"Sungchan, tunggu."
Junkyu menahan tangan Sungchan yang hendak membuka pintu kamar.
"Ya, Hyung?"
"Kau dekat dengan anaknya aunty Jennie?" tanya Junkyu.
Kening Sungchan mengkerut.
"Siapa? Chaeryeong atau Hyunsuk Hyung?"
"Chaeryeong,"
"Oh, dia teman satu kampusku. Kami dekat karena kami satu jurusan. Ada apa, Hyung?" tanya Sungchan.
Dia heran. Tak biasanya Junkyu menanyakan hal yang menurutnya tidak terlalu penting. Junkyu orang yang tertutup. Tentu saja Sungchan heran.
"Kau menyukainya?" tanya Junkyu lagi.
"Eum, mengapa Hyung bertanya seperti itu?"
"Jawab saja," desak Junkyu.
"Ya, aku menyukainya."
Senyum miris Junkyu terlihat.
"Maaf, aku akan berjuang mendapatkan hatinya. Persetan kau adikku atau bukan. Yang jelas, aku menginginkannya." tegas Junkyu.
-----
Chaeryeong sedang bermain ponsel di kamarnya. Ia terlentang sambil membaca pesan di grub kelasnya. Ia mematikan ponsel dan memejamkan matanya.
Ia merasa terintimidasi saat kakaknya Sungchan terus menatapnya. Sebenarnya bukan apa-apa. Hanya saja, tatapan Junkyu yang diberikan kepadanya membuatnya merasa takut.
Sedang asyik melamun, jendela kamar Chaeryeong bergerak. Chaeryeong menoleh cepat. Jendela yang tertutup gorden itu bergerak dan menimbulkan suara. Chaeryeong duduk dan memegang bantalnya. Tidak mungkin ada maling, kan? Rumahnya saja dijaga oleh dua satpam sekaligus. Bahkan ada kamera pengawas di setiap sudut rumah.
"Mungkin karena angin," batin Chaeryeong, berusaha berfikiran positif.
Matanya terus menatap ke arah jendela, hampir tak berkedip.
Tiba-tiba muncul seorang laki-laki dengan postur tubuh yang tinggi masuk ke kamar Chaeryeong.
"Kau siapa?!" Chaeryeong hampir memekik. Ia tak mungkin berteriak dan membangunkan keluarganya yang sudah tertidur.
"Calm down, baby. Ini aku,"
Laki-laki itu berbalik badan setelah menutup jendela. Chaeryeong melotot.
"Kau?!" dan Chaeryeong kembali membungkam mulutnya. Jeno berjalan ke arah pintu dan menguncinya. Ia berjalan ke arah Chaeryeong.
"K-kau, mau apa kau? Beraninya kau datang ke kamarku." desis Chaeryeong.
Tubuhnya terus mundur saat Jeno sudah naik ke kasurnya.
"Aku merindukanmu," ucap Jeno dengan suara beratnya. Jeno menarik kaki Chaeryeong hingga wajah Chaeryeong berada tepat di hadapan Jeno.
Chaeryeong menahan nafasnya. Ia mendorong tubuh Jeno. Namun, sia-sia.
Jeno mengecup sekilas bibir Chaeryeong.
"Kau gila?" Chaeryeong marah.
Jeno memainkan rambut Chaeryeong. Tapi Chaeryeong menghempaskan tangannya.
"Aku marah," ucap Jeno.
Chaeryeong mengernyit. "Hei! Seharusnya aku yang marah. Dengan tidak sopannya kau menyelinap masuk ke kamarku. Enyah kau!" ucap Chaeryeong.
Jeno terkekeh. "Jung Sungchan. Laki-laki yang berani menyentuh milikku. Dan kau lihat saja, akan kubuat ia tak bisa bergerak." ucap Jeno.
"Apa maksudmu? Lepaskan aku. Pergi kau dari kamarku!" usir Chaeryeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Jeno X Chaeryeong]
Novela JuvenilKetika cinta berubah menjadi obsesi. "Kau milikku. Hanya milikku!" "Aku bukan millikmu! Sadarlah!" BxG Jangan salpak! Rank #4 chaeryeong (28-6-22) #3 leechaeryeong (20-3-23)