chapter 10

560 78 7
                                    

upi melangkah kearah rumah nya ia membuka perlahan pintu rumah nya.

"Assalamualaikum"

tidak ada yang menyaut upi mengangkat alis nya heran

prangg

bughh

seketika suara kaca dan barang terdengar sangat nyaring, upi yang mendengar seketika tersentak kaget dan ia dapat mendengar suara ummi dan abi nya.

"Sampai kapan kita gini hah!!? aku nikah sama kamu bukan untuk susah!"

"kamu tuh jadi istri ga pernah bisa ya ga membantah suami hah?!! belajar dari mana kamu! emang kamu ga tahu capek nya banting tulang!!"

blaa blaa blaa

upi yang mendengarnya lansung buru-buru masuk di kamar nya ia tidak peduli dan tidak ingin ikut campur hal itu.

di saat ia ikut campur ia hanya akan dimarahin dan di anggap kurang ajar, lebih baik ia diam dan menutup mata dan telinga nya.

ia bosan mendengar perkelahian antara ummi dan abi nya.

tidak sesekali ia merasa trauma dengan suara yang keras.

upi lansung menutup pintu kamar nya ia melempar tas nya dan melepaskan kancing baju atas nya.

upi membaringkan tubuh nya di kasur kesayangan nya sesekali ia menghela nafas dan sesekali juga ia terlihat menarik rambut nya.

"apakah uang selalu jadi masalah utama kami?" upi menatap atap langit-langit kamar nya.

"huuuh hiskk"

ia mendengar suara nangis di kamarnya

upi tersentak dan mencari arah suara itu.

upi takut itu suara makhluk halus,percaya tidak percaya upi bisa lihat begituan dan hanya amu yang tahu itu.

'mogah bukan setan- mogah bukan setan!!' walaupun upi biasa melihat makhluk ghaib atau sejenis nya.

tidak dipungkiri upi pun takut jika melihatnya,terkadang penampakan mereka yang menyeramkan membuat upi stress dan frustasi karena terus terbayang kan.

upi mencari asal suara itu yang tidak ada hentinya nya.

ia menelisik di sekitar lemari nya dan kaget melihat adik nya yang jongkok disana sambil menangis.

"anjirr gw kira setan ternyata si tuyul! ngapain lu dikamar gw hah?!" upi mengelus dada nya lega karena bukan makhluk aneh yang di lihat nya.

adik nya pun seketika menoleh dan disaat ia melihat kakak nya ia lansung memeluk kakak nya.

"hiskk kakak, huuuhuu hissk" adik nya menangis tersegukan.

"Hehhh ngapain lo?! lepas- lepas! ingus lu bertebaran noh!! jangan pegang!!" upi berusaha melepas kan adek nya.

tapi adek nya mengeratkan pelukan nya.

"hiskk hiskk ga mauu!!"

upi menghela nafas berat ia lansung mendudukan dirinya di lantai.

"heh, bocah ngapain nangis hah?!" upi berusaha sabar ia menarik rambut poninya keatas.

"hiskk takut di rumah, mau pergi dari rumah hiskk huhuhu ga suka di rumah, takut suara pecah takut suara ummi dan abi" adik nya menumpahkan seluruh masalah nya ke kakaknya.

upi yang mendengarnya seketika diam dia tidak tahu cara menghibur anak kecil.

boro-boro menghibur orang dia aja pun sulit menghibur dirinya sendiri ia dan adik nya ga beda jauh,ia tidak suka dirumah tapi hanya disini yang dapat menerimanya.

I Love you UpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang