[SERIES 1 - Part A]
"Adventure In The Dark"
"Apa yang tampak dari luar terkadang berbeda jauh dengan apa yang ada di dalam."
***
Rei Adhitama Arion, mengembara selama satu tahun lamanya guna mencari jati diri dan ingatannya yang hilang.
Pencariannya...
"Kena kau!" gumam evolver itu yang kini terus melangkah menuju arah Rei yang di cekik oleh evolver penjaga lain di belakangnya.
"Sebentar lagi, kau akan ikut dengan kami." Evolver dibelakangnya itu berbisik tepat di telinganya.
Rei terus berusaha memberontak, tapi usahanya gagal. Rei mengerjapkan matanya, iris matanya berubah keemasan. Ia mulai diam dan tidak terus memberontak.
Evolver dibelakangnya mulai merasa heran, mereka beradu tatap satu sama lain. Pria itu membulatkan matanya saat sadar iris mata Rei berubah keemasan.
Sementara itu, di bawah sana. Tangan Rei yang di cengkraman olehnya dengan kuncian, bergerak segera perlahan. Membentuk sebuah gesture tak beraturan, cahaya mulai muncul hingga kemudian bergerak, berkumpul membentuk sesuatu.
Rei menggenggam cahaya itu di tangannya, bersamaan dengan itu cahaya itu berubah menjadi suntikan yang sama dengan yang di genggam oleh evolver lain dihadapannya.
Rei menarik sebelah sudut bibirnya membentuk seringai, membuat evolver dibelakangnya bingung.
Jleb! Pria itu membelalakkan kedua matanya dengan mulut menganga, sesuatu baru saja menusuk pahanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Arghh!!!" Ia spontan mendorong tubuh Rei menjauh darinya. Pria itu menunduk menatap apa yang baru saja menancap pada pahanya. Ia terkejut bukan main begitu sadar jarum suntik menancap dengan isi yang sudah masuk ke dalam tubuhnya sepenuhnya.
Pria itu tak dapat berkata-kata, suaranya tertahan oleh rasa sakit yang menjalar pada tubuhnya.
Brukk! Serum bius itu mulai bereaksi padanya. Pria itu jatuh terduduk di tanah.
Perlahan, pandangannya mulai mengabur, tubuhnya lemas dan kesadarannya mulai berkurang sedikit demi sedikit hingga ia tak dapat melihat hal lain selain kegelapan.
Rei mengerjap, iris matanya kembali pada warna semula. Ia beralih fokus pada evolver lain dihadapkan yang berhenti sejenak melihat apa yang terjadi dengan tekannya.
Pria itu semakin mengencangkan cengkramannya pada suntikan yang digenggamnya.
Ia kembali berlari lebih cepat menuju Rei yang masih tak bisa bergerak di tempatnya. Tangannya terangkat di udara dengan jarum suntik ditangannya. Pria itu melompat saat posisinya sudah benar-benar dekat dengan Rei.
Rei menggerakkan tangannya yang dalam sekejap membuat tanaman di sekitarnya bergerak mengikat tubuhnya sampai membuat pria itu terjatuh di tanah.
Brukk! Dan jarum suntiknya patah. Pria itu terkejut dengan apa yang terjadi, ia baru saja hendak bangun sebelum tanaman itu merambat ke seluruh tubuhnya dan mengurungnya.
Ia mulai memberontak berusaha membebaskan diri, tapi tubuhnya semakin tenggelam diantara tanaman yang membelit tubuhnya.
Ia kehabisan napas, semakin sesak hingga membuatnya tidak sadarkan diri.
Rei terdiam, kedua evolver lain telah berhasil dikalahkannya. Rei masih berusaha memberontak membebaskan dirinya dari tanah yang membalut kedua kakinya dengan begitu erat.
Ia kini memejamkan kedua matanya, memusatkan seluruh energinya pada kedua telapak tangannya.
Rei menggerakkan tangannya, membentuk sebuah gesture tak beraturan. Tak lama setelahnya air keluar dari dalam tanah dan membasahi kedua kakinya.
Tanah yang semula keras perlahan berubah lembek menjadi lumpur. Rei bisa menggerakkan kedua kakinya.
Ia segera berbalik, berjalan menghampiri Elvina yang sejak tadi terkapar tak sadarkan diri di sana. Ia segera berjongkok dan membawa Elvina dalam pangkuannya.
Rei segera membawanya pergi ke tempat yang lebih aman. Tak lama setelah kepergian Rei yang membawa Elvina pergi, Joe mulai sadarkan diri.