3: EYMe

627 117 14
                                    

jangan lupa vote dan komennya yaaa....

_._._

"Maaf aku hanya bisa memberimu baju lamaku," kata si wanita saat pemuda omega yang dia temukan di hutan itu kembali dari membersihkan diri. "Jangan khawatir. Baju ini bisa dipakai oleh laki-laki maupun perempuan."

"Tidak apa, baju ini cocok untukku,"pemuda itu tersenyum manis menampakkan lesung pipinya.

"Kemarilah, aku menyiapkan makan untukmu." Si wanita mengisyaratkan pemuda itu untuk duduk didepan meja makan bersamanya.

"Terimakasih."

Setelah makan dalam diam, si wanita memulai pembicaraan.

"Sebenarnya kenapa kau bisa tidur di hutan itu?" tanya si wanita.

"Aku tidak tahu. Begitu bangun aku sudah berada disana."

"Dari mana asalmu? Apa kau ingat sesuatu dari saat sebelum kau tidur?"

"Aku juga tidak tahu. Aku tidak ingat apapun."

Tidak menyerah, si wanita kembali bertanya. "Bagaimana dengan nama. Tentunya kau mengingat hal yang selalu melekat padamu sejak kau lahir."

Tidak mau mengecewakan wanita baik yang telah membantunya, pemuda itu berusaha mengingat bagaimana selama ini ia dipanggil. "Aku tidak begitu ingat. Mungkin sesuatu dengan 'a'?"

Melihat raut frustasi dari pemuda di depannya, si wanita mencari jalan lain. "Baiklah. Selama kau tidak ingat, bagaimana kalau aku memanggilmu dengan nama yang mempunyai huruf yang kau sebutkan tadi? A.. err.. Arthur? Bagaimana dengan 'Arthur'?"

"Arthur? Baiklah. Terimakasih."

"Tidak usah terlalu kaku. Kau boleh tinggal denganku sampai kau mengingat sesuatu. Aku tinggal di rumah ini sendiri. Orang-orang memanggilku bibi Lee, tapi kau boleh memanggiku mama."

.

.

"Arthur."

Panggil bibi Lee pada anak angkatnya yang duduk di atas pembatas jembatan di belakang rumah. Arthur menyelipkan cincin yang kini menjadi bandul kalung ke dalam bajunya sebelum menoleh. Sedari tadi Arthur memandangi bayangannya di air sambil mencoba mengingat sesuatu dari cincin tersebut, terutama nama 'Jae' yang terukir di sisi bagian dalamnya.

"Ya?"

"Aku akan pergi bekerja. Apa kau mau ikut atau tinggal di rumah?"

"Aku ikut," jawab Arthur cepat.

"baiklah. Ayo."

"Dimana mama bekerja?" tanya Arthur.

"Di salah satu rumah paling besar di sini, di ujung jalan ini. Kerjaku memasak dan bersih-bersih. Kau cantik. Maaf aku mengajakmu melakukan hal-hal rendahan seperti itu," kata bibi Lee.

"Itu bukan sesuatu yang melanggar hukum. Kenapa mama minta maaf?"

Bibi Lee tersenyum sebelum menjawab namun sebuah suara menghentikannya.

"Siapa yang bibi Lee bilang cantik? Memangnya ada yang lebih cantik daripada aku?" kata seorang gadis seumuran Arthur dari ambang pintu besar bercat merah.

"Nona Yejeong," sapa bibi Lee sambil membungkuk. Arthur mengikuti teladannya.

"Siapa dia?" tanya gadis yang disapa Yejeong tadi.

"Keponakan jauh saya dari Ameji."

Yejeong hanya mengangkat dagunya lalu melenggang masuk.

"Dia sulung dari dua bersaudara, salah satu tuan di rumah ini. Sebaiknya kau jangan cari masalah dengannya," kata bibi Lee menjawab pandangan bertanya dari Arthur.

_._._

Eternity: You and Me (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang