Chapter 3

913 101 9
                                    

Toro seketika lansung menoleh ke tangan orang yang menahan tangan nya dengan tatapan datar dan bingung.

"Ada apa Sho?" tanya Toro dengan wajah datar bingung nya.

"Ga usah di elus" jawab sho enteng dan melepaskan genggaman nya.

Upi yang merasa Suasana canggung lansung mengalihkan pembicaraan.

"Eh udah datang lo? Pesenan gw mana?

"tuh mereka yang bawa" tunjuk sho dengan menaikan alis nya dan menoleh kan dagunya.

"eh siapa?"

nampak dua cewek dengan memuka memerah memegang piring dan disebelahnya membawa es teh manis nya upi.

"wahhh, makasih yaa"

kedua cewek itu pun lansung menyimpan pesenan itu di meja.

"hihihihi ga papa kok, demi pangerang sho apapun bisa dilakuin sekalipun batu gunung minta dibawa kami sanggup kok" ucap salah satu cewek itu dengan salting.

"klo pangeran sho yang minta apapun bisa " jawab lain di sebelah cewek itu dengan memegang pipi nya yang memerah.

upi yang mendengar nya lansung pengen muntah. 'hoeek, muntah dengar nya neng' .

"thanks" ucap sho datar sambil natap tuh dua cewek.

tentu saja dua cewek itu lansung salting.

"kyaaaa~~~ pangeran sho makasihh ama kitaa beruntung bangett" ucap mereka sambil lari pergi dengan muka merah.

Upi lansung lirik sho "wahh parah lo sho, nyuruh fans lu bawain, mentang-mentang ganteng lo"

"biarin, biar ada gunanya mereka" jawab sho lansung duduk di tengah di antara upi dan Toro.

"ehh ngapain masuk tengah-tengah lo?! sempit sho tahu ga ?" ucap upi yang terganggu karena sho lansung maksa masuk di tengah-tengah.

"Yaudah lo minggir dikit, biar gw bisa duduk juga"

"kan didepan ada juga tempat duduk sho!" teriak amu kesal

"ga,mau sini" sho tetap kekeh.

Toro lansung minggir dikit karena merasa terganggu juga dengan yang di lakukan Sho,tapi karena tempatnya udah di ujung banget Toro lansung menghela nafas sabar dan ingin pindah duduk di sebelah.

dan itu secara ga sengaja bersamaan dengan upi juga yang lansung berdiri ingin pindah.

"Lu ngapain pindah?"

"karena lo sendiri"

"ga usah duduk aja" ucap sho tenang.

upi pun lansung duduk lagi dengan muka kesel yang terlihat jelas di wajah gant-eh cantik nya.

'Sho kenapa begitu ke upi? tumben, dan kok aku ga merasa senang ya?' toro menatap kedua orang didepan nya dengan wajah datar biasanya tapi tidak dengan hati nya.

Upi lansung capek debat terus ama sho,karena setiap kata-katanya pasti dibalas pedas sama sho.

Upi menoleh ke Toro yang menatap mereka berdua.

"Eh Toro ga ikut mesen makanan juga? "

"ga, aku udah bawa makanan dari club" jawab toro dan mengeluar kotak makanan di depan nya.

"wahhh enak nih pasti, coba ya toro"

"iya"

upi lansung ambil sedikit makanan toro dan dia mencicipnya.

"wahh gilaa enak banget, seperti di harap kan sama Chef Toro hehehe" ucap upi dan mengambil lagi dengan suapan yang cukup besar.

mulutnya yang penuh dan mengunyah makanan membuat pipi nya penuh dan terlihat tembem.

"Manis/imut"

kedua cowok tampan ini pun menatap objek yang sama.

Toro yang melihat bibir upi yang berantakan dengan makanan,ia pun ambil sapu tangan di saku nya dan berdiri kemudian membungkuk ke Upi.

"kamu makan selalu suka berantakan ya pi" Toro lansung mengelap sisa makanan di sudut bibir nya dengan lembut.

Upi yang melihat Toro di hadapan nya tentu saja lansung salting ditatap jelas ama Toro dengan jarak sedekat ini.

"ehh toro perhatian banget hehehe" ucap upi salting

sho yang melihat nya lansung ambil tissue yang di meja kantin dan menarik pipi upi lansung menghadap ke arahnya.

"Lebay banget, tinggal pake tissue juga bisa kali tuh bersih!" ucap sho dengan lap bibir upi dengan cukup tekanan.

"ehhh shomphnhh haahhh sialaan!! lo! pengen bikin bibir gw doer hah?! ngelap bibir apa ngelap mobil?kasar banget" ucap upi dengan menutup mulut nya yang sedikit perih.

"bodo amat"

"wahh gila nih anak" upi mencekek leher sho,dan sho cuman ngasih jari tengah doang.

Toro melihat perdebatan mereka dengan muka datar biasanya, ia semakin yakin klo ada yang ga beres dengan sho, dan ia ga suka dengan pemandangan didepan nya, terasa menganggu.

"Sho kamu-"

"Upiiii!! wahhh parahh sahabat di tinggalin sendirian dikelas dasar sahabat laknat" amu lansung datang dengan kiki yang di belakang nya terlihat 3 benjolan di kepala kiki.

"hehehe gw ga mau jadi obat nyamuk"

"siapa yang suruh lu jadi obat nyamuk juga pi" amu lansung duduk di samping upi yang membuat upi semakin dempetan ama sho.

"ga ada,tapi suasana nya kek gitu".

"okay ga bro? " sho lansung ngasih susu ke kiki.

"biasa" kiki lansung duduk di samping toro dan berhadapan dengan amu.

toro seperti biasa hanya muka datar tapi tidak dengan pikiran nya.

toro menatap sho dan begitu juga sebalik nya sho juga menatap toro.

sampai mereka ga fokus dengan suara tawa upi yang menertawakan amu

I Love you UpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang