Morning(18+)

266 11 0
                                    

Jam 4 pagi, dering ponsel milik Jun membangun kan Tzuyu. Ia melihat sebuah cahaya di meja dekat kasur. Ponsel itu beberapa kali berdering namun sang pemilik ponsel tidak terbangun dan masih dengan posisi memeluk Tzuyu.

Tzuyu mengurungkan niatnya membangunkan Jun karena saat ini ia sedang melihat pria yg entah bagaimana asal usulnya sedang memeluk tubuh telanjangnya. Sesekali ia berkedip untuk kembali melihat wajah tampan Jun. Tangan Tzuyu terulur mengelus pipi lalu turun ke leher serta jakun milik Jun. Perlahan tangan nya turun ke dada bidang pria itu dan sampai lah ia di perut Jun. Otot yg tercetak di lengan Jun dan jangan lupa roti sobeknya membuat Tzuyu ingin sekali memegangnya. Jari lentik Tzuyu sedang membuat pola tak beraturan di perut Jun yg membuat sang pemiliknya terbangun.

"Jangan menggodaku nona."-Jun

"Ponselmu berdering tuan. Tidak kah ada niatmu untuk mengeceknya?"-Tzuyu

Jun melepas pelukan nya lalu mengambil ponsel miliknya. Ada 5 panggilan tak terjawab serta 10 pesan masuk. Setelah membuka semua pesan, Jun meletakkan benda pipih itu lalu kembali membawa Tzuyu ke pelukannya.

"Siapa?"-Tzuyu

"Kekasihku."-Jun

Mendengar kata itu, Tzuyu mulai tersadar kalau dia harus segera kembali ke hotel. Tzuyu berusaha untuk bangun tapi Jun semakin mempererat pelukannya.

"Jun..aku harus kembali."-Tzuyu

"Apa kau tidak merasakan nya? Karena ulah mu yg bergerak tidak karuan, dia bangun Tzuyu."-Jun

Tzuyu merasakan junior Jun sedang tegang dan menempel pada kulit pahanya. Maafkan lah Tzuyu karena ia sama sekali tidak sengaja melakukannya.

"Sekali saja. Setelah itu aku akan mengantarmu sampai di taman."-Jun

Sebelum Tzuyu menjawab, Jun kembali mencium serta melumat bibir Tzuyu. Kali ini permainan Jun jauh lebih tergesa dan kasar sehingga Tzuyu tidak mampu mengimbanginya.

"Ahhh...aku tidak tahan lagi..."

Jun segera membuka lebar paha milik Tzuyu. Ia menghentakkan miliknya sekaligus hingga membuat tubuh Tzuyu kembali tersentak.

"Akhh... Sakittt..."

Mereka belum cukup melakukan foreplay jadi lubang Tzuyu belum terlalu basah. Lubang Tzuyu sangat perih dan membuat Tzuyu menitihkan air mata. Jun yg berada di atas Tzuyu mengelus kepala Tzuyu serta mencium bibir gadis yg ada di bawahnya.

Perlahan Jun mulai menggerakkan miliknya. Sedikit demi sedikit lubang Tzuyu mulai basah. Tzuyu pun menikmati permainan Jun. Perih yg ia rasakan berubah menjadi rasa nikmat.

"Tzuyu... Ahhh...kau sangat nikamthhh"

"Jun..... Lebihhhh cepathhh...ahhh"

Jun mempercepat gerakan nya. Tangan nya meremas payudara Tzuyu. Sedangkan mulutnya menyusu di payudara Tzuyu yg lain.

"Ahhh kau sangathhh sempithhh... Eughh ahhhh..."

"Iya junhhh iyahhh disana Junhh... Lebihhhh dalam...ahhhh"

Pagi yg harusnya dingin terasa sangat panas di kamar Jun. Suara hentakan serta bunyi dari kasur menjadi saksi permainan mereka.

"Ahhh jun...sedikithhh lagihhhh...."

"Together babe...ahhhh"

Mereka akhirnya klimaks bersamaan. Permainan yg sangat singkat namun membuat mereka begitu berkeringat.

"Aku akan membersihkan diri. Selagi aku di dalam, pakailah bajumu. Setelah selesai, Aku akan langsung pergi."-Tzuyu

Jun hanya mengangguk lalu membiarkan Tzuyu masuk ke toilet miliknya. Ada rasa kehilangan di benak Jun. Tapi, dia tidak bisa berbuat banyak karena gadis yg ia cintai masih memiliki hubungan dengan temannya.

Setelah Tzuyu keluar dengan pakaian lengkap, ia melihat Jun sudah bersiap dengan memakai hoodie serta celana pendek. Jun kembali memeluk Tzuyu seakan tak mau hari ini berakhir.

"Jika nanti kau tetap menjadi milik Mingyu, aku ingin kau tahu bahwa aku mencintai mu Tzuyu. Sekarang dan selamanya."-Jun

"Mulutmu sangat manis. Kau hanya penasaran dengan ku Jun. Aku yakin cepat atau lambat kau pasti akan melupakan ku."-Tzuyu

Jun melepas pelukannya lalu mengajak Tzuyu keluar dari apartemen nya. Pagi itu mereka berjalan layaknya sepasang kekasih. Bergandengan tangan namun mereka tidak berbicara. Jun hanya sekedar ingin menikmati sisa waktunya bersama Tzuyu.

Sesampainya mereka di taman, Jun melepaskan genggaman tangan nya. Ia memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku hoodie nya dan berusaha kuat di depan Tzuyu.

"Masuklah. Aku yakin dia sedang menunggumu."-Jun

"Jun,, terimakasih. Karena dirimu, aku tidak sedih lagi."-Tzuyu

Jun tersenyum kecut mendengar perkataan Tzuyu. Ia mendekat dan mengikis jaraknya dengan Tzuyu. Melihat keadaan yg aman, Jun mengecup pipi kanan Tzuyu lalu berjalan kembali ke apartemen miliknya. Tzuyu memegang pipi nya yg dicium oleh Jun sambil tersenyum lalu berjalan masuk ke area hotel.

Untung saja Tzuyu membawa kunci cadangan kamar nya bersama Mingyu. Saat dia membuka pintu, ia melihat Mingyu sedang tidur dengan laptop yg masih menyala.

Tzuyu menutup laptop milik Mingyu lalu merebahkan dirinya di kasur. Ia menatap langit langit sambil mengingat kejadian yg sudah ia lewati. Semoga setelah hari ini, ia tidak bertemu lagi dengan Jun. Rasa penasaran nya sudah hilang. Tzuyu akui, bermain dengan Jun membuatnya lebih puas. Namun apa daya, Tzuyu saat ini sudah memiliki kekasih dan berencana untuk menikah dengan kekasihnya, Mingyu.

"Terimakasih karena kau telah mencintai ku, Jun." Batin Tzuyu.

After you :: JunTzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang