004. dipanggil sayang!

3.2K 187 22
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya Oky.

Kring

Kring

Bel terakhir yang sudah semua murid tunggu. Akhirnya, berbunyi juga. Banyak semua murid yang sudah pergi meninggalkan kelas nya. Tapi tidak dengan dua bocah tersebut yang masih di kelas. Karna sedang mencatat materi yang belum ia catat.

Saat ini Adel sedang menunggu Alin menyalin materi tadi, karna Alin tadi ketiduran setelah dari kantin ia langsung tidur sampai jam pulang pun. Kalo bukan Adel yang bangunin pasti Alin masih tidur dan memimpi hal yang indah mungkin.

"Alin udah belum?"tanya Adel yang mulai bosen.

"Bentar lagi Adel. Sabar ya."jawab Alin

"Iya, sabar banget ko gue malahan Lin."ujarnya yang udah mulai jengah

"Nah udah selesai Del."gumam Alin

"Nih bukunya, Del. Makasih ya."ucapnya sambil memberikan buku Adel.

"Iya. Yaudah yuk balik."ajak Adel setelah ia masukan bukunya.

"Yuk."ucap Alin yang sudah membereskan buku-bukunya. Lalu pergi meninggalkan kelasnya yang sudah sepi itu.
.
.
.
.

"Alin gue duluan ya udah di jemput nih. Maap ya."ucap Adel tak enak hati karna harus meninggalkan bocil satu ini sendirian.

"Iya, gapapa ko Del. Paling Abang bentar lagi kesini."jawabnya untuk menenangkan Adel supaya dia tidak cemas pada dirinya.

"Yaudah, bye bocil."ucap Adel sambil lambaikan tangan nya di kaca mobil, lalu pergi.

"Dadah Adel."

"Ish, Mana sih Abang. Lama banget."gerutu Alin sambil memainkan kakinya.

Brum

Brum

Tin

Sebuah motor gede bahkan gedean motor tersebut dari pada Alin. Berhenti di hadapannya. Alin pun memperhatikan motor tersebut dari atas sampai bawah. Ia pikir itu motor abangnya ternyata tidak.

"Naik!"titah orang tersebut dari balik helm nya.

"Emang kamu siapa?"tanya Alin sambil memiringkan kepalanya.

Sedangkan orang tersebut yang melihat kegemasan Alin, dari balik helm nya tersenyum manis, bahkan hanya dia yang tau dan Tuhan yang tau.

Orang tersebut pun membuka helmnya."Ezar."jelas, padat ,singkat. Itu lah yang selalu Ezar jawab.

"Wah ternyata ka Ezar." Ucap Alin

"Hm"
"Naik buru!"

"Aku di pulang bareng sama Abang ka Ezar."tolak Alin dengan halus

"Abang lu gak bisa nganterin lu, karna lagi ada urusan. Jadi gue yang anterin lu."ujarnya Ezar tanpa ada kebohongan.

"Kok, tumben Abang gak bilang Alin ya."gumamnya pelan.

Tapi Ezar masih bisa dengar apa yang gadis itu ucapkan."soalnya Abang lu lagi membunuh hama" batin Ezar dengan senyum mengerikan tapi untuk saja Alin tidak melihat nya.

"Naik buruan!"titah Ezar kembali.

"Iya."Alin pun mencoba untuk naik namun tidak bisa.

Ezar yang merasa Alin kesusahan naik. Ia pun turun dari motornya, lalu ia mengangkat tubuh Alin ke jok motor.

"Eh."kaget Alin karna Ezar sudah angkat tubuhnya saja tanpa izin.

Ezar pun naik kembali motor nya setelah mengangkat bocil itu.

AEZAR (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang