ICU

85 6 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, permisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, permisi..."

Yuqi saat ini berada di kantor kakaknya. Saat ia berada di lobby ia bertemu seorang OB. Menurutnya, OB  nya cukup tampan dan rapi. Setelah mengumpulkan niat akhirnya ia memberanikan diri menyapa OB yg bekerja di kantor kakak nya.

"Iya nona. Ada yg bisa saya bantu?"-Jeno

"Apakah Tuan Jun sedang ada di kantor?"-Yuqi

"Saat ini tuan sedang tidak di kantor. Apa ada pesan untuk nya? Nanti saya akan sampaikan."-Jeno

"Ah, tidak tidak. Aku tahu kemana tuan pergi. Kalau begitu aku permisi dulu."-Yuqi

Jeno memperhatikan gadis yg ada di depan nya saat ini. Apakah ini gadis simpanan bos nya? Jadi dia datang untuk meminta bayaran?

"Tunggu nona.." cegah Jeno

"Iya?"-Yuqi

"Aku harus tahu namamu agar nanti saat tuan sampai di kantor aku bisa menyampaikan bahwa ada orang yg ingin bertemu dengan nya."-Jeno

"Oh iya. Perkenalkan nama ku Yuqi, saudara tuan Jun."-Yuqi

Jeno tersentak. Pantas saja wajahnya terlihat tidak asing. Terkutuk lah pikiran Jeno karena berpikir yg tidak tidak.

"Nama yg cantik untuk gadis yg cantik."-Jeno

Yuqi tersipu malu mendengar rayuan Jeno. Ia pun bergegas pergi dari kantor itu sebelum Jeno sadar kalau dia sedang salah tingkah.

Sesampainya Yuqi dirumah, ia melihat kakak serta kekasih kakaknya sedang duduk sambil minum teh.

"Halo kak Jun, halo kak Mina." Sapa Yuqi.

"Hai, ada apa? Kau terlihat sangat bahagia."-Mina

"Benar sekali, apa yg terjadi?"-Jun

"Aku tadi ke kantor mu kak. Tapi ternyata kau sudah pulang."-Yuqi

"Lalu? Itu bukan kabar bahagianya bukan."-Jun

"Hehe, kau tahu kan OB yg ada di kantor mu?"-Yuqi

"OB? Ada banyak OB di kantor."-Jun

"Ah, yg itu lho kak. Yg tampan dan berani."-Yuqi

"Siapa ya? Kau tidak menanyakan namanya?"-Jun

"Kalau aku tahu, aku tidak mungkin menanyakan nya padamu."-Yuqi

"Sepertinya aku tahu siapa yg Yuqi maksud."-Mina

"Siapa?"-Jun

"Pasti Jeno."-Mina

Yuqi mengangguk pelan lalu perlahan meninggalkan kedua pasangan itu.

"Lihatlah, adikmu sudah dewasa."-Mina

"Memang seharusnya begitu. Agar suatu hari nanti ada orang yg akan bertanggung jawab menemaninya."-Jun

"Tapi, kau tidak keberatan bukan?"-Mina

"Tentu tidak. Asalkan dia mampu membuat Yuqi bahagia dan Yuqi yakin dengan pilihan nya. Aku pasti akan mendukung."-Jun

"Kau benar benar kakak yg sangat bijak."-Mina

Jun tersenyum tipis lalu membelai rambut Mina. Mata Jun mulai berkaca kaca ketika melihat beberapa helai rambut berada di sela jarinya.

"Mina,"-Jun

"Hm?"-Mina

"Apa kau baik baik saja?"-Jun

"Selama kau di sampingku aku pasti baik baik saja."-Mina

"Sungguh?"-Jun

"Tentu. Jangan terlalu khawatir. Aku akan selalu ada bersamamu."-Mina

Jun bangun dari sofanya lalu memeluk Mina. Jun memeluknya begitu erat. Ketakutan serta kecemasan nya ia curahkan ke dalam pelukan itu. Tiba tiba, Mina batuk batuk. Jun melepas pelukan mereka lalu mengelus pelan punggung Mina.

"Uhuk...uhuk..."

Darah segar keluar dari mulut Mina. Jun pun panik lalu bergegas menggendong Mina untuk membawa nya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Mina langsung mendapat perawatan intensif dan di pindahkan ke ruang ICU. Jun dan Yuqi hanya bisa melihat Mina dari luar jendela. Jun duduk di lorong rumah sakit sambil berusaha menenangkan dirinya.

"Tenang kak. Semua pasti akan baik baik saja."-Yuqi

Jun menatap wajah adiknya dengan mata sembab. Sepanjang perjalan ke rumah sakit ia terus menangis karena memikirkan hal buruk tentang Mina.

"Aku tahu, Mina pasti kuat."-Jun

"Baguslah. Duduk lah di kursi, aku akan keluar membeli sedikit makanan."-Yuqi

Jun pun mengangguk lalu duduk di kursi. Sementara itu Yuqi pergi ke mini market untuk membeli minuman.

Sesampainya di mini market Yuqi tidak sengaja menabrak seseorang. Ia pun meminta maaf sambil membantu membereskan belanjaan yg jatuh.

"Nona Yuqi?"

Yuqi merasa tidak asing dengan suara yg ia dengar. Ia pun melihat ke orang itu dan ternyata itu adalah Jeno.

"Oh, hai."-Yuqi

Jeno membalas dengan senyum bulan sabit khas nya.

"Nona sedang apa?"

"Aku, aku mau membeli roti serta minum untuk kakak ku."

"Oh tuan Jun. Lalu dimana dia sekarang?"

"Dia sedang di rumah sakit menemani  kak Mina."

Jeno mengangguk paham. Sudah bukan rahasia umum jika Jun sering pergi ke rumah sakit untuk mengantar Mina. Cuma pegawai kantor tidak tahu persis tentang tujuan serta penyakit yg Mina derita.

"Mau aku bantu nona?"

"Apa tidak merepotkan?"

"Tentu tidak. Sekalian aku mau meminta ijin."

"Ijin?"

"Iya, ijin."

"Ijin untuk apa?"

"Untuk mengenalmu lebih jauh."

Yuqi berusaha keras menahan rasa malunya di hadapan Jeno. Pemuda yg baru saja bertemu dengan nya membuat perasaannya begitu tidak karuan. Setelah membayar, Jeno membawakan belanjaan milik Yuqi. Yuqi pun dengan senang hati menerima bantuan. Di perjalanan menuju rumah sakit, mereka berdua sangat asik mengobrol. Namun, mereka tidak sadar ada dua pasang mata sedang memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Eh eh, Jeno kok bisa sama Yuqi?"-Nayeon

"Iya iya, kapan ketemunya ya mbak? Perasaan Yuqi baru saja datang kesini."-Jaemin

"Ntahlah. Tapi, dengan kehadiran Yuqi, Jeno pasti jarang gangguin lu."-Nayeon

"Bener juga. Kayaknya si Jeno juga demen tuh sama Yuqi."-Jaemin

"Biarin aja. Yuk pulang."-Nayeon

"Hehe, nginep ya mbak?"-Jaemin

"Enak aja, Tzuyu lagi sakit bege. Lain kali aja nginep nya."-Nayeon

"Ah, mbak Nay..."-Jaemin

"Lu ngomong lagi gue tampol lu."-Nayeon

"Iye iye, ayok pulang pulang."-Jaemin

After you :: JunTzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang