"ahhh...Tzuyuu kauu..."
"Junnn.....lebih dalam...shhh"
Permainan mereka hampir setengah jam. Namun Jun belum mecapai orgasme.
"Woman on top, can you babe?"
"Sure..."
Jun duduk di ujung kasur sambil bersandar. Tzuyu pun memposisikan lubangnya agak saat duduk di pangkuan Jun, penis pria itu langsung masuk ke dalam lubangnya.
"Ahh...hangat sekali..."
"Aku akan mulai. Jika aku lelah, tolong pegang aku.."
"Tentu saja. Berikan aku permainan terbaikmu sayang..."
Tzuyu mulai menaik turun kan tubuhnya. Sesekali ia melirik pria yg ada di bawahnya sambil memberikan mimik wajah yg nakal. Jun memicingkan matanya sambil tersenyum miring seakan puas dengan permainan Tzuyu.
"Ahhh sayang...kau sangat pandai memuaskan ku..."
"Benarkah? Ini baru permulaan..."
Tzuyu berjongkok di depan Jun. Ia menaik turunkan tubuhnya dengan tempo lebih cepat. Posisi seperti itu membuat milik Jun masuk lebih dalam dan lebih terjepit. Jun meremas bokong wanitanya sambil melihat aktifitas yg terjadi di bawah sana.
"Tunggu...ahh aku ingin keluarr...dimana kau belajar...belajar posisi inihh?? Ahh aku tidak tahan lagihh...."
"Sedikithh lagih..."
Cairan mereka keluar bersamaan di dalam rahim Tzuyu. Tzuyu langsung ambruk di dada Jun yg sedikit lengket akibat permainan mereka. Nafas Jun tidak beraturan sama hal nya seperti Tzuyu. Tak lupa, Jun mengecek suhu tubuh Tzuyu dengan telapak tangan nya.
"Panas mu...turun"-Jun
"Benarkah? Aku juga merasa lebih baik..ahh kakiku lelah sekali..."-Tzuyu
"Ada kamar mandi kan disini? Ayo kita mandi bersama. Aku cuma tidak mau cairan cinta kita mengotori lantai mu."
"Pintu itu, itu kamar mandinya."
Jun dengan kedua tangannya mengangkat Tzuyu. Tzuyu memegang bahu Jun, serta kakinya mengunci di punggung pria itu layaknya koala.
"Kau, menggemaskan sekali..." Kata Jun sambil mencubit gemas ujung hidung Tzuyu.
....................
"Aku, aku tidak tau apa apa nona."-Jeno
"Jujurlah...aku tidak suka kebohongan."-Yuqi
"Aku benar benar tidak tahu nona."-Jeno
Jeno berdiri lalu menjauhi Yuqi. Ia memijat pelipisnya sambil melihat keluar jendela. Tiba tiba ia tersentak melihat sepasang tangan memeluk pinggangnya dari belakang.
"Jeno..."
"Nona Yuqi?"
"Lihat aku.."
Jeno pun berbalik dan menatap dalam mata Yuqi. Matanya begitu bulat dan berbinar membuat jantung Jeno berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Jeno, aku tidak akan marah jika kau mau membantuku."
"Apa yg bisa aku bantu?"
"Siapa nama wanita yg sedang berciuman dengan kakak ku di video itu?"
"Dia tidak mungkin mengenal wanita itu kan jika aku menyebut namanya saja?"-batin Jeno
"Aku yakin, kau pasti mengenalnya. Jawab pertanyaan ku, Jeno."
Jeno tidak bisa mengeluarkan suara apapun karena saat ini satu tangan lentik tengah masuk dan mengabsen tiap otot perut yg tercetak di perutnya.
"Nona, jangan sampai aku kehilangan kendali atas diriku."
"Ya makanya, jawab pertanyaan ku."
Jeno dengan lembut menarik tangan Yuqi yg masuk ke dalam bajunya. Ia pun mengarahkan tangan itu ke area selangkangan nya yg sedikit mengembung karena ereksi.
"Maaf aku lancang kali ini. Tapi kau harus menidurkan nya dulu, baru aku bisa memberikan jawaban yg kau inginkan."-Jeno
Yuqi tersenyum tipis lalu meremas lembut sesuatu yg sedang tegang di antara selangkangan Jeno.
"Ahh..Nona yuqi..."-Jeno
"Aku akan melakukan sesuatu dengan ini."-Yuqi
...................
"Makanlah, kau pasti lelah. Bahkan matamu masih sedikit bengkak"-Tzuyu
"Baiklah. Terimakasih."-Jun
Jun memakan bubur yg Tzuyu berikan. Setelah habis ia pun meminum air putih dengan sedikit tergesa.
"Pelan pelan minumnya."-Tzuyu
Jun hanya tersenyum sambil mencubit kecil pipi Tzuyu. Setelah selesai membersihkan mangkok, mereka berdua duduk di sofa ruang tamu sambil menonton acara di tv.
"Jun...kau masih berhutang cerita padaku?"-Tzuyu
Jun menarik nafas panjang sambil menatap tv yg ada di depan nya. Tak lupa ia merangkul posesif pinggang Tzuyu.
"Mina..mina sudah meninggalkanku"
Nafas Tzuyu tertahan. Ada rasa bahagia yg ia rasakan. Namun, rasa bahagia itu bukan yg ia inginkan karena saat ini pria di sampingnya kembali menangis.
"Menangislah, jika sudah siap, kau bisa kembali melanjutkan ceritamu."
Jun memeluk Tzuyu dan melampiaskan semua kesedihan nya. Layaknya seorang anak kecil yg kehilangan mainan, Jun menangis sesenggukan di dalam pelukan Tzuyu. Tzuyu juga ikut menangis karena ia juga tidak sanggup melihat orang yg dicintainya dalam keadaan kacau seperti ini.
"Dia melanggar janjinya. Dia bilang, dia tidak akan pergi. Tapi, dia tetap pergi meninggalkan ku."-Jun
"Kemana? Kemana dia pergi? Aku akan mencarinya untukmu."-Tzuyu
"Dia mati Tzuyu! Dia sudah mati!"-Jun
Tangisan Jun pecah sejadi jadinya. Tzuyu membulatkan matanya seakan tidak percaya. Tubuh Jun bergetar hebat dan memeluk Tzuyu semakin erat.
"Berjanjilah padaku sekali lagi, kau tidak akan meninggalkan ku Tzuyu. Cukup, sudah cukup sakit saat aku melihat Mina meninggalkan ku. Disaat terakhirnya pun, dia tidak mengatakan apapun kepadaku. Jika memang kau akan pergi, tolong katakan padaku. Aku akan berusaha agar kau tidak pergi..."-Jun
"Aku...aku minta maaf Jun. Aku tidak tahu kalau kemarin.."-Tzuyu
Jun melepas pelukannya lalu menatap sayu Tzuyu. Ia membersihkan air matanya lalu membersihkan air mata Tzuyu. Tzuyu meraih telapak tangan Jun lalu mencium punggung tangan besar itu bergantian.
"Tzuyu...kau cukup selalu ada di sampingku. Aku yakin, jika Mina sedang melihat ku saat ini, dia pasti bahagia. Karena dia tahu, kau adalah wanita yg pantas untuk ku."-Jun
"Maafkan aku. Aku sempat berpikiran buruk tentang mu. Andai aku tahu kalau kemarin malam saat terakhir mu bersama Mina. Aku merasa sangat bersalah Jun."-Tzuyu
"Tidak tidak. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Itu yg terjadi antara aku dan Mina. Tapi, aku tidak mau itu terjadi juga dengan kita."-Jun
"Aku cuma tidak menyangka dan sangat syok ketika Mina meninggal di hadapan ku sendiri. Aku sangat terpukul Tzuyu."-Jun
"Aku tahu bagaimana perasaan mu. Semoga dengan keberadaan ku, kau merasa lebih baik. Jadi, bagaimana Mina sekarang?"-Tzuyu
"Beberapa jam setelah dia pergi, aku langsung kremasi sesuai dengan keinginan nya dulu sebelum kematian menjemputnya. Saat ini, abu nya sudah disemayamkan di rumah."-Jun
"Siapa yg menjaga abunya?"-Tzuyu
"Yuqi. Adik kandungku."-Jun
"Yuqi? Tidak mungkin kan dia orang yg sama dengan seseorang yg pernah bertemu dengan ku?"-batin Tzuyu
KAMU SEDANG MEMBACA
After you :: JunTzu
RomanceTzuyu mulai merasakan jenuh dengan hubungan yg sudah di jalani selama hampir 5tahun bersama kekasihnya. Sampai akhirnya ia bertemu Jun, seorang pria yg tidak sengaja bertemu dengan nya saat sedang berlibur. "Kau menikmati setiap sentuhan ku. Ku kir...