***
Rei menarik tangan William, menghentakkan kakinya hingga melayang di udara.
William tercekat, ia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang baru saja terjadi.
Melinda di bawah sana masih terdiam membatu di tempatnya. Ia menatap Rei yang membawa William pergi dari sana.
Salah satu anak buahnya hendak menyerang Rei dan William untuk menghentikan mereka, tapi Melinda menahannya cepat.
"Biarkan mereka pergi," ujarnya.
"Tapi…"
"Lebih baik kalian bantu dia memadamkan apinya." Melinda menoleh ke arah beberapa anak buahnya yang lain.
Bergegas mereka membantu temannya untuk memadamkan api yang masih membakar tubuhnya.
Melinda diam menatap ke arah langit dimana Rai dan William menghilang.
"Aku benar-benar tidak menyangka kalau ternyata, dia adalah orang yang Joe maksud…" gumam Melinda. Wanita itu perlahan mengangkat bibirnya membentuk sebuah senyuman.
*
William masih speechless dengan apa yang baru saja dialaminya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, William merasakan yang namanya terbang.
Dulu dirinya pernah bermimpi dan bercita-cita untuk menjadi seorang pilot agar bisa terbang ke berbagai penjuru dunia sebelum kemudian ia mengubah cita-citanya ingin menjadi seorang atlet sepak bola terkenal. Tapi tampaknya, ia bisa merasakan vagina rasanya terbang walaupun hanya sekali.
Rei dan William mendarat di depan rumah. Elvina di sana sudah menunggu mereka di depan rumah.
Elvina bergegas bangun dan menghampiri mereka. Ia memeluk William erat saat melihat Rei berhasil menyelamatkannya.
"Aku benar-benar lega kau masih bisa selamat," gumam Elvina di telinganya. Ia mengencangkan pelukannya pada William.
"Aku juga senang karena melihat kau baik-baik saja, aku dengar kau bertemu dengan Joe."
Elvina melerai pelukannya. "Kau terluka cukup parah. Ayo masuk, biar aku obati lukamu. Bagaimanapun lukanya harus benar-benar bersih."
William mengangguk pelan. Mereka lantas melangkah masuk dengan Rei yang mengekor dibelakangnya.
Elvina mengobati luka William dan memastikan bagian lukanya benar-benar bersih agar tidak menimbulkan infeksi pada bagian tubuh mereka. Walaupun mereka evolver, bukan berarti mereka tidak harus cemas dengan keadaan tubuh masing-masing.
Setelah selesai membalut lukanya dengan plester. William lantas menceritakan apa yang terjadi padanya dan berbagi pengalamannya ketika untuk pertama kalinya dirinya terbang bersama Rei.
Elvina dan Rei mendengarkan dengan seksama, mereka lega setidaknya William tidak terluka terlalu parah.
"Lalu bagaimana denganmu? Bagaimana kau bisa melarikan diri dari Joe?" tanya William yang kemudian menatap Elvina. Ia sendiri amat penasaran dengan apa yang terjadi dengan kakaknya.
Elvina menjelaskan apa yang dialaminya dari mulai cara pertama kali dirinya bertemu dengan Joe sampai apa yang terjadi dengannya sesaat sebelum ia pingsan.
*
Melinda berjalan menyusuri koridor. Sepanjang jalan, otak dan pikirannya terus saja di penuhi oleh sosok Rei serta apa yang baru saja dia lakukan.
Usahanya untuk membantu William membuatnya benar-benar tak bisa bersuara sama sekali.
Melinda masih tak menyangka kalau pria yang sempat ditabraknya di taman saat itu, adalah pria yang sama yang di maksud Joe, dan pria yang juga merupakan targetnya.
"Aku benar-benar tidak menyangka kalau lelaki tampan itu adalah targetku. Jadi, dia yang di maksud oleh Joe dan profesor?" Melinda memonolog.
Ia senyum-senyum sendiri setiap kali mengingat sosok Rei yang rupawan. Jantungnya berdebar setiap kali mengingat wajah Rei.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure In The Dark
Fantasy[SERIES 1 - Part A] "Adventure In The Dark" "Apa yang tampak dari luar terkadang berbeda jauh dengan apa yang ada di dalam." *** Rei Adhitama Arion, mengembara selama satu tahun lamanya guna mencari jati diri dan ingatannya yang hilang. Pencariannya...