Chapter 4

778 102 5
                                    

Amu dan Upi berjalan di depan saling ngobrol membahas sesuatu yang ada di handphone Upi.

dan di belakang mereka ada tiga cowok tampan yang seperti bodyguard yang mengawasi ke dua putri yaitu sahabat perempuan mereka.

"wahh iya pi keren juga dance nya"Ucap amu yang terlihat kagum dengan yang ada di Hp Upi.

"Iyakan? keren bangett!! suka-suka banget ama mereka" ucap upi yang berbinar-binar.

"Emang yang sekeren itu apa ?" sho tiba - tiba muncul di antara amu dan upi.

"astagfirullah sho kaget banget" ucap upi yang kaget karena keberadaan sho yang tiba.

"ini di hp Upi, dia nunjukin boyband korea" tunjuk Amu yang di hp Upi.

"Amu suka yang kek gitu ya? aku juga bisa nyanyi seperti mereka untuk amu"  kiki pun ikut nimbrung dan melihat apa yang ada di hp Upi.

"Ga usah Ki, yang aku suka juga cuman dance nya"

"aku bisa belajar dance kok " ucap kiki yang lansung berhenti didepan amu menatap amu dengan mata kucing nya.

"untuk apa belajar dance untuk kayak mereka?" tanya amu heran.

karena tidak ada yang melihat seketika kiki mulai mendekati telinga amu.

"Karena aku ingin terlihat keren di mata Amu orang yang kusukai" ucap kiki bisik.

seketika bulu amu merinding
" ishhh jauh-jauh, ga usah dekat-dekat".

"hehehe kenapa? ga nyentuh kamu kok" kiki pun mengikuti amu yang lari menjauhi dirinya sehingga meninggal Upi dengan toro dan sho.

"Oiii amuu, lah tuh anak malah ninggalin gw lagi" ucap upi sebal.

"Suka kayak mereka?" Toro pun lansung berbicara selama tadi di menyimak pembahasan tadi.

"Hahaha bukan suka aja udah ngefans banget malah"

"Ngapain fans ama mereka? cuman bisa nyanyi dance doang" celetuk sho.

"sho~" lirih toro yang mendengar kata-kata sho.

seketika Upi lansung melirik sinis ke sho.

"Emang lu bisa kayak mereka hah?! seenaknya merendahkan mereka!" Tunjuk Upi.

"klo gitu gw bisa, lagi pun gw ga ngerendahin mereka tuh"

"GA NGERENDAHIN? TAPI NADA SUARA DAN KATA-KATA LU MAKSUDNYA APA HAH!?" ucap upi yang makin kesal tidak terima idola nya di rendahin oleh sho, menurut dia.

Toro cukup khawatir dengan suasananya, dia yakin mereka akan bergelut lagi.

"Gw cuman nanya doang,ga usah marah" ucap sho santai mengangkat bahu nya.

"Tau ahh!! sho nyebelin!" Upi lansung pergi dari situ.

"Sho jangan mengatakan hal itu lagi ke Upi, dia hanya mengagumi seseorang yang menurut dia keren" Ucap toro menasehati sho.

'karena itu lah yang sangat menyebalkan'

" hm, aku paham, toro gw ke lansung ke club hewan dulu" sho lansung pergi juga disitu dan meninggalkan toro sendirian.

toro menghela nafas berat ia menyisir rambutnya keatas sehingga sangat terlihat tampan diliat.

'ada apa dengan sho,dia seperti ada sesuatu, tapi aku tidak boleh ikut campur urusan itu, walaupun itu sangat menggangu ku' Toro pun lansung pergi ke kelas atau mungkin singgah ke club tataboga untuk melepaskan stress dengan memasak.

di lain tempat.

Upi masih menggerutu atas sikap sho tadi pada nya,menurut dia sho itu ga pantas.

"emang kenapa klo cuman bisa nyanyi dan dance? itu juga bakat kali, enggak semua bisa kek mereka! ishhh menyebalkan" guman Upi dan masih memaki sho.

Buagh

sampai ia tidak sengaja menabrak jendela yang di buka Lin.

"Akhh anji*g, Sakit bangett!" Ucap Upi yang mengelus hidungnya.

"Eh Upi ngapain disana ? " Tanya Lin dengan muka tidak bersalah.

"eh anjir! lu Lin, lain kali jangan sembarangan jendela! bisa-bisa gw harus operasi hidung lagi" ucap upi kesal

"hahaha yang sabar ya Upi" Ucap Lin dengan senyum tampan.

"untung tampan,klo enggak dah gw banting" guman Upi.

"Btw pi tumben jalan sendiri biasanya ama si amu"

"Hahaha si amu lagi di kejar kiki" ucap upi sambil nyengir melupakan rasa sakit di hidung nya.

"hahaha, eh Upi udah ga coret-coret tangan lagi?" tanya lin yang melipat tangan di pinggir jendela.

"hmm?, udah enggak terlalu sering sih cuman kemarin coret 2 doang sih hehehe" jawab upi sambil garuk kepala dan nyengir gugup.

wajah Lin yang biasa nya tersenyum saat mendengar itu lansung wajah nya lansung berwajah datar.

"sini liat tangan nya" Lin lansung mengulurkan tangan nya meminta tangan Upi untuk melihat kondisi Upi.

"ehh ga usah lin, serius! entar juga kering"

"Bukan itu masalah nya pi klo infeksi gimana? bisa menyebabkan kematian"

"hehehe gapapa, gw juga ga ingin hidup kok" ucap upi seduh.

"Kok lu bilang gitu?, masuk ke Uks cepat!" paksa lin.

"Eh ga mau" kekeh Upi.

"klo ga mau gw paksa lu Upi"

"eh iya-iya bebeb jangan marah entar ganteng nya ilang lagi" canda upi biar marah nya nurun.

"babab bebeb masuk lu sini" lin tetap memaksa upi masuk ke uks.

"iya-iya maksa banget" dan upi pun menyerah ia pun masuk ke dalam uks.



I Love you UpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang