Chapter 6

676 91 13
                                    

"Upi lu ga papa?" tanya amu yang menghampiri upi melupakan suasana yang tidak mengenakkan tadi.

"Yoi mu gapapa" jawab upi sambil ngelirik pintu kelas.

amu lansung muka usil dan mendekati upi "upi ada apanihh ampe di gendong enzo? pdkt ya kalian?"

"Ap-apaan eng-enggak lah mana ada gw pdkt ama enzo, si enzo cuman bantuin gw doang"

"eh emang lu kenapa sampai harus di bantuin enzo?" tanya amu yang kepo.

"ada lah, anak kecil ga usah kepo ya shishi" upi mengelus kepala amu dengan muka usilnya.

"eh gw bukan anak kecil ya pi" amu mengembungkan pipi nya yang membuat amu semakin imut.

kiki yang melihatnya lansung memfoto amu diam-diam.

Toro yang melihat itu lansung memukul kepala kiki dengan buku.

bugh

"Adoehh"

"jangan seperti itu lagi ki" toro menasehati kiki yang tidak bisa merubah kebiasaan nya itu.

"hehe iya ini lagi di usahain kok" ucap kiki yang gugup dan hanya di balas helaan nafas toro saja.

Toro menatap upi yang berbicara dengan amu dan sesekali tampa ia sadari ia tersenyum melihat tawa upi yang menggemaskan.

di lain tempat.

"Sialan!"

sho berjalan dengan gusar ia mengacak rambut nya yang membuat nya makin tampan atau berantakan yang sangat tampan? intinya dia tampan.

sho berpikir keras entah apa itu.

Bugh...bugh... bugh

"Sialan! Bangs*t ahhh sial!"

sho memukul batang pohon di hadapan nya.

"ada apa dengan gw sih?! kenapa gw sekarang jadi emosional gini? ckk ini buat gw makin pusing " sho lansung membenturkan dahi nya kebatang pohon dengan wajah yang sedih atau mungkin masih marah.

"Oii!siapa disana!" Mahesa anak osis di bidang keamanan putra mendatangi sho karena ia tidak sengaja melihat pohon besar bergetar dan penasaran karena apa itu.

"Ck, malah datang lagi si osis bodoh itu" sho melirik biasa dan dia sepertinya malas untuk kabur dulu dari mahesa.

"wahh sho, mau pergi bolos yaa? hahaha sayang sekali itu tidak akan saya biarkan" ucap mahesa melipat kan tangan nya dan menatap penerus nya menurutnya.

" ga bolos,cuman nenangin diri" ucap sho malas.

"hmm, kamu ada masalah? ceritain aja mungkin saya bisa bantu" tanya mahesa dengan menatap sho dengan jari di dagunya.

sho lansung menatap mahesa dan berpikir sesuatu mungkin saja mahesa tahu masalanya.

" gw punya hewan peliharaan, tapi peliharaan gw malah di gendong ama orang lain dan gw ga suka, peliharaan gw juga bilang gw ga punya hak untuk larang dia! tapi gw ngerasa gw punya hak tapi ga punya juga, paham ga masalah nya?" ucap sho panjang lebar melirik mahesa.

"hah????????" mahesa memiringkan kepala nya.

"peliharaan nya bisa ngomong? kok bisa? emang ada ga punya hak sama peliharaan???" mahesa lansung berpikir keras dia cukup bingung ama cerita sho.

"cih salah orang buat cerita" gumam dan sho lansung meninggal mahesa yang masih berpikir keras.

dan mungkin sho akan pergi boos lagi hari ini.

"hewan nya anjing?apa kucing?emang ada hewan bisa bicara? sho hewan nya itu anjing apa kuc- ehh sho? lah tuh anak mana? wahhh parah ! heh jangan bolos!" mahesa lansung mengejar sho dan tentu saja sho dengan gesit kabur dari mahesa.

di kelas....

upi duduk di kursi nya ia membuka handphone nya tapi dia sedang berpikir dan tidak fokus ke hp nya

"apa gw keterlaluan tadi ya? tapi kan si sho duluan! ishh kok gw yang merasa bersalah sih? hmm gw ga mau nanti gw di jauhin ama dia"

Toro menghampiri upi yang bermain hp sendirian di tempat duduk nya.

"Upi" sapa toro dengan lembut ke upi.

"Ehh ehh? toro ada apa ?" upi lansung menurun kan handphone nya dan menatap toro yang duduk di hadapan nya di tempat duduk sho.

"aku mau nanya kamu pacaran sama enzo?" toro menatap upi datar wajah yang biasa nya dia pakai.

"Yahh enggaklah kita aja belum pernah jadian di tembak aja belum hahaha" upi menggaruk kepalanya yang ga gatel.

toro lansung menidurkan kepala nya tiba - tiba di meja dan menghela nafas lega "syukurlah" gumam nya lirih.

"ehh? toro kenapa? sakit? mau ke uks?" tanya upi upi bingung.

toro lansung duduk tegak menatap upi.

"enggak apa-apa kok " toro lansunh mengambil kotak bekal yang di laci meja nya.

" ini, aku buatin kamu, kamu keliatan pucat tadi" ucap toro yang sangat perhatian dan memberikan kotak bekal berwarna hijau di hadapan upi.

"wahhhh!!!! bebebbb!! huhuhuhu perhatian banget daddy toro hiskk" upi lansung membuka bekal itu dan seperti cahaya keluar dari bekal itu yang membuat upi makin ngiler.

"makasihh ya beb " upi lansung mengambil brownies coklat yang udah di sediain toro.

"wahhh toro!! punya amu mana? kok ga di bikinin juga?" ucap amu yang habis ngobrol sama cece qeomqeom.

" udah di bagi dua aja ama upi" ucap toro yang bener-bener lupain untuk membuatkan amu.

"Upii minta!!"

"2 potong 10 ribu " ucap upi usil.

"ehh pelitt"

"hahaha candaa " upi lansung menggeser bekal nya ke amu dan tentu saja di ambil sepotong brownie itu.

"ewnaakkk" amu merasakan bahwa lidah nya seperti sedang bahagia.

"hehh sok imut" ucap upi dan mengigit sepotong brownies itu.

toro memperhatikan upi rasanya jantung berdebar-debar melihat upi yang selalu tertawa dan tersenyum seperti itu.

'mungkin aku harus pergi ke dokter jantung'

I Love you UpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang