14

1.7K 214 24
                                    

Pertengkaran yang terjadi antara pasangan aneh ini akhirnya berakhir dengan Ji yang mengalah. Ah. Ji memang selalu mengalah, namun percayalah meski mengalah dia tetap memperjuangkan harga diri. Ya mau bagaimana lagi? memang tabiat keduanya begitu. Begitu rumit, aneh dan ya cukup menggemaskan bagi semua orang yang melihat hubungan super aneh ini.

Ini jam 2 malam, dimana semua orang normalnya tidur pada jam sekarang, tidak seperti Ji yang tak bisa tidur. Hah... ayolah bahkan semua orang tau tak ada malam yang takan bisa membuat Ji tidur nyanyak selain bercinta terlebih dulu. Perkataan Jennie tadi siang perihal datang bulan membuatnya tak bisa tidur dengan tenang.

Ji ingin sekali meraba, menjamah lantas mencium dengan ganas, tapi jika kebablasan ketika Jennie datang bulan itu akan sangat merepotkan. Ia tak ingin bermain solo jika menegang nanti maka dari itu Ji memilih diam menahan nafsu dan mencoba untuk terlelap. Tapi arghh!!! Sulit sekali.

Ji berbalik untuk memeluk,hanya memeluk tak masalahkan? Jennie yang membelakanginya tampak tak terganggu dengan pelukan yang Ji berikan, Jennie semakin terlarut dalam tidur lelapnya,

Ji mencium harum aroma Jennie, wangi badan dan rambut yang begitu Ji sukai, Jennie rasakan hangat nafas yang berhembus mengenai telinga dan lehernya, hah...Jennie tau. Dia selalu sensitif jika merasakan nafas Ji yang membuat bulu kuduknya merinding, bahkan meski lelap tidur Jennie segera terbangun.

"Jangan bernafas didekat telingaku Jim" Jennie berucap dengan suara khas orang bangun tidur, Jennie berbalik untuk menatap wajah lelaki yang menatapnya, terlihat jelas jika Ji sangat menginginkan nya malam ini.

"Jennie, i wanna kiss you. " Ji berucap, ia dekati leher Jennie merasakan halus kulit yang menjadi favorit.

Hah...Jennie terlampau biasa akan hal ini, Ji memang seperti ini jika ia sedang datang bulan, Ji selalu susah tidur sebelum merasakan sebuah ciuman, memang begitu lelaki mesum ini sangat ketergantungan akan ciuman setiap malam.

Jennie hela nafas, ia harus segera menghentikan jika tidak Ji pasti kebablasan,

"Jim hentikan, aku tak bisa melayani mu, kau selalu saja tak bisa menahan nafsumu" Jennie berucap, ia dorong tubuh Ji, lantas ia tatap laki-laki ini.

"Aku tau, tapi aku tak bisa tidur, kemarilah biar aku rasakan bibirmu" Jennie menghela nafas, lantas ia biarkan Ji mendekat dan merasakan bibir manis lelaki ini,

Hingga saat ciuman terlepas, Jennie usap sisi rambut serta kuping Ji, memberi kehangatan pada Ji yang mencoba untuk tidur,

"Tutup matamu Jim" Jennie berucap,

"Hm, kau mengusap rambutku, tak ada niatkah kau mengusap milikku ini? Dia pun butuh elusan" Ji berucap ia pandangi Jennie dengan senyum jahilnya, dan dengan spontan Jennie tampar cukup kencang pipi Ji.

"Tidur bodoh bukan menggoda!" Ji terkekeh, ia dekati Jennie lantas menyentuhkan kedua kening, merasakan hangat nafas yang berpadu, sial. Terkadang Ji bisa membuat Jennie berdebar-debar seperti ini.

Ji kecup singkat bibir Jennie,

"Slamat malam Ruby, " Ji berucap pelan, meski sedikit kesal ketika Ji menyebut nama aneh, namun tak ada niat untuk menyentak, dan membiarkan lelaki itu berucap tanpa protes dari dirinya.

"Hm, Kimjie " Ingin sekali Ji membuka mata lantas menyentak karna Jennie memanggil nama kecilnya,

Namun kantuk datang menerjang membuat keduanya mulai kembali terlelap dalam hening malam yang begitu tenang.

Ji duduk dengan tenang dengan telinga mendengarkan sang ayah mertua, hari ini keluarga park akan berkemah, ini adalah rencana dari sang kaka ifar. Krystal yang sedang mengandung mengingin kan liburan keluarga. Hah...cukup malas tapi mau tak mau Ji harus ikut. Bersyukur juga jika adik bungsu dari Jennie, Rio. Tidak ikut sebab sibuk. Biar. Malas sekali Ji dengan bocah itu.

LIAR{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang