.....
"Sebentar saja"
Dengan tangan sedikit gemetaran akhirnya Yua membalas pelukannya. Dalam hati ia merasa sangat senang dan bahagia.
Dibawah derasnya guyuran hujan, mereka saling menyalurkan perasaan karena mengkhawatirkan keadaan satu sama lain.
"Aku senang bisa melihatmu lagi, aku senang bahwa kau baik-baik saja" ucap Fuwa dengan tulus.
"Apa kau tahu betapa khawatirnya aku padamu Yaiba?"
"...."
Namun tidak ada tanggapan dari lawan bicaranya itu
"Tidak masalah walau kau hanya diam seperti ini. Aku hanya takut tidak bisa menepati janjiku..." Fuwa sedikit berbisik diakhir kalimatnya.
Fuwa mulai merasa ada yang janggal karena apapun yang ia katakan sedari tadi Yua hanya diam saja. Tangan Yua juga perlahan turun tak mendekapnya lagi. Fuwa mulai panik sekarang. Ia melepas pelukannya dan melihat Yua pingsan dengan tubuh menggigil. Dirinya baru sadar kalau sekarang mereka berada di tengah guyuran hujan deras.
"YUA?!"
"YUA! BANGUN YUA...!"
Fuwa mengguncang-guncangkan tubuh Yua sembari terus memanggil namanya namun gadis itu tak kunjung bangun.
"YUAAA!"
Suara Fuwa bergema bersamaan dengan suara petir yang menyambar.
---
*slurrp slurrp
'Ngh.. dimana aku? Apa yang terjadi...
.
.("Tidak kumohon jangan reda dulu")
("Aku ingin menjaganya dan memastikan apa dia baik-baik saja")
("Ini semua salahku...")
.
.'Aku seperti mendengar suara seseorang?
*slurrp slurrp
Yua membuka matanya perlahan karena sesuatu yang hangat dan basah di pelipisnya membuatnya terbangun. Ternyata kucing belang yang dikejarnya tadi sedang menjilati wajahnya.
"Meongg" kucing itu berada tepat di wajah Yua.
"Eng.. apa kau malaikat kucing?" tanya Yua dengan suara parau.
"Meong"
"Haha.. konyol, aku tidak pernah menyangka aku akan dijemput oleh seekor kucing. Yah.. ini memang menggemaskan tapi-"
"Kau belum mati" ucapan Yua terpotong oleh seseorang.
"Kucing kau bisa bicara?! Ughh..." tiba-tiba sebuah tangan mendarat menutupi wajah Yua.
"Hei, ini aku. Lihatlah ke atas"
Yua menarik tangan itu agar ia bisa melihat dengan jelas. Tepat diatasnya terpampang wajah Fuwa yang sedang tersenyum kearahnya. Yua hanya bisa diam menganga.
"E-eeehh..."
"Ya ampun, walaupun sehabis pingsan kau tetap banyak bicara ya" ucap Fuwa sembari menggeleng keheranan.
Selang beberapa detik Yua baru sadar kenapa sedari tadi kepalanya berasa empuk dan nyaman, itu semua karena ia sedang berbaring di kaki pria satu ini.
"Kyaa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Expected Rain | (Fuwa x Yua) [Alternate Universe]
FanfictionSetiap hujan turun ingatan ingatan itu muncul kembali memenuhi pikirannya. Ia mencoba untuk melupakan semuanya, tapi sekeras apapun ia berusaha, Yua tetaplah tidak bisa mengatasi semua itu sendirian. Sejak kecil hidup Yua selalu diselimuti akan rasa...