chapter 11

558 81 16
                                    

tuk~tuk

dentingan jam sangat jelas terdengar di tengah kegelapan diruangan ini.

upi mengerjabkan mata nya yang berat, ia berusaha memulihkan pandangan nya yang buram.

"ukh, shh sial pala gw migrain" upi berusaha bangun tapi saat ia bangun rasa nya kepala nya ingin pecah dan ia melihat seluruh ruangan terputar-putar.

"gila,ini lebih parah dari pada kemarin" upi memukul kepala nya pelan, ia ingin menghilangkan rasa sakit di kepalanya tapi malam memperparah rasa sakit itu.

"hahh hahh glup hahh~" upi mengatur nafasnya dan berusaha bener-bener bangkit, ia menekan pejaman mata nya.

upi lansung melihat lengan nya yang bekas dari goresan nya tadi malam, nampak darah yang mengering disekitarnya dan tetesan darah yang cukup banyak dari tempat nya ia berbaring.

"ck, gw kira gw udah mati ternyata masih hidup ya" upi tersenyum kecil, ia bingung apakah ia senang karena ia masih di berikan hidup oleh allah atau sedih karena nyawa nya belum di cabut malaikat maut, dia tidak tahu di antara keduanya.

upi mengedarkan pandangan nya ia melihat jam yang di dalam kamar nya yang menunjukan masih jam 04.34 am , yang dimana ini masih subuh.

"pengen pergi sholat tapi badan gw kek mau mati! mana hahh ini dingin banget lagi,gilaa!" upi lansung berusaha memegang sesuatu di haspan nya untuk membantu dirinya bangkit tapi saat ia berusaha berdiri tiba-tiba pandangan gelap menghampiri nya dan dirinya merasa mual.

bruk

upi terjatuh dan menarik rambut nya keras sambil menutup mult nya yang seperti mau muntah "huuek, shhh hahh hiskk, kenapa badan gw lemah gini sih !! kemarin-kemarin ga separah ini!" upi memukul-mukul kepala nya dan menyalahkan tubuh nya yang sangat lemah.

upi sekali lagi bangkit sambil memegang sesuatu untuk bangkit ia berusaha membuka pintu kamar nya, dan ia cukup beruntung karena ummi,abi,dan adik nya belum ada yang bangun .

upi berjalan kekamar mandi sambil tetap memegang sesuatu karena pandangan nya sering menjadi gelap dan membuat nya ingin muntah.

saat udah sampai upi melepaskan pakaian nya dan mulai ritual mandinya.

tapi saat air yang sudah mengucur tubuh nya ia merasahkan rasa perih yang sangat di lengan nya.

"arghh shh, perihhh!!" upi menekan lengan itu yang memerah.

upi pun mandi dengan cepat ia pun menjauhkan lengan nya dari air.

saat sudah selesai tubuh upi merasa sangat menggigil tapi ia ingin untuk pergi kesekolah lebih cepat , ia tidak ingin ketemu siapapun yang ada dirumah.

"ya allah maafin upi ya karena ga pergi sholat subuh" gumam upi pelan dan lansung memakai pakaian sekolah nya ia juga mengambil koleksi handband nya.

upi merasa sedikit lebih fresh, walaupun kepala nya masih sakit dan ia masih menggigil udah tidak separah pas ia baru bangun tidur.

"mungkin kali ini gw ga jajan di kantin" upi lansung pergi kesekolah tampa sarapan tampa uang jajan sekolah yang biasa ia dapat kan dari umminya.

langit masih sedikit gelap tapi mulai sedikit cerah,tidak sedikit upi melihat orang-orang yang udah bangun untuk pergi kerja.

"ukh, nih kepala sakit banget sih!! astaga rasanya pengen copot, tapi ga punya kepala seram juga!" upi berjalan sambil memegang kepala nya bibir nya bergetar karena menggigil.

tiba-tiba upi berjongkok dan memegang kepala ia merasa mual.

"sial, klo tahu kek gini gw ga pergi ke sekolah, tapi ga mau dirumah juga, au ahh sial!" upi berdii lagi dan berjalan pelan sambil mengeratkan sweater hodie nya.

I Love you UpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang