepada Renita, "Lihat dek.. Abang akan menciumi payudara dan putting mu."

"Ahh..ya..bang. Emmmhh terus bang.. putting adek gatal bang..ahh..."

Saat Rendra mulai menciumi payudaranya, Renita segera memegang pundak Rendra, dan menekan kepala Rendra ke dadanya.

"Ahhh....bang... putting adek gatel...bang..jilatin bang..cepet...ohh.."

Rendra tidak menjawab, dan hanya menuruti keinginan Renita. Tapi sebelum itu, pertama-tama Rendra menjilati di sekitar lingkaran putting Renita beberapa kali sampai itu menjadi basah dan putting Renita semakin keras, Rendra perlahan mulai menjilat dengan lidahnya.

"Oooohh..." Suara erangan Renita terdengar indah di telinga Rendra.

Setelah menggoda putting Renita beberapa kali, dan Renita semakin menarik kepalanya, Rendra tidak lagi main-main dan mengambil putting merah mudah itu kedalam mulutnya, dan menghisapnya kuat-kuat.

"Ahhhh....ohhhh...bang....isep bang..isep lebih kuat bang....ohh.."

Rendra melakukan apa yang diinginkan oleh Renita, bukan hanya itu, tangan kanan Rendra yang sebelumnya bermain dengan payudara Renita juga mulai turun kebawah tubuh Renita.

Pertama-tama dia mengelus paha Renita beberapa kali, dan perlahan naik ke pangkal pahanya berlama-lama dan mengelusnya ibarat itu adalah sebuah giok berharga.

"Oooohh...emmmm...ya..ah.." tubuh Renita tegang saat merasa tangan Rendra di pahanya.

"Bang...bang...bang....emmmhh...enak...banget...bang..."

Suamiku Selingkuhan Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang