15

278 23 2
                                    

"Maafin aa ya, Bam. Janji deh aa gak bakal buat kamu marah lagi."

"Mamas juga mau minta maaf, jangan ngambek.. muka kamu jadi kaya bebek kalau ngambek."

"Maafin Abang juga, dek Gyu. Nanti Abang bantu kerjain semua tugas kamu. Seribu persen dedek Gyu dapet nilai B plus plus."

Heeseung menarik beberapa senti bibirnya ketika Beomgyu mendelik, membuat laki-laki dengan lebam di pipi itu langsung menunduk takut.

"Gue nggak ikutan jadi gak perlu minta maaf anjay~ slebew~~"

"Dih, lo juga salah ya, njing."

Melihat Taehyun menari ala balet mengelilingi Kai, Yeonjun jadi emosi. Kealiman di depan Beomgyu yang Yeonjun perlihatkan langsung hilang.

"Kai enggak ikutan ya, Kai cuma nonton kalian tadi," ucap Kai saat Heeseung ikut meliriknya tajam, sedangkan Kai sendiri masih duduk santai sambil makan cemilan punya Kangmin lalu tertawa ketika melihat Taehyun tersandung terus nyungsep.

"Aduh.. duh, tapi gue kan disuruh sama bang Seung, ya gak Kai?"

Taehyun membalas, dia sontak berdehem kuat ketika tau atensi Beomgyu teralihkan ke arahnya dengan bibir menahan tawa.

Kai langsung mengangguk-angguk setuju, sebelum menyuapkan satu potong wafer coklat ke mulutnya.

"Iya. Taehyun emang di suruh bang Seung ngelakuin itu."

"Ohh jadi gitu."

Beomgyu mengangguk paham sembari melipat tangan di dada dan menyenderkan tubuh pada tembok luar kostan.

Kai memang patut diacungi jempol karena kejujuran yang dia punya.

"Terus terus, apa lagi yang kamu tau?"

"Hemm, apa ya? OHHH kemarin a Soobin sama mamas juga — Aduh!"

Belum selesai berucap, kepala Kai dilempar sandal rumah oleh Yeonjun. Tentu hal itu membuat Beomgyu kembali menatap nyalang Yeonjun.

"Mamas! Kalau gak mau jujur sama Bam mending mamas diem aja. Jangan aneh-aneh!!" Sebal Beomgyu lalu menghampiri Kai dan membantu laki-laki lebih muda mengusap kepala yang benjol di lempar sandal.

"Kamu gak apa-apa, Kai? Terus apa yang mamas sama a Soobin lakuin kemarin sampai aku di pecat jadi tukang parkir?"

Iya.

Alasan Beomgyu ngamuk-ngamuk dari tadi karena kehilangan pekerjaan berharga yang susah dia dapatkan.

Tukang parkir.

Ya, terdengar simple tapi bagi Beomgyu menjadi tukang parkir itu sudah setara dengan menjadi ceo di perusahan besar punya ayahnya.

Gak mudah juga buat mengarahkan kendaraan-kendaraan kinclong itu untuk parkir, apalagi kalau ada tante tante genit yang sukanya ngerayu dia yang sibuk ngarahin parkir.

Pengin rasanya Beomgyu arahin ke empang biar sekalian nyebur.

Sebelum menjawab, Kai menoleh ke arah Soobin yang udah ketar-ketir menunggu jawaban sang adik lalu menatap lelaki lebih pendek dari dia.

"Hyuka.."

Kai menggantung kalimat, Beomgyu semakin penasaran dibuatnya.

"..lupa, hehehe~"

"Hhh.. BILANG DONG DARI TADI." Beomgyu mengusap wajah frustasi, lama-lama kesal dengan sifat Kai. Sementara, yang menjadi pelaku utama hanya cengengesan sambil menggaruk rambut.

Kai berbohong.

Padahal Kai ingat jelas kemarin Soobin dan Yeonjun iseng ambil alih pekerjaan Beomgyu dengan dalih kalau mereka berdua adalah temen Beomgyu dan berniat menggantikan Beomgyu sementara. Gak lupa juga Heeseung ikut-ikutan — ngintil dari belakang kedua kakaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dollar SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang