8

351 68 10
                                    

Beomgyu mematung.

Matanya tak lepas memandang Hyunjin yang tergeletak sambil megap-megap tak berdaya karena tendangan seseorang yang sedang menatap dia.

"Masuk."

Seperti perintah mutlak, orang itu menatap tajam Beomgyu yang masih cengo.

"A-aku?" Dia mengangguk.

"Gak. Gak mau. Jangan culik aku, om. Aku gak kenal sama om."

SRETT

Baru satu langkah kaki Beomgyu berancang-ancang untuk kabur, kerah Beomgyu tiba-tiba ditarik. Membuat lelaki manis itu terhuyung dan jatuh.

Menghasilkan pula luka di siku karena menahan berat tubuhnya.

Sang pelaku berdecak kecil.

Lantas, lelaki itu turun dari mobil lalu menggendong Beomgyu masuk ke mobil yang dia kendarai sebelum orang lain menyadari keberadaan mereka.

"GAK. GAK. LEPASIN AKU. AAAAA TOLONG! ADA BERONDONG MAU NYULIK AKU." Beomgyu terus menggerakkan kaki dan tangan, melawan.

"Ssstttt diem. Samchon berisik."

"Hah?"

"Kenapa?"

"Kamu barusan panggil aku pakai sebutan apa tadi?"

Seseorang itu tidak menjawab.

Dia lebih memilih membungkuk, dan memasukkan pelan tubuh Beomgyu di bangku dekat supir kemudian memasangkan seatbelt.

Dikala kaki lelaki asing hendak beranjak ke arah duduk kemudi, pergelangan tangannya dicekal Beomgyu, "Jawab aku, stranger."

Sekilas, lelaki tersebut menatap. Sudut bibirnya tersungging, tangannya mengacak gemas rambut lelaki lebih tua.

"Nanti aja ya, kita harus pergi dulu sebelum ketahu—"

BUAKKK

"Hah.. huh.. hah.. Bammu, kamu gak apa-apa? Ada yang luka?"

Iya.

Ini Yeonjun.

Dia ngos-ngosan karena berlari dari arah sungai dimana Soobin melanjutkan pertandingan saat mendengar teriakkan Beomgyu.

Padahal jarak sungai dengan tempat Beomgyu digoda Hyunjin terbilang sangat jauh.

Tapi, ada satu hal yang perlu Yeonjun terus rahasiakan.

Yeonjun memiliki kelebihan istimewa sejak terjatuh ke atas kerbau yang lagi kawin.

Iya.

Kelebihan Yeonjun adalah indra pendengar lebih peka terhadap suara-suara dari jarak jauh.

Sangat berbeda dengan kelebihan keempat saudara dia yang bahkan belum dia ketahui.

"Bammu?"

"Mamas.. HUAAAAAA BAMMU MINTA MAAF."

"Eh, lho? Kenapa minta maaf? Kamu kan gak salah apa-apa."

Beomgyu lantas memeluk erat Yeonjun. Masih terkekang seatbelt, Beomgyu menangis sejadi-jadinya di dada pemuda Choi.

Aneh.

Tidak tau mengapa Beomgyu tiba-tiba menangis.

Yeonjun jadi panik sendiri melihat kesayangan dia nangis sampai seperti ini.

"Bammu. Hei, kamu kenapa hum? Dia ngapa-ngapain kamu?"

Beomgyu menggeleng.

"Terus kenapa? Apa gara-gara cowok muka Hello Kitty di sana?" Yeonjun menunjuk Hyunjin yang lagi ditoel-toel pipinya sama Kai.

Dollar SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang