chapter 12

514 76 24
                                    

karena lin ga tahu pak bejo siapa ia hanya memberitahukan ke pak eko wali kelas madesu

didalam kelas sudah cukup rame dan semua anak hutan di dalam kelas melakukan ritual untuk memberantakan kelas.

"sho, ini perasaan gw apa gimana ya kok toro ama amu my mine belum datang ya? biasa nya paling cepat hadir nya deh" kiki melihat sekeliling kelas sambil memangku tangan nya didagu seperti pose berpikir.

"entahlah mungkin mereka ada urusan klub kali" sho hanya memainkan game di hp nya tapi ia setuju dengan apa yang di katakan kiki.

netra sho melirik pintu kelas.

'upi? apa dia juga terlambat?'

sho ingin menelphone upi apa dia belum datang sekolah atau dia pergi kemana? tapi apalah daya sho sangat tsundere.

ia sangat penasaran apapun yang dilakukan upi apakah ia sudah makan,belajar atau kan lagi melakukan apa, sho ingin tahu semua tentang upi tapi dia merasa dia ga berhak, dia dan upi hanya teman tidak lebih.

'tapi aku mau dia'

plak

sho tiba-tiba menampar dirinya sendiri.

"Lu kenapa?" tanya kiki yang heran ama kelakuan sho yang tiba-tiba itu.

sho lansung memperbaiki duduk nya.

"Kagak ada gw cuman kesal gw kalah main game" sho berusaha fokus ke permainan di handphone nya.

"yaelah game doang sho,santai aja jangan karena kalah doang ampe nampar sendiri" ucap kiki dan duduk di bangku upi.

sho lansung melirik tajam.

"ngapain lu duduk disitu?"

"hah? kenapa? gw cuman pengen duduk doang" kiki mengucapkan nya dengan wajah polos seolah dia ga tahu apa yang dilakukan nya.

"pindah duduk noh di bangku amu"

sho lansung menyimpan handphone nya dan berbalik menatap kiki dengan aura gelap.

"santai kali ege, lagi pun bukan kursi lu juga" kiki pun pindah ke sebelah bangku amu.

sho menghela nafas dan melanjutkan lagi game nya.

"ga peduli gw" acuh kiki.

"dih si laknat, dosa apa gw temanan ama lu"

" banyak bestai, saking banyak nya lu di tolak terus ama amu" ucap sho enteng

"heh sialan gw ga di tolak ya, cuman si amu ga  lagi pengen pacaran doang" kiki berusaha membantah tapi dia juga ga bisa bilang enggak amu bahkan selalu menolak nya.

"heh,tapi tetap di tolak kan?" ucap sho menatap kiki remeh dengan senyum seringainya yang khas.

"Baku hantam ki-" ucapana kiki terpotong karena dobrakan pintu dari kelasnya.

sebelum pergelutan antara manusia ular dan serigala mulai.

untung saja pak be- maksud nya pak eko masuk di waktu yang tepat.

"welkome anak-anak madesu maaf saya datang terlambat itu karena saya tiba-tiba ada urusan di kantor " pak eko pun lansung meletakan buku-buku dan kertas-kertas di meja guru.

"Ga usah datang seharian juga lebih baik pak!" ucap salah satu murid.

pak eko lansung menatap tajam.

"yang bilang itu saya potong nilainya!"

sho tidak peduli dengan yang di hadapan ia fokus menatap pintu kelas.

"baiklah anak-anak seperti biasa absen dulu sebelum mulai"

pak eko pun lansung membuka buku absen.

dan pak eko lansung menandai bagian upi,amu,dan toro tanpa sepengatahuan murid.

"kiki?"

"hadir pak" ucap kiki lesu karena vitamin nya belum muncul sama sekali.

"shoto?"

"hm present" ucap sho menyandarkan punggung nya.

"hah?!"

"ck,budeg~ Hadir!" ucap sho sebal.

"bagus, untung ga telat ya kamu sho"

"ya" jawab sho cuek dan pak eko pun terdiam yang udah terbiasa di cueki oleh murid satu nya ini.

"pak! kok toro,upi,sama amu ga disebut?" kiki mengangkat tangan nya ia yakin tadi pak eko belum menyebutkan 3 nama sahabat nya.

"ahh itu? mereka sudah izin untuk tidak hadir dulu terutama upi"

sho yang mendengar itu tiba-tiba lansung duduk dengan tegak dan menatap lansung pak eko.

"ehh? samaan gitu pak mereka izin?bapak tahu mereka izin apa?" kiki lansung menyerobot dia merasa ga adil enak nya ya tiba-tiba sahabat nya pergi bolos ga ngajak-ngajak, padahal udah di bilang izin.

"hm? kata anak kelas sebelah mereka izin sakit" pak eko lansung menatap dengan wajah bingung dengan biji keringat di wajah nya.

'hm? mereka sakit? bersamaan?' sho berpikir keras dia merasa ada yang aneh tapi dia ga tahu apa.

pelajaran pun berlanjut..

teng~teng~teng.

sho yang mendengar itu lansung berdiri keluar dan ga peduli untuk menunggu pak eko yang keluar lebih dulu, kaki nya lansung mengarah ke uks tapi ia ga menemukan salah satu sahabatnya.

"Woeehh, sho.. lu kok ga tunggu gw sih, kan bisa bareng" kiki lansung muncul dan memegang pundak sho sambil melihat ke arah uks.

sho menatap tajam ke ruangan uks,wajah nya sangat tidak bersahabt saat ini.

"kalian ngapain disini?" lin tiba-tiba datang dan muncul di belakang kiki dengan senyum lebar nya.

kiki pun tersentak dan lansung kaget melibat lin.

"astagah lin kaget gw!" teriak kesal kiki.

"hehehe toh kalian sendiri ngapain berdiri didepan kelas bukan kah belum jam istirahat? baru pegantian jam doang" lin pun masuk dan mengambil barang nya yang kelupaan.

"ko, teman-teman gw mana?"

sho lansung to the point alasan nya datang kesini.

dan kiki pun tersadar juga bahwa dia juga pengen kesini tuh karena pak eko bilang sakit berarti ada di uks dong.

lin yang mendengar nya ia lansung diam sebentar dan lanjut memeperbaiki barang nya dan berbalik ke hadapan kedua pria tampan berbeda warna didepan nya.

"foiyoh mana saya tahu,saya kan bukan peramal"

sho yang mendengarnya kesal.
"dimana upi?!"

kiki lansung muka bingung, kan mereka ke sini bukan nyari upi doang tapi kok sih sho lebih mementingin cari upi yah? aneh baginya.

"eh kok upi doang sho, amu dan toro juga lah".

'apa yang harus kukatakan? upi ga mau masalah self harm nya di tahu semua orang cukup toro dan amu doang'. lin tersenyum dan menatap kedua orang di depan nya.

"kali ini aku benar-benar ga tahu hehehe"

sho ga peduli ia lansung pergi dari situ ia mungkin akan kelilingi tempat-tempat ektralikuler yang ada disekolah terutama tempat silat.

"Sho!! udah mau masuk jam kedua ! oi! lah tuh anak mau bolos ya?" kiki menggaruk kepala nya yang ga gatal.

"lin? lu beneran ga tahu kan?" kiki menstap lin dengan mata kucing nya.

lin yang melihatnya pun hanya tersenyum khas nya.

" iya ki aku ga tahu"

" yodah lah mau diapa klo lu ga tahu"

dan kiki ga tahu harus kekelas atau ikut bolos kek sho.

"hahh, berbohong itu merepotkan" lin memasukkan tangan nya di kantong nya.

"apakah upi sudah baik-baik saja? apakah ia udah dapat penanganan darurat kan?" gumam lin sambil menunduk yang lagi jalan ke arah kelasnya.


I Love you UpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang