"Dimana abu Mina?"-Tzuyu
"Itu, dia disana."-Jun
Jun menunjuk ke sebuah ruangan. Ruangan itu adalah kamar khusus. Saat masuk kedalam terdapat beberapa guci tempat abu jenazah. Tzuyu berdiri di depan guci yg bertuliskan nama Mina. Ia mulai memejamkan matanya lalu berdoa.
"Mina, maafkan aku karena telah mencintai Jun..."
Jun hanya melihat Tzuyu dari pintu masuk kamar. Setelah selesai berdoa, Tzuyu berbalik lalu mendekati Jun.
"Apa yg kau katakan kepada Mina?"
"Aku, aku meminta maaf sekaligus ijin."
"Ijin untuk?"
"Ijin untuk mencintaimu dan selalu bersamamu."
Jun tersenyum puas lalu menarik Tzuyu ke pelukannya. Beberapa menit kemudian, Yuqi datang bersama Jeno.
"Masih berani kau menunjukan wajah mu padaku? Kau sungguh tidak tahu malu."-Yuqi
"Nona..tenanglah."-Jeno
Jun hanya melihat sekilas adiknya. Ia melepas pelukan Tzuyu lalu menggenggam tangan mungil wanita nya.
Yuqi tidak tahan lagi. Baru saja ia mengangkat tangan nya, Jun dengan cepat berdiri di depan Tzuyu.
"Jika kau masih belum bisa berpikir jernih, aku tidak akan pulang. Aku tunggu sampai kau bisa menerima semua ini."-Jun
"Apa yg kau sukai dari wanita itu kak? Bahkan dia lebih buruk dari kak Mina."-Yuqi
"Aku tidak akan mengatakan apapun jika kau masih emosi seperti ini."-Jun
Jun menarik Tzuyu menjauh dari Yuqi. Tak lupa ia juga mengajak Jeno keluar dari rumahnya.
"Jeno, aku percaya padamu. Selama aku pergi, tolong jaga Yuqi untukku. Aku pergi bukan karena benci, tapi aku hanya tidak ingin melukai adikku. Kau bisa kan?"-Jun
"Baik tuan. Keinginan mu adalah perintah untukku."-Jeno
"Terimakasih. Jika perlu bantuan, kau bisa langsung menghubungiku."-Jun
Jeno mengangguk lalu membiarkan Jun dan Tzuyu pergi menggunakan mobil. Setelah menutup pintu gerbang, Jeno masuk ke dalam rumah bos nya itu.
Setelah mengunci pintu, Jeno masuk ke kamar milik Yuqi. Sesampainya disana, ia melihat Yuqi tengah melamun.
"Yuqi..." Panggil Jeno lembut
"Jeno..."
"Istirahatlah. Kau pasti lelah."
"Kemari dan tidurlah disini bersamaku."
Jeno melepas baju serta celana denim nya dan hanya menyisakan celana pendek serta baju kaos putih. Yuqi juga melepas jaket denim serta bra miliknya. Jeno pun naik ke kasur lalu menarik selimut. Tak lupa ia memberikan lengan nya dan menarik Yuqi agar merebahkan tubuhnya.
"Jangan pergi jen."
"Tidak akan."
..............................
"Sejak kapan Jeno dekat dengan Yuqi?"-Nayeon
"Aku juga baru tahu hari ini mbak."-Jaemin
"Kemana Tzuyu dan Jun?"
"Ntah lah mbak. Sepertinya mereka sedang keluar bersama."
"Gue jadi takut. Kita susul aja kali ya."
"Emang mbak tau mereka kemana?"
"Ya enggak sih"
"Gini nih kalau otak isinya mesum doang."
"Eh, kayak lu makhluk paling suci aja di muka bumi ini."
"Aku awalnya suci, tapi setelah kenal mbak Nayeon aku ternodai."
"Tapi lu suka kan?"
"Bukan suka, tapi cinta mbak"
Nayeon menghentikan acara makannya. Ia menatap Jaemin yg sedang makan di depan nya. Jaemin pun membalas tatapan Nayeon sambil tersenyum.
"Aku cinta sama mbak Nayeon."
"Heh, jangan asal ngomong lu."
"Mbak, aku serius. Mbak mau gak jadi pacar aku?"
Nayeon mengedipkan mata nya berkali kali. Ia masih tidak menyangka Jaemin menembak nya.
"Tapi, gue lebih tua dari lu."
"Gak papa mbak. Aku gak papa. Asalkan mbak Nay juga punya perasaan yg sama aku."
"Gue, gue masih belum tau."
Jaemin bangun dari tempat duduknya . Ia mendekat ke tempat Nayeon. Nayeon pun kebingungan.
"Mbak gak harus jawab sekarang. Tapi yg jelas, aku akan berusaha agar mbak Nay bisa suka sama aku"
..,............................
Jun dan Tzuyu sampai di apartemen pribadi milik Jun. Setelah masuk ke dalam, Jun mengambil kompres air dingin dan mengajak Tzuyu masuk ke kamarnya.
"Duduklah dan aku akan mengobati pipimu."
Tzuyu mengangguk lalu duduk di depan Jun. Perlahan Jun mengompres pipi Tzuyu yg agak kemerahan.
"Ah, lihatlah. Merahnya sudah menghilang."-Jun
"Terimakasih. Tapi rasanya ini masih kurang."
"Ah iya benar, aku akan berikan obat terakhirnya."
Jun mendekat lalu mengecup pipi Tzuyu. Jun juga dengan cepat mencuri satu ciuman Tzuyu.
"Saat ini hanya ada kau dan aku. Tidak akan ada orang yg menganggu kita."-Jun
"Aku harap juga begitu. Terimakasih karena kau menemani ku selama ini."-Tzuyu
Setelah menaruh perlengkapan kompres, Jun mendorong tubuh Tzuyu lalu menindihnya.
"Kau tau, kau sangat terlihat cantik jika berada di bawah ku seperti ini."
"Benarkah?"
"Tentu saja. Aku berharap setelah ini, tidak akan ada yg menganggu kita."-Jun
"Aku harap juga begitu. Kalau begitu, mari tidur."
"Satu ronde?"
"Maaf Jun, bisakah kita skip untuk kali ini?"
"Hm baiklah. Aku juga lelah seharian ini."
Jun pun merebahkan dirinya di sebelah Tzuyu. Setelah itu Jun menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.
"Apa yg akan terjadi setelah ini?"-batin Tzuyu
KAMU SEDANG MEMBACA
After you :: JunTzu
RomanceTzuyu mulai merasakan jenuh dengan hubungan yg sudah di jalani selama hampir 5tahun bersama kekasihnya. Sampai akhirnya ia bertemu Jun, seorang pria yg tidak sengaja bertemu dengan nya saat sedang berlibur. "Kau menikmati setiap sentuhan ku. Ku kir...