Just Love

100 8 0
                                    

"Akhirnya lu ngaku juga. Jadi gimana rasanya suka sama pacar orang?"-Nayeon

"Ntahlah, gue awalnya mau nyerah. Cuma dia pengen gue bertahan."-Tzuyu

"Kalian berdua sama sama egois. Gue tau lu cinta, tapi posisi lu salah neng."-Nayeon

"Ya gue harus apa? Gue pusing."

Tzuyu pun akhirnya berjalan keluar dari rumah Nayeon. Tzuyu biarkan kakinya melangkah sampai akhirnya tiba di sebuah taman. Ia pun duduk di bangku taman sambil menutup matanya menikmati hembusan angin.
"Semua akan berlalu. Kau hanya perlu menjalaninya."

Tzuyu membuka matanya dan melihat ke sebelah kanan. Kalimattadi keluar dari mulut seorang wanita yg terlihat seumuran dengan nya.

"Halo, namaku Yuqi."

"Hay, namaku Tzuyu."

Mereka berdua pun berkenalan. Yuqi tersenyum manis sambil membawa sebuah amplop.

"Apa kau tinggal di area sini? Aku belum pernah melihatmu."-Tzuyu

"Tidak, rumahku agak jauh dari sini. Kebetulan aku sedang ada pertemuan di taman ini."-Yuqi

Tzuyu membulatkan mulutnya sambil mengangguk.

"Sepertinya kau sedang ada masalah"-Yuqi

Tzuyu terkekeh sambil menundukkan kepalanya.

"Semua orang punya masalah bukan"-Tzuyu

Yuqi pun mengangguk. Dengan ringan ia menepuk pundak Tzuyu.

"Sesulit apapun masalah mu, aku harap kau tidak akan menyerah untuk menyelesaikannya. Kalau begitu aku pergi dulu. Ku harap ini bukan pertemuan terakhir kita."-Yuqi

Tzuyu hanya tersenyum hingga Yuqi tidak terlihat lagi. Tzuyu merasa Yuqi mirip dengan seseorang namun ia kembali tenggelam dalam pikiran nya.
Karena hari ini libur, Jaemin bersama Jeno pergi bersama. Rencana nya mereka ingin pergi bersepeda. Namun karena cuaca mendung, akhirnya mereka hanya di kamar Jaemin sambil makan mie instan.

"Lu ngapain sih jen buka hape mulu? Pacar lu nyariin?"-Jaemin

"Ini nih berisik banget notifnya. Bentar gue mau bunuh dulu."-Jeno

Jeno pun mematikan ponselnya lalu kembali memakan mie instan. Jaemin semakin bingung dengan tingkah Jeno.

"Ada apa sih?"-Jaemin

"Gue baru bikin ig jaem, jadi banyak yg follow."-Jeno

"Oh, sombong banget lu."-Jaemin

"Jelas."-Jeno

Jaemin pun tak mau kalah. Ia membuka akun ig nya lalu menunjukkan nya ke Jeno. Saat ponselnya berada di depan wajah Jeno, muncul nama Nayeon yg menbuat suasana agak canggung.

"Eh bentar ya jen."

Jaemin pun menerima panggilan Nayeon. Ia hanya menjawab seadaanya lalu menutup sambungan nya sepihak.

"Ngapain?"-Jeno

"Gue mampir dulu bentar ya."-Jaemin

"Oh mau main?"-Jeno

Jaemin tersedak kuah mie mendengar perkataan Jeno. Ia segera meminum air yg ada di sebelah mangkuk mie nya dan berusaha menetralkan detak jantungnya.

"Jadi waktu titit lu gue remas, lu habis main sama mbak Nayeon ya? Ngaku lu?" kata Jeno sambil menunjuk Jaemin dengan garpu.

"Enggak, kagak. Ngaco lu. Udah ya, gue kesana dulu."-Jaemin

Jaemin pun buru buru keluar dari kamarnya agar Jeno tidak melanjutkan pembicaraannya.

"Gue jadi kangen mbak Nayeon. Dulu gue lemah bgt ya makanya dia nolak gue. Tapi, apa iya Jaemin lebih kuat?" guman Jeno sambil menghabiskan sisa mie nya.

Sesampainya Jaemin di rumah Nayeon, ia langsung menuju kamar Nayeon sesuai isi pesan singkat yg masuk ke ponselnya. Setelah dia masuk, ia melihat sekeliling lalu merebahkan dirinya di kasur milik Nayeon.

"Eh, udah disini aja lu dek."-Nayeon

"Ya kan mbak nyuruh. Jadi, ada yg bisa di bantu?"-Jaemin

Jaemin meneguk ludahnya kasar karena saat ini Nayeon hanya memakai kaos tanktop dan celana pendek. Wanita itu tidak memakai bra, jadi puting susunya cukup membuat Jaemin sedikit tergoda.

"Lu belakangan ini sama Jeno mulu."-Nayeon

"Ya kan temen mbak."-Jaemin

"Temen kok nempel."-Nayeon

Jaemin menggeser tubuhnya lalu merangkul Nayeon.

"Mbak aku mau nanya boleh?"-Jaemin

"Apaan?"-Nayeon

"Kenapa mbak nolak Jeno?"-Jaemin

Nayeon menatap Jaemin heran namun ia akhirnya sadar. Jeno berteman dengan Jaemin, pasti Jeno akan menceritakan dirinya kepada Jaemin.

"Mau jawaban jujur apa bohong?"-Nayeon

"Em kalau jawaban jujur kan udah biasa. Jadi, aku mau jawaban bohong."-Jaemin

"Gue,, gue gak suka sama Jeno."-Nayeon

Jaemin terdiam. Awalnya ia sempat kaget. Jadi, Nayeon menyukai Jeno. Jaemin jelas tahu kalau aura serta ketampanan Jeno jauh melebihi dirinya. Tapi, kenapa Nayeon menolak kalau dia sebenarnya menyukai Jeno?
"Jadi, kalau jawaban jujurnya?"-Jaemin

"Emm... Sini deketin kuping lu."-Nayeon

Jaemin mendekatkan telinga nya ke mulut Nayeon. Karena gemas, Nayeon menjilat daun telinga Jaemin yg membuat sang empu merinding hebat.

"Mbak... Jangan ngegoda aku terus dong."-Jaemin

"Ya habisnya, lu nakal sih."-Nayeon

"Eh, bukan nya kebalik ya? Buktinya mbak gak pakek bra nih.. "

Kedua tangan Jaemin langsung memegang payudara Nayeon. Nayeon pun tersenyum lalu mengalungkan tangan nya di leher Jaemin.

"Jeno itu lemah. Gak kayak lu."-Nayeon

Jaemin membulatkan matanya tak percaya. Wanita yg ia sukai ini benar benar sangat menyukai sex.

"Jadi, aku lebih kuat dari Jeno ya mbak?"-Jaemin

Jaemin perlahan memijat payudara Nayeon. Nayeon menggigit bibirnya untuk menahan desahan. Jaemin yg melihat ekspresi itu mencoba menggoda Nayeon. Awalnya ada sedikit rasa kecewa di hati Jaemin karena sebelum dirinya, Jeno sendiri sudah pernah berhubungan dengan Nayeon. Tapi, itu kan dulu. Saat ini Jaemin lah yg menjadi pendamping Nayeon, walau Nayeon sendiri belum menerima nya secara resmi.

"Jadi, aku lebih kuat dari Jeno kan mbak?" kata Jaemin sambil menyibak kaos tanktop Nayeon

Nayeon hanya mengangguk dan membiarkan Jaemin berbuat sesuka hatinya. Jaemin yg mendapat lampu hijau langsung menghisap payudara Nayeon dengan lembut. Tak lupa ia juga memijat nya agar nafsu Nayeon semakin besar.

"Aahhhh.... Shhhh"

Desahan Nayeon akhirnya lolos. Jaemin yg mendengar itu semakin bersemangat. Perlahan tangan nya ia turunkan ke bagian bawah Nayeon. Ia memasukkam tangan nya lalu meraba vagina Nayeom yg mulai basah. Nayeon pun melebarkan pahanya agar tangan Jaemin lebih mudah bermain disana.

"Tzuyu lagi kemana mbak?" tanya Jaemin di sela sela kegiatan nya.

"Diahhhh... Shhh ... Lagi keluarhhh ahhh"

Jaemin memainkan klitoris milik Nayeon hingga membuat desahan nya semakin tak karuan. Setelah puas bermaim di payudara, Jaemin mencium kasar bibir Nayeon. Nayeon berusah mengimbangi permainan Jaemin. Jaemin perlahan melembutkan ciuman nya agar bisa menikmati nya lebih lama.

"Aku cinta, tapi bagaimana dengan mu mbak?" batin Jaemin.

After you :: JunTzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang