Bugh!!!
Mingyu tidak tahan lagi. Akhirnya ia memukul Jun tepat di rahang tegasnya. Jun tersungkur sambil mengusap darah yg keluar dari sudut bibirnya.
"Berani berani nya kau melakukan itu kepada Tzuyu.!!"-Mingyu
Pertengkaran mereka menjadi pusat perhatian di cafe itu. Jun berdiri lalu memberikan tatapan intimasi kepada Mingyu.
"Ayo kita bicara di luar. Aku tidak ingin ada keributan disini."-Jun
Jun berbalik dan berjalan keluar dari cafe. Mingyu pun mengikuti Jun dari belakang. Mereka berjalan agak jauh dari cafe dan akhirnya sampai di sebuah jembatan penyebrangan. Saat malam hari, jembatan itu lumayan sepi. Mungkin hanya satu atau dua orang saja yg lewat.
"Masih ingin memukul ku? Aku akan menerimanya, asal kau memberikan Tzuyu kepadaku."-Jun
"Tidak, aku tidak bisa membiarkan itu terjadi!!"-Mingyu
"Kau tidak mendengarnya tadi? Aku sudah meniduri kekasih mu. Tzuyu bahkan tidak menolak sentuhan ku. Karena apa? Karena dia tidak mencintaimu lagi Mingyu!"-Jun
"Tidak, itu tidak mungkin. Tidak mungkin."-Mingyu
Mingyu duduk frustasi di lantai jembatan. Tidak ia sadari, air matanya mulai berjatuhan. Ia menunduk dengan perasaan yg begitu kacau. Jun mendekati Mingyu dan berdiri disebelah Mingyu sambil menatap mobil yg berlalu lalang di bawah mereka.
"Aku bahkan sudah menidurinya dua kali. Yg pertama saat di hawaii dan yg kedua baru kemarin malam. Aku tahu kau mengikuti kami kemarin malam saat pergi ke taman bermain. Aku benar kan?"-Jun
Deg...jantung Mingyu berdetak sangat kencang dan membuat dadanya terasa sakit. Waktu di hawaii, ia memang tidak bertanya dimana malam itu Tzuyu tidur. Dan hari ini pertanyaan itu terjawab tanpa perlu bertanya kepada Tzuyu. Hati nya sangat sakit mendengar kenyataan pahit ini.
"Jika kau tidak mau melepas Tzuyu, aku akan menggunakan segala cara agar Tzuyu menjadi milikku." Kata Jun sambil menepuk bahu Mingyu lalu meninggalkan Mingyu sendiri.
Dalam hati, Mingyu sedang berteriak sangat kencang. Kenapa dia tidak menyadari semua ini dari awal. Hatinya hancur, pikiran nya berantakan. Hingga tengah malam Mingyu masih meratapi nasib nya. Hubungan yg ia bangun selama 5 tahun ternyata tidak menjamin Tzuyu akan menjadi miliknya.
Sementara itu, Tzuyu sedang berada di depan kamar Mingyu. Ia mengetuk beberapa kali tapi tetap tidak ada jawaban. Ia baru sadar sepatu kesukaan Mingyu tidak ada di depan pintu, berarti Mingyu sedang keluar.
"Aku tunggu di depan saja." Gumam Tzuyu
Ia pun menunggu Mingyu di pintu gerbang rusun. 1 jam, 2 jam hingga 3 jam Mingyu tidak juga muncul. Sampai akhirnya saat lewat tengah malam, Tzuyu melihat siluet pria yg mendekat ke arah rusun. Ia sangat mengenal siluet itu yg tidak lain adalah Mingyu. Tzuyu pun langsung memeluk pria itu, namun pria itu hanya diam tanpa membalas pelukan Tzuyu.
"Mingyu, darimana saja kau? Aku dari tadi menunggumu disini. Ayo masuk, aku akan buatkan air hangat untuk mu."-Tzuyu
Mingyu masih mengumpulkan kesadaran nya melihat ke arah wanita yg sedang memeluk nya erat. Bahkan sedekat apapun, Mingyu tetap merasa ada jarak diantara Tzuyu dan dirinya.
"Pergilah." Kata Mingyu pelan sambil melepaskan pelukan Tzuyu.
"Kenapa? Ada apa dengan mu?"-Tzuyu
"Kau ini berpura pura bodoh atau benar benar bodoh?" Kata Mingyu sarkas.
Tzuyu tersentak karena untuk pertama kalinya Tzuyu mendengar Mingyu mengatakan hal buruk di hadapan nya. Ia pun mendongak untuk melihat wajah Mingyu. Tzuyu kaget karena wajah Mingyu begitu kacau serta mata nya sembab. Belum lagi jari tangan kanan Mingyu sedikit lecet.
"Apa kau ingin menceritakan sesuatu kepada ku?" Tanya Mingyu sambil menunduk kan badannya agar sejajar dengan Tzuyu.
"Ayo, kita masuk dulu."-Tzuyu
Setelah berada dalam kamar, Mingyu masih terdiam dengan tatapan nya yg kosong. Tzuyu yg ada di sebelah nya menjadi bingung harus mengatakan apa.
"Tzuyu,"-Mingyu
"I-iya?"-Tzuyu
Mingyu bersimpuh di hadapan Tzuyu. Bukan nya dipandang, Tzuyu malah mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Bisakah kau menatap ku saat ini?"-Mingyu
Tzuyu menarik nafas pelan lalu perlahan menatap Mingyu. Baru beberapa detik bertatapan, Tzuyu tiba tiba menangis.
"Apa kau mencintai ku?"-Mingyu
"A-aku..maafkan aku Mingyu."-Tzuyu
"Hey hey, bukan jawaban seperti ini yg ingin aku dengar Tzuyu."-Mingyu
"Maafkan aku."-Tzuyu
Tzuyu memegang kuat tangan Mingyu sambil menangis tersedu. Mingyu mengelus kepala Tzuyu sambil membawa Tzuyu ke dalam pelukan nya.
"Bahkan aku sudah tidak bisa menangis lagi."-Mingyu
"Mingyu.."-Tzuyu
"Coba katakan, apa yg kau rasakan akhir akhir ini?"-Mingyu
"A-ku...a-ku jenuh Mingyu."-Tzuyu
"Jenuh? Kenapa kau tidak mengatakan nya padaku?"-Mingyu
"Aku takut kau tidak bisa menerima nya."-Tzuyu
Mingyu menarik wajah Tzuyu agar melihat ke arahnya. Mingyu menatap dalam mata kekasihnya yg masih basah karena air mata.
"Mata ini, bukan mata yg dulu aku rindukan. Dulu mata ini hanya memandangku. Tapi sekarang, di dalam mata ini tidak ada bayangan diriku."-Mingyu
Tzuyu menggeleng keras. Tzuyu masih yakin kalau dia bisa bersama Mingyu. Setelah memandang wajah Tzuyu sejenak, tiba tiba dia berhalusinasi. Mingyu melihat sosok Jun ada di mata Tzuyu sedang tersenyum remeh ke arahnya.
Emosinya kembali memuncak, Mingyu mengamuk dan melempar semua barang barang nya. Tzuyu yg berada disana berusaha menenangkan Mingyu dengan memeluknya. Tangisan Tzuyu kembali pecah di pelukan Mingyu.
"Apa kau masih tidak mau menceritakan nya kepadaku?!"-Mingyu
"Apa yg ingin kau ketahui? Apa Mingyu?!"-Tzuyu
"Kau memiliki hubungan dengan Jun kan?! Aku benar kan?! Bahkan kau sudah tidur dengan nya?! Iya kan?!"-Mingyu
Tzuyu melepas pelukan nya lalu menatap Mingyu. Wajah Mingyu yg marah dan menangis membuat Tzuyu menjadi takut.
"Jawab Tzuyu!!" Bentak Mingyu
Tzuyu menggeleng kencang tidak mau membenarkan perkataan Mingyu. Karena kesal, Mingyu hampir saja menampar Tzuyu. Tapi untungnya, ia masih bisa menahan nya padahal jarak tangan dan pipi Tzuyu sudah sangat dekat.
"Pergilah. Mulai hari ini kau bukan kekasihku lagi. Dan besok aku akan mengembalikan semua uang mu."-Mingyu
"Tapi Mingyu.."-Tzuyu
"Pergi sebelum aku menyakitimu!!"-Mingyu
Tzuyu keluar dari kamar Mingyu. Ia berlari sampai di depan gerbang rusun. Tzuyu kembali menangis sambil memeluk lututnya. Tiba tiba, seseorang memeluknya. Pelukan nya sangat hangat dan nyaman. Saat Tzuyu mendongak, ternyata Jun yg tengah memeluknya sambil memejamkan mata. Tzuyu yg kaget langsung berdiri dan menjauhi Jun.
"Jangan dekati aku!!"-Tzuyu
"Baiklah. Tapi biarkan aku mengantarmu ke rumah Nayeon. Ini sudah dini hari dan aku tidak ingin terjadi sesuatu kepadamu."-Jun
Tzuyu menatap Jun dan melihat sudut bibir Jun yg membiru. Tzuyu akhirnya menyerah dan masuk ke dalam mobil Jun. Sementara Mingyu yg menyusul Tzuyu kembali merasakan sesak di dadanya melihat Tzuyu bersama Jun.
"Harusnya aku tidak menyusulnya." Gumam Mingyu lalu kembali ke kamarnya dengan langkah gontai.
KAMU SEDANG MEMBACA
After you :: JunTzu
RomanceTzuyu mulai merasakan jenuh dengan hubungan yg sudah di jalani selama hampir 5tahun bersama kekasihnya. Sampai akhirnya ia bertemu Jun, seorang pria yg tidak sengaja bertemu dengan nya saat sedang berlibur. "Kau menikmati setiap sentuhan ku. Ku kir...