14

196 25 0
                                    

Karena Beomgyu tiba-tiba menghilang, orang-orang yang bermain drama tadi tidak terlalu memikirkan kemana perginya keempat setan— orang yang suka ngintilin Beomgyu juga ikut menghilang. Udah pasti itu karena keempatnya mencari Beomgyu.

Dan, disinilah empat orang yang digibahkan berada. Mengintip Beomgyu yang termenung menatap ponsel di dekat kolam taman.

"Hhh.." Beomgyu menghela nafas panjang kaya banyak beban hidup, padahal dia sendiri juga beban hidup.

"Emang ya kalau ngeselin ya tetep ngeselin." Umpat Beomgyu, terus berkutik pada ponsel.

Sementara, empat orang tadi saling tatap-tatapan dan saling memberikan kode melalui gerakan kepala.

"Beomie kenapa?"

"Mana Hyuka tau. Dari tadi juga Hyung ngelihatin hape terus. Apa Hyung lagi sange sama Hyuka ya?"

"Mata lo!"

"Hehehe~"

"Mungkin dia lagi banyak masalah?"

"Salah satunya elo?"

"Bisa aj— Hmm." Soobin langsung kicep habis mendengar kata sarkas dari Yeonjun yang tiba-tiba nongol di antara mereka sambil bawa pisang hasil dari nyuri Yunjin di jalan.

"Kayanya gue tau deh, bang." Sahutan Taehyun mengalihkan perhatian.

Mereka sigap menatap laki-laki bermata besar yang wajahnya udah kaya mau gigit orang sambil meremat ponsel di tangannya.

"Apa?" Kepo Yeonjun. Perasaannya udah gak karuan karena melihat raut wajah Taehyun yang biasa kalem jadi galak dan gak terkendali.

"Ini. Coba baca aja sendiri. Gue mau pergi beresin tuh orang gila dulu." Kata Taehyun lalu melenggang pergi.

Sebenarnya udah lama Taehyun tau tentang permasalahan Beomgyu yang satu ini. Bisa dibilang, Taehyun yang paling peka sama perasaan Beomgyu walau kelakuan laki-laki bermarga Jung itu bisa dibilang diluar nalar.

Tetapi, semakin lama dibiarkan, orang yang suka mengganggu Beomgyu itu semakin menjadi.

Taehyun gak sabar.

Apalagi kalau Yeonjun dan Kai tau. Kayanya bakal beda cerita lagi.

Maka dari itu, dia gak mau memberitahu masalah Beomgyu itu pada saudaranya lebih dulu dan memendamnya bersama Beomgyu.

Ponsel Taehyun yang diletakkan begitu aja di kantong kiri Hoodie Kai langsung mendapat tatapan bingung yang lebih tua lalu Heeseung yang paling dekat, mencomot ponsel Taehyun dari Hoodie adik bontotnya.

Mata Heeseung bergerak, naik turun maju mundur. Tangannya pun juga demikian, mengotak-atik isi ponsel yang menampilkan tweet dari seseorang yang gak dia kenal.

"Lah?"

"Kenapa, Seung?"

Heeseung melirik Soobin yang menatap khawatir sekaligus kepo.

"Lihat deh a, gak jelas banget. Gue harap dia gak mati di tangan Taehyun kalau gini urusannya." 

"ANJING!"

Bukan.

Itu bukan Soobin yang mengucapkan kata kasar, melainkan Yeonjun yang awalnya lagi enak makan pisang lalu mengintip layar ponsel Taehyun.

Untung aja dia gak keselek habis misuh-misuh sambil nunjuk tweet punya orang yang gak dia kenal.

"Setan. Anak dakjal, gue bunuh lo, anjing! SIAPA NAMANYA?!"

"H-hah?" Kai yang gak tau apa-apa, cuma cengo ngelihat kakak tertua misuh gak karuan. Lalu, Yeonjun berganti menatap Kai.

"Lo gak usah ikutan. Biar gue aja yang habisin dia." Tunjuk Yeonjun saat sadar Kai mau ikut lihat apa yang membuat dia naik pitam.

Dollar SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang