"Hyunsuk, bukankah dia adikmu?"
"Ya, dia adikku."
"Sepertinya dia sedang bersama seorang laki-laki."
"Memangnya kenapa? Aku mencintai Haru dan Haru juga mencintaiku. Jadi, apa salahnya kak?" tanya Chaeryeong.
Hyunsuk mengacak rambutnya kasar. Bukan tanpa alasan ia menolak dan menentang hubungan Chaeryeong dan Haruto.
"Chaer-"
"Jelaskan kepadaku apa yang kakak sembunyikan dariku!" tegas Chaeryeong.
Chaeryeong berdiri tepat di hadapan Hyunsuk. Menatap manik mata sang kakak. Meski ia harus mendongak.
"Tidak ada yang aku sembunyikan-"
"Bohong!" teriak Chaeryeong. Hyunsuk terdiam.
"Apa aku tidak pantas mendapatkannya? Apa aku tidak pantas dicintai? Aku sudah dewasa dan aku berhak memiliki seorang kekasih!" ucap Chaeryeong. "Mengapa kakak selalu melarangku? Bukan kali ini saja kakak melarangku. Mengapa, kak? Mengapa?"
Perdebatan Hyunsuk dan Chaeryeong membuat Taeyong dan Jennie menghampiri mereka.
"Hyunsukkie, Chaeryeongie, ada apa sayang?" tanya Jennie lembut.
Chaeryeong tak menghiraukan pertanyaan Jennie. Ia tetap menatap tajam Hyunsuk.
"Tidak apa-apa, bu." ucap Hyunsuk.
"Chaeryeongie, mengapa kamu menatap kakak seperti itu?" tanya Taeyong.
Chaeryeong menatap ketiga orang itu bergantian.
"Ayah, jelaskan kepada kakak bahwa ayah menyetujui hubunganku dengan Haru!" ucap Chaeryeong.
Taeyong menatap kedua anaknya bingung.
"Ada apa ini? Apa yang kalian perdebatkan? Tidak bisakah kalian menyelesaikan masalah secara dewasa?" datar Taeyong. "Untuk hubungan Chaeryeong dan anaknya Tuan Watanabe, ayah menyetujuinya." sambung Taeyong.
Hyunsuk menatap ayahnya penuh tanda tanya.
"Ayah?" Hyunsuk tak percaya.
"Sepertinya kakak menyembunyikan sesuatu dariku, ayah. Kakak melarangku menjalin hubungan dengan Haruto." ucap Chaeryeong datar.
Chaeryeong bergegas berjalan meninggalkan ketiga orang itu. Suasana hatinya buruk. Ia tidak ingin melampiaskan nya di hadapan ayah dan ibunya.
"Hyunsuk, ikut ke ruangan ayah."
-----
Chaeryeong merebahkan tubuhnya di kasur. Ia memejamkan matanya. Ia berfikir, mengapa Hyunsuk menantang hubungannya dan Haruto? Apa yang salah?
Ting!
Ponselnya berbunyi. Chaeryeong merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya. Sebuah senyuman terukir indah di bibirnya.
My Haru♡
Malam, kak.
Kakak sedang apa?
Sibuk tidak? Aku ingin telfon.
Tanpa membalas pesan Haruto, Chaeryeong langsung menekan tombol panggilan. Suara dering berbunyi. Tak lama suara berat menyapanya.
"Halo?"
Suara deep Haruto membuat jantung Chaeryeong berdetak lebih cepat. Ia sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Kak?"
"Huh?"
Dari seberang sana, Haruto terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Jeno X Chaeryeong]
Teen FictionKetika cinta berubah menjadi obsesi. "Kau milikku. Hanya milikku!" "Aku bukan millikmu! Sadarlah!" BxG Jangan salpak! Rank #4 chaeryeong (28-6-22) #3 leechaeryeong (20-3-23)