11

1.6K 211 16
                                    

"Bagus, semir dengan benar, nah tolong jangan lupa kau sikat bagian belakangnya," Ji berucap bagai boss yang tengah mengajari pembantu dalam menyemir sepatu.

"Tak usah kau memeritahku bedebah! Dan lagi, bisakah kau lepaskan kakimu????" Jennie berucap kesal, sial. Ia merasa harga dirinya terinjak ketika dia duduk dilantai menyemir sepatu Ji sedangkan lelaki ini duduk dengan tenang diatas sofa. Bagai raja yang berkuasa. Cih.bedebah!!

"Hei-hei,kau gila yah? Bagaimana bisa aku lepas kakiku? Susah Jennie, kau ini bodoh sekali, masa iya manusia lepaskan kakinya sendiri, " Ji berucap meledek,

"Maksudku lepaskan sepatu ini dari kakimu sialan! " Ji terkekeh,

"Aduh Jennie, ingat sayang, kau kalah dalam permainan adu ibu jari, ini hukumanmu, sudah semir saja sepatuku" Ji berucap, dengan sengaja Ji mengangkat kakinya kearah wajah Jennie, membuat ujung dari sepatu mengenai bibir dari gadis yang sedang menyemir, argghh. Kesal sudah!!!!

"Bangsat! Apa kau punya Sopan santun hah!!!!!!!!" Jennie berdiri ia lempar sikat semir lantas menatap Ji yang terdiam kaget akan sentakan yang sudah seperti singa yang akan menerkam. Sungguh menakutkan~

"Oy-oy turun kan nada suaramu itu bedebah! Ingat, kau kalah Jennie, jangan menentang atau tidak seperti perjanjian seluruh hartamu menjadi milikku!" Ji berucap, Jennie menggertakan giginya kesal, bajingan sekali lelaki ini, argh! Andai saja permainan ibu jari tadi dia menang sudah pasti lelaki ini yang akan Jennie buat lebih dari ini!!!

"Tapi bisakan kau tak perlu mengangkat kakimu sampai mengenai bibirku! " Jennie berucap dengan nada sarkas namun tak setinggi tadi,

"Iya maafkan aku, kemari biar ku obati dan sucikan bibir mu yang kotor penuh dengan dosa dari sepatuku" Ji berucap ia berdiri lantas dengan cepat Ji tangkup wajah Jennie dan dengan perlahan Jennie kecup singkat bibir dari Jennie yang terdiam sejenak.

"MWAAAH!" Dengan sengaja Ji berucap begitu kencang, membuat Jennie mendorong pelan tubuh Ji untuk menjauh,

"Yah, jangan begitu, membuat ku geli saja mendengarnya, " Jennie berucap, Ji terkekeh, dalam hatinya ia merasa gemas pada Jennie yang kini berbicara dengan nada biasa tak menyentak seperti tadi.

"Yausudah tak usah lagi menyemir sepatu, aku lapar, bisakah kau memasak sesuatu untukku? Kau kan hari ini libur" Ji berucap, Jennie hela nafas,

"Hm, kau tunggulah di meja makan, akan segera kusiapkan" Ji hening sejenak. Hei? Seriuskah? Jennie tak protes ketika ia suruh masak? Hoho. Apa gadis ini sudah terjatuh dalam pesonanya?? Ji pandang Jennie yang berjalan kearah dapur, meninggalkan dirinya yang tersenyum senang.

Ji terdiam tanpa kata saat ia melihat menu masakan yang Jennie berikan, sial. Kenapa sayur semua!!!!!!!! Sial. Pantas saja Jennie dengan semangat mau memasakan sarapan untuknya, ternyata dibalik kebaikan dalam wajah manisnya tersirat keburukan dalam gelap pikirannya! Argh sial. Harusnya ia tak usah meminta! Biar saja Ji makan roti tawar seperti biasa!

"Makan dulu salad tomat, wortel, asparagus ini, setelah itu sup asparagus, dan makanan utamanya adalah tumis toge, nah makan yah sayang, ini pertama kalinya aku memasak dengan penuh perasaan jadi habiskan ya^_^" mati!. Ya bisakah Ji mati sekarang juga? Sungguh dia lebih baik memakan ular bakar, tikus bakar atau makanan extreme lainnya tapi jangan dengan makan sayur. Ayolah Ji sudah memblacklist semua jenis sayur kecuali semua jenis bawang Ji masih mentorerirnya.

"Kau berniat membunuhku hah Jennie! Aku benci sayur, kau tau itu-"

" diam kau kim! Kau itu kurang subur! Sadar diri! Rose sudah menyiapkan resep makanan ini dan ini akan menjadi makanan wajib mu selama sebulan! Dan ingat jangan memakan apapun selain ini paham?" Sial. Wanita memang selalu mempunyai aura aneh yang bisa membuat lelaki bungkam! Sial. Jennie yang berucap serius benar-benar mengerikan. Dan segala permintaan akan Ji jawab dengan...

LIAR{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang