003. ketemu teman abang

3.1K 193 117
                                    

Jangan lupa votment ya, biar author nya semangat.

Kring

Kring

"Baik anak-anak Minggu depan kita lanjutkan materinya kembali, karna ini sudah jam istirahat."ucap Bu Yahya lalu pergi dari kelas.

"Lin yuk ke kantin."ajak Adel

"Bentar dulu Dea ih."gerutu Alin sambil menyari sesuatu yang ada di tas nya.

"Emang lu lagi cari apaansih, Lin?"tanya Adel penasaran karna sejak tadi ia melihat apa yang Alin lakukan.

"Alin lagi cari botol minum pink Alin, dea. Dari tadi ko gak ketemu-temu ya de."jawab Alin sambil memajukan bibirnya. Menambah kesan imut, yang Adel lihat.

"Yaudah nanti tanya abang lu aja Lin."saran Adel.

"Bener juga apa yang Adel ngomong."gumamnya, setelah itu berdiri dan pergi begitu saja. Tanpa mengajak Adel.

"WOY, BOCIL. TUNGGUIN GUE NGAPA!."teriak Adel lalu berlari
menyusul Alin.

"Eh Dea mana ya?"tanyanya sambil mencari keberadaan Adel.

"Lah itu , Adel . Tapi ko dia lari-lari sih. Apa dia lagi lomba lari? Tapi sama siapa Adel lomba larinya?"cerocos Alin, saat melihat keberadaan Adel.

"Huh... huh..huh."

"Luh ke--na-pa ting--ga-lin gue sih?"ucap Adel dengan terbata-bata.

"Lah pikir , Alin. Adel udah jalan duluan."jawabnya sambil menatap polos Adel. Adel yang melihat tatapan polos itu pun enggan untuk menjawab kembali. Lalu ia menarik Alin untuk ke kantin, agar bocah itu tidak kabur lagi.

.
.
.
.
.

Eh anjir itu siapa yang di bawa sama adel ya

Anjir gemoy banget

Ah itu pipinya, rasanya pengen gue gigit rasanya

Kayanya itu murid baru deh

Iya deh, tapi semoga aja gak di bully ya

Ya semoga aja

Gak rela gue kalo dia di bully

Seperti itu lah bisik-bisik dari penghuni kantin, yang sedang melihat Adel dan Alin. Sebenernya sih Alin mendengar apa yang mereka katakan. Tapi dia bodoamatan, karna yang dipikirkan Alin adalah botol minum kesayangannya.

"ALIN SINI DEK!"teriak seseorang di meja kantin pojok

Alin yang merasa namanya di panggil iapun mencari siapa yang tadi manggil dia. Setelah Alin tahu siapa yang manggil dirinya tiba-tiba matanya berbinar cerah dan menatap orang itu dengan tatapan polosnya.

"ABANG!"

Alin pun berlari ke arah abangnya dan meninggalkan Adel lagi. Kasian ya jadi Adel di tinggalin mulu hehe.

Grep

Alin memeluk Leo sangat erat dan di balas oleh Leo tak kalah eratnya. Seperti tidak bertemu bertahun-tahun saja mereka tuh.

Leo melepaskan pelukannya lalu ia mengusap kepala Alin dengan gemas membuat rambutnya sedikit berantakan. Membuat sang empu menatap nya garang. Sedangkan Leo yang melihat tatapan itu tidak takut melainkan gemas.

"Ekhem."

Dehemam seseorang membuat Alin dan Leo menatap nya. Sedangkan orang tersebut hanya tersenyum tidak jelas.

"Eh santai dong, le."ujar seorang pemuda sambil mengangkat kedua tangannya. Yang bernama Daffa. Kalo kalian nanya apa kepanjangan nya gak ada ya. Jadi nyokap sama bokap nya cuman dia kasih nama Daffa, mungkin biar simpel kan.

AEZAR (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang