"AAAAAAAAAAA PERGI LO SETAN. JANGAN KEJAR-KEJAR GUE."
Beomgyu, seseorang yang berteriak sembari berlari secepat kilat, terengah-engah setelah melewati banyak kumpulan ekor manusia di lorong kampusnya.
Sedangkan manusia lain yang mengejar Beomgyu, cekikikan kaya orang gila di belakang Beomgyu sambil monyong-monyong.
"Dedek Gyu~ tunggu Abang sayang, jangan lari-lari nanti kamu jatuh."
"Gak. Diem lo. Jangan ikutin gue." Tolak Beomgyu, dia masih berlari sambil menyeret sepatu yang hampir bolong.
Terus berlarian hingga tidak melihat kembali sosok Abang, Beomgyu berhenti bergerak lalu mengambil nafas dalam-dalam.
"Huh hah huh hah.. hampir aja ternodai sama salah satu buaya jomblo sejati." Ucap Beomgyu.
Mata dia beredar mencari tempat nyaman untuk beristirahat.
Melihat ada sebuah pohon besar di taman tidak jauh dari dia berdiri, Beomgyu mendekati pohon itu dengan senang hati.
"Aku istirahat dulu deh. Capek juga habis lari-lari dikejar buaya."
Perlahan, Beomgyu merebahkan tubuh dengan kedua kaki dia selonjorkan di atas batang pohon.
Jika diingat lagi, bagaimana bisa Beomgyu dikejar-kejar lelaki bermuka jamet tadi?
Perasaan, Beomgyu tidak pernah mengucapkan kalimat ala Mak Jomblang yang salah sampai lelaki yang diketahui Abang mengejar sampai segitunya.
"Cuma perasaan gue aja apa gak, akhir-akhir ini lima orang yang gue jodohin pada ngejar-ngejar gue?" Beomgyu terdiam sejenak.
Beralih dari tidur terlentang, Beomgyu membalik tubuh ke samping untuk mencabut rerumputan.
"Ngantuk banget. Tidur sebentar gak masalah kan ya?" Ujar Beomgyu pada angin lalu.
Belum sempat mata Beomgyu benar-benar tertutup, beberapa dedaunan dari pohon jatuh mengenai pipi tirus si manis.
Mau tak mau Beomgyu harus membuka mata kembali.
Dan..
"Adek cantik ngapain tidur disitu? Nanti digigit semut lho."
Perkataan seseorang yang sedang bertengker diatas pohon membuat Beomgyu menghela nafas.
"Sialan." Batin Beomgyu kesal.
Lagi-lagi kaki Beomgyu harus bersiap berlari menghindari lelaki diatas pohon.
Hampir saja dia berhasil kabur dari salah satu pemuda cukup terkenal di kampusnya, kepala Beomgyu menabrak seseorang.
"Sshhh.. Jalan tuh paka—eh? Bammu? Kamu gak apa-apa? Ada yang sakit? Hidung kamu patah?"
Mampus.
Beomgyu merutuki diri habis denger omongan lelaki lain yang dia tabrak.
Sesekali mengusap hidung yang cenat-cenut habis menabrak benda cukup keras didada sang lelaki.
"Ehehehe mamas.. gak apa-apa kok. Eum, Beomgyu pergi dul—"
Duak
Sekali lagi.
Kali ini Beomgyu sampai terhuyung beberapa centi dari tempat awal dia berdiri.
Kira-kira setan mana lagi yang Beomgyu tabrak?
"Mau kemana lo?"
Glup
Aduh. Mampus.
Ternyata raja para setan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dollar Sign
FanfictionBagaimana jika cenayang cinta terjebak permainannya sendiri? ©July, 2022.