Bagian 9 : Kebetulan ataukah Takdir?

44 16 3
                                    

.....

"Kenapa kau ada disini?!" teriak Yua.

"Seharusnya aku yang bilang begitu!"

"Teman-teman sudahlah, kalian bisa membicarakannya secara baik baik oke?"  Aruto berusaha melerai.

Kacau. Emosi Yua saat ini bercampur aduk. Ia terkejut, heran, bingung, risih malu dan juga kesal. Bagaimana tidak? Ternyata benar dugaannya, seseorang yang ia lihat saat di kaca tadi memanglah sosok yang ia pikirkan, Fuwa. Pria yang akhir akhir ini selalu membebani pikirannya(?).

-

Kini situasi sudah cukup mendingin, setelah melewati beberapa waktu yang 'panas'. Dua sejoli ini sudah sedikit lebih tenang, mereka duduk berjauhan di kursi tamu yang menghadap meja Aruto dengan tampang cemberut.

"Huft" dengus Fuwa.

"Saya benar-benar minta maaf sachou sudah ribut di ruang anda. Padahal saya orang baru disini" Yua meminta maaf dengan suara lirih.

"Tidak apa apa sekarang lebih baik kalian ceritakan apa yang sudah terjadi sebenarnya" balas Aruto.

"Sebenarnya tadi pagi... "

Yua menceritakan semua kejadian dengan Fuwa pagi tadi.

"Ah, jadi begitu rupanya."

Yua dan Fuwa mengangguk bersamaan.

"Kau memang tidak seharusnya mendorong Fuwa keluar, Yua. Lalu Fuwa, kau juga salah karena dari awal kau memang sudah terlambat kan" ucap Aruto menjelaskan.

"Ternyata hanya masalah kecil saja, sudahlah tidak usah diperpanjang lagi ayo sebaiknya kalian berbaikan sekarang."

Aruto berusaha membujuk mereka untuk berdamai dan memaafkan satu sama lain. Awalnya memang susah terutama membujuk Fuwa, namun pada akhirnya Aruto berhasil mendamaikan mereka berdua.

"Nah.. kalian belum berkenalan secara resmi kan?" tanya Aruto.

Dengan cepat tanggap Izu membantu menjelaskan identitas masing-masing untuk memperkenalkan mereka berdua.

"Perkenalkan, Yua ini Fuwa Isamu. Dia sudah cukup lama bekerja disini sebagai staff keamanan. Dan Fuwa, ini Yaiba Yua. Dia karyawan ZAIA yang baru dipindahkan kesini dan akan magang selama 3 bulan kedepan."

"Terimakasih Izu. Aku harap kalian dapat bekerjasama dengan baik kedepannya ya" ucap Aruto diselingi senyum cerianya.

"AP-- aw"

Sebelum Fuwa protes, Yua menendang kakinya lebih dulu sambil menatapnya dengan tajam untuk mencegah munculnya masalah baru.

"Kalau begitu kami permisi dulu sachou. Terimakasih atas bantuan anda" ucap Yua dengan senyum ramah dan juga terpaksa.

Setelah masalah selesai, mereka keluar dari ruang kerja Aruto.

-

Di luar, setelah menutup pintu dengan rapat mereka berdiri sejenak saling memandang dengan penuh rasa kesal.

'Dia juga kerja di perusahaan ini? Mengapa aku selalu berurusan dengan orang ini! Dan sekarang setiap hari aku akan terus bertemu dengannya?!
Apa ini memang hanya suatu kebetulan ataukah... takdir? Haha tidak.. lucu sekali pasti hanya kebetulan iya.. kan?
Tapi ini bisa jadi hal bagus karena aku bisa menanyakan tentang kembarannya kan? Mungkin saja dia tahu sesuatu..

Fuwa membuka pembicaraan sembari melipat tangannya,

"Sekantor denganmu selama 3 bulan? Hah! mustahil"

Yua menghela napas, ia tak habis pikir bagaimana keras kepalanya manusia satu ini.

"Haah~ tidak kusangka kita bisa bertemu lagi dengan cara seperti ini."

Expected Rain | (Fuwa x Yua) [Alternate Universe]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang