Chaeryeong tersenyum sendu menatap Haruto. Matanya tak lepas memandangi pria itu.
"Eum, jangan menatapku seperti itu. Aku malu," ucap Haruto.
Chaeryeong terkekeh. Bisa-bisanya Haruto berkata seperti itu. Chaeryeong mengupas buah apel dan memotongnya menjadi beberapa bagian. Setelah selesai, ia menyuapi Haruto.
"Aku kenyang, kak."
"Kenyang? Kamu hanya makan apel dan itu membuatmu kenyang? Aigo, Haru-ya. Kamu harus makan banyak. Habiskan apel ini. Aku akan meminta kak Hyunsuk untuk membelikanmu makanan." oceh Chaeryeong.
Haruto merengut kesal. Bibirnya melengkung ke bawah.
"Kak,"
"Heum?"
Chaeryeong bergumam dan fokus ke ponselnya.
"You look so pretty,"
Telinga Chaeryeong memerah. Ia mendongak. Matanya bertabrakan langsung dengan mata pria itu.
"Aku?"
Haruto mengangguk. Chaeryeong meletakan ponselnya ke dalam tas dan menatap kekasihnya itu.
"Benarkah?" laki-laki itu kembali mengangguk.
"Biasa saja," ucap Chaeryeong.
Haruto hanya mendengus. Tangannya bergerak menggenggam tangan yang lebih tua. Perpaduan tangan yang hangat dan dingin.
"Mengapa tanganmu dingin sekali, kak?" tanya Haruto.
"Ah? Udara di sini dingin. Aku lupa membawa jaket." balas Chaeryeong.
Haruto hanya mengangguk.
"Beruntungnya aku bisa memilikimu." ucap Haruto pelan.
Chaeryeong tersenyum simpul. Tidak sadarkah Haruto bahwa di sini ialah yang sangat beruntung karena menjadi kekasih pria itu?
"Bagaimana bisa kamu bisa menyukaiku? Apakah ada alasannya?"
Chaeryeong hanya penasaran. Lelaki jakung di hadapannya ini, ia merasa Haruto terlalu sempurna untuk dirinya yang biasa saja.
"Kepribadianmu, kak. Aku sudah menjadi teman kak Hyunsuk sejak lama. Dia selalu menceritakan bahwa ia memiliki adik yang sangat ia sayangi. Aku tahu kak Hyunsuk memiliki adik, tapi aku baru tahu wajahmu saat aku bermain ke rumahmu waktu itu.
Kak Hyunsuk bilang ia sangat menyayangimu lebih dari dia menyayangi dirinya sendiri. Dia selalu menceritakan semuanya tentangmu kepadaku. Kau tahu? Dari situ aku mulai penasaran denganmu. Dan rasa penasaran ku terbayar saat kali pertama kita berinteraksi."
Haruto tersenyum saat Chaeryeong fokus kepadanya.
"Tak hanya memiliki wajah yang cantik, kakak juga memiliki kepribadian yang akan membuat siapa saja tertarik padamu. Aku menyukaimu sejak lama. Namun aku tak berani bercerita pada siapa pun."
Genggaman di tangan Chaeryeong mengendur. Digantikan dengan elusan di kepala sangat gadis.
"Aku menyayangimu. Sangat menyayangimu. Jangan tinggalkan aku," ucapnya.
Chaeryeong memegang tangan Haruto yang ada di atas kepalanya.
"Aku juga menyayangimu. Tidak pernah terlintas di benakmu untuk meninggalkanmu." ucap Chaeryeong tulus.
Keduanya hanyut dalam perasaannya. Sehingga tak sadar membuat orang yang menyaksikan itu semua menggeram marah.
-----
Chaeryeong berpamitan kepada Haruto bahwa ia harus pulang dan mandi. Dan berkata nanti jam 8 malam ia akan menjaga Haruto. Chaeryeong sudah meminta temannya Haruto, Jihoon untuk menemani Haruto sementara ia pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Jeno X Chaeryeong]
Roman pour AdolescentsKetika cinta berubah menjadi obsesi. "Kau milikku. Hanya milikku!" "Aku bukan millikmu! Sadarlah!" BxG Jangan salpak! Rank #4 chaeryeong (28-6-22) #3 leechaeryeong (20-3-23)