6: EYMe

490 102 0
                                    

_._._

"Mungkinkah Asahi berada di timur?" gumam Jaehyuk. Jihoon menatapnya dari atas buku yang tengah dia baca. Keduanya sedang berada di perpustakaan mencari informasi mengenai menghilangnya Asahi yang misterius.

"Darimana kau tahu?" tanya Jihoon. Jaehyuk menunjuk buku yang berada dihadapannya.

"Disini dikatakan pohon ek adalah pohon magis yang saling terhubung satu sama lain. Jubah Asahi ditemukan di depan pohon ek, yang berarti disanalah dia terakhir kali berada, sementara pohon ek itu dibawa oleh Jeongwoo yang merupakan pangeran kerajaan Gamlam di timur."

"Maksudmu kekuatan pohon ek membawa Asahi ke timur?"

"Ke hutan ek di Terr, lebih tepatnya. Pohon ek hanya tumbuh di Terr."

"Jika itu benar bahwa dia ada di timur, aku masih ada pertanyaan. Dari sekian banyak orang di istana, bagaimana bisa pohon ek itu membawa Asahi? Para tukang kebun disana tidak mungkin tidak pernah berurusan dengan pohon itu."

"Mungkin ada hubungannya dengan kemampuan magisnya? Kau tahu, sesuatu seperti menghidupkan alam dan sejenisnya. Apapun itu, aku akan menjemput Asahi."

"Kau akan pergi ke Terr?"

"Tentu saja, hyung. Aku sendiri yang harus menemukan Asahi dan membawanya pulang."

"Memangnya kau bisa? Maksudku jika kau turun tangan langsung, apa akan berjalan lancar tanpa menarik perhatian? Sampai detik ini kukira semua orang sudah tahu bagaimana wajahmu, Jae."

"Hyung benar. Tapi aku tidak tahan jika harus berdiam diri dan tidak tahu bagaimana keadaannya di luar sana. Aku harus mencari Asahi. Aku harus memastikan sendiri dia baik-baik saja."

"Kau jangan gegabah. Pikirkan dulu cara bagaimana kau akan bertahan disana tanpa ketahuan siapa dirimu sebenarnya."

"Baiklah. Apa kau punya rencana?"

"Sebenarnya aku ingin mengusulkan biar aku saja yang pergi karena identitasku masih tersembunyi. Tapi jika kau memaksa, kita bisa pergi bersama. Kita sebaiknya melakukan penyamaran seperti menggunakan topeng dan nama palsu."

"Kenapa Hyung harus ikut?"

Jihoon menatap kesal pada adiknya itu. "Kau sedang cemas, itu dapat membuatmu bertindak tanpa berpikir."

"Kadang aku heran kenapa bukan hyung saja yang menjadi putera mahkota."

"Kau lupa kalau aku akan menjadi raja di Jinju?"

.

.

.

"Kita sudah sampai, Yang Mulia," kata paman Yoo.

"Berhenti memanggil kami seperti itu, paman. Kami belum ingin ketahuan," kata Jaehyuk pelan.

Jaehyuk dan Jihoon telah sampai di Terr. Selama disana keduanya akan tinggal di rumah salah satu juru masak istana Jasujeong.

Jihoon mengangguk mengiyakan. "Panggil aku Jun dan Kevin untuk Jaehyuk," imbuhnya.

"Baik, Yang.. maksudku Jun." Paman Yoo tersenyum kikuk.

"Santai saja paman. Anggap kami ini keponakanmu yang sudah lama tidak bertemu."

.

"Bagaimana kita akan memulai pencarian ini?" tanya Jun pada Kevin yang duduk di sampingnya.

"Entah. Berjalan ke seluruh kota sampai kita menemukannya, mungkin?" kata Kevin tidak yakin. Tangannya mengaduk supnya tanpa minat.

"Itu akan memakan waktu lama. Kita tanya dulu pada bibi Yoo. Mungkin dia pernah mendengar suatu kabar atau apa."

Seolah mendengar namanya dipanggil, bibi Yoo datang ke ruang makan dengan membawa sepiring roti manis untuk sarapan mereka.

"Maaf aku hanya bisa menghidangkan makanan seadanya," kata bibi Yoo ketika melihat mangkuk Kevin yang masih penuh.

"Tidak apa-apa. Ini saja sudah cukup. Kami sangat berterima kasih bibi mau menaungi kami." Jun melirik adiknya sekilas, "dan Kevin hanya sedang kehilangan selera makannya karena cemas memikirkan kekasihnya."

"Jika butuh bantuan, katakan saja."

"Sebenarnya kami memang membutuhkan bantuan bibi. Dalam tiga hari terakhir apa bibi melihat seorang omega yang bukan berasal dari sini?"

"Meski aku tidak melihatnya bukan berarti dia tidak berada di sini. Terr adalah negara yang cukup luas sementara tiga hari adalah waktu yang cukup singkat," kata bibi Yoo, tersenyum minta maaf.

Kevin mencoba cara lain. "Apa yang bibi tahu tentang pohon ek?"

Bibi Yoo mengangguk. "Pohon ek dan kekuatan magisnya berawal dari sebuah legenda. Kisah yang cukup panjang. Kalian mau mendengarkan?"

"Kami punya cukup waktu," kata Kevin menyanggupi.

_._._

Eternity: You and Me (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang