21

1.5K 230 14
                                    

Ji memperhatikan Rose yang nampak memeriksa keadaan Jennie, sudah 1 jam Jennie tak sadarkan diri dan Ji begitu khawatir,

"Bagaimana rose? Istriku baik-baik saja kan? Roh nya masih ada di raganya kan???" Rose melirik Ji yang tak bisa diam.

"Berisik. Lebih baik kau tunggu diluar agar aku bisa fokus memeriksa Jennie unnie" Rose berucap dengan nada yang menakutkan, membuat Ji segera keluar dari kamar dan menunggu diluar. Meski hati enggan meninggalkan namun takut akan Rose mengalahkan.

Ji rasakan lapar perut. Ia menghela nafas untuk tetap tenang lantas berjalan menuju dapur untuk melihat apa ada makanan yang bisa ia makan? Ji lihat kulkas ada 2 bungkus makanan.

Ji buka, ah. Pasti Jennie membelinya kemarin, Ji segera memanaskan makanan, ia siapkan piring selagi makanan dipanaskan, ah ya. Dia juga membuat jus untuk Rose. Tidak membuat hanya memindahkan jus dalam kaleng ke dalam gelas.

Ji biarkan jus untuk Rose di atas meja makan, sedangkan dia mulai melahap makanan,

"Oppa?" Ji dengar suara Rose yang memanggil, dengan segera ia berdiri dan menghampiri,

"Ya rose, bagaimaanna?" Ji bertanya dengan makanan yang masih ia kunyah.

"Astaaga istrimu sedang sakit kau malah enak makan!" Rose berucap menatap heran pada Ji,

"Kan kau menyuruhku diam diluar lagian akupun lapar,sudahlah, bagaimana keadaan istriku" Ji bertanya, Rose hela nafas ia berikan kertas berisi resep.

"Ini belilah apa yang aku tulis disini, cepat" Ji mengangguk ia segera meraih kertas itu dan langsung pergi menuju apotek.

Jennie perlahan membuka mata, ia lirik Rose yang berdiri disamping ranjang,

"Rose"

"Hm. Kau sudah sadar? " Rose segera duduk disamping Jennie lantas membantu gadis ini untuk duduk dan bersandar didashboard.

"Mana Jim rose?" Jennie berucap ia lirik kiri dan kanan mencari keberadaan suami sialannya itu.

"Dia membeli obat untukmu, apa perutmu masih mual?" Rose bertanya, Jennie mengangguk,

"Sedikit, sebenarnya aku kenapa?" Jennie bertanya, Rose memberi Jennie air.

"Minumlah, kau baik-baik saja, hanya kelelahan dan salah makan."  Rose berucap dengan tenang, Jennie hela nafas. Sial. Hanya salah makan sampai semual ini?

Terdengar suara pintu terbuka menampilkan Ji yang baru sampai dengan kresek ditangannya.

" Jennie!" Ji berucap senang ketika ia melihat Jennie yang sudah duduk tenang diatas ranjang, ia hampiri gadis yang begitu ia khawatirkan.

Ji berikan kresek obat pada Rose lantas dia segera memeluk Jennie. Membuat sesak nafas begitu terasa,

"Yahhh...apa kau berniat membunuhku? Aku tak bisa bernafas bedebah!" Jennie berucap, Ji melonggarkan pelukan lantas mengecupi bibir Jennie berkali-kali.

"Yahhhh!!!!!!" kesal sudah Jennie dorong tubuh Ji hingga lelaki ini terjatuh kebawah ranjang,  Rose hanya menghela nafas dengan kedua pasangan aneh ini.

"Ya kenapa kau mendorongku? "

"Karna kau gila! Sudah tau aku sakit dan kau malah memelukku sampai aku tidak bisa bernafas!"

"Aku memelukmu karna bersyukur kau sadar kupikir kau mati karna serangan jantung, jika kau mati siapa yang nanti akan melayaniku!!!'

" bangsat!! Apa hanya bercinta dalam pikiran mu itu hah!!!!!!!"

LIAR{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang