[SERIES 1 - Part A]
"Adventure In The Dark"
"Apa yang tampak dari luar terkadang berbeda jauh dengan apa yang ada di dalam."
***
Rei Adhitama Arion, mengembara selama satu tahun lamanya guna mencari jati diri dan ingatannya yang hilang.
Pencariannya...
Rei memacu laju kendaraannya semakin cepat saat ia melihat Elvina dalam bayangannya terluka cukup parah, selain itu ada hal lain yang dilihatnya dalam penerawangannya.
Rei semakin resah saat tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada sepupunya.
Bertahanlah sebentar lagi, El! Aku akan segera sampai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*
Joe melirik ke sekelilingnya, di sana ada dua anak buahnya yang tersisa yang sejak tadi bersembunyi dan menunggu saat yang tepat hingga Elvina kehabisan energinya. Dengan begitu mereka bisa menangkap Elvina secepatnya.
Joe mengangguk pelan. Ia mengangkat tangannya dan memfokuskan seluruh energinya pada telapak tangan.
Percikan cahaya mulai keluar dari telapak tangannya yang kini terangkat ke arah Elvina. Listrik mulai bermunculan, semakin lama cahayanya semakin besar hingga menutupi seluruh tangannya.
Sekarang kau milikku! pikir Joe.
Di sisi lain, Rei tiba dengan motornya. Secepatnya ia melompat turun dari atas motor dengan melemparkan helm yang terpasang di kepalanya. Ia segera berlari menuju arah Elvina dengan sekuat tenaganya.
"Elvina awas!" teriak Rei kencang.
Elvina di sana menoleh ke arah datangnya suara, tapi sama sekali tidak menyadari dengan bahaya yang tengah mengincarnya.
Rei menghentakkan kakinya hingga tubuhnya meringan dan terbang di udara. Ia segera menghampiri Elvina, tapi saat ia tiba di sana, saat itu juga kekuatan Joe melesat menuju arahnya.
Rei berdiri di belakang Elvina, ia merentangkan tangannya berusaha menahan seluruh kekuatan Joe.
Elvina tersungkur, ia membulatkan matanya saat melihat Rei yang kini melindungi dirinya.
Bzzzttt! Sengatan listrik Joe yang begitu tinggi mengenai bagian punggung Rei. Pria itu meringis saat tubuhnya terus menerima sengatan dari kekuatan Joe.
"R… Rei…" Kedua mata Elvina memanas, ia dapat melihat Rei menahan sakit walaupun tidak terlalu jelas.
"Arghh!!" Rei terus menahan seluruh kekuatan Joe hingga benar-benar habis.
Joe di belakang sana, lantas terkapar tak berdaya dalam keadaan tak sadarkan diri.
Elvina berusaha untuk bergerak, tapi tubuhnya benar-benar terasa berat. Energinya benar-benar habis dan membuatnya tak mampu berbuat apa-apa.
Pandangan Elvina semakin mengabur. Rei dilihatnya jatuh terduduk di rerumputan tak jauh darinya.
"R… Rei…" Elvina berucap lirih. Ia kini hanya bisa melihat siluet Rei, terus mengabur hingga hanya tersisa gelap, setelahnya Elvina tidak bisa merasakan apa-apa. Ia juga sama sekali tak bisa melihat apa-apa selain kegelapan. Elvina tidak sadarkan diri.
*
"Ah, kenapa dia malah memintaku untuk datang kemari? Padahal aku benar-benar penasaran dengan lelaki yang sudah membuatnya terluka sangat parah," gumam Melinda pelan. Ia merasa kecewa karena Joe malah memintanya pergi mengawasi William yang kini sedang menghabiskan waktunya di gedung olahraga.
"Tapi bagaimanapun aku sudah tiba di sini, dan tidak mungkin aku pergi dengan tangan kosong. Setidaknya aku bisa menangkap dia." Melinda melangkah masuk ke dalam gedung olahraga yang kini dihiasi oleh beberapa orang pemuda yang mengenakan pakaian olahraga.
Gedung olahraga itu di kunjungi oleh berbagai kalangan, mulai dari anak SMP hingga pria yang beranjak dewasa. Semuanya berkumpul di gedung yang sama guna menggunakan fasilitas umum yang tersedia di sana.
Melinda menggunakan kemampuannya, menyamar menjadi seorang gadis SMA yang kini mengenakan pakaian olahraga salah satu sekolah yang tidak sengaja dilihatnya. Kulit tubuhnya, dan tingginya perlahan berubah lebih muda.