7. About Feeling

936 229 19
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seulgi terus menarik Irene keluar dari area pesta itu, bahkan kini tangannya masih menggenggam erat tangan Irene. Ia benar-benar ingin Irene menjauh dari pandangan pria yang sangat dibencinya itu.

"Kau mengenalnya?"tanya Seulgi melepas tangan Irene kemudian menatapnya dengan tatapan dalam

"N-ne a-aku sudah lama mengenalnya"jawab Irene dan entah mengapa ia sangat gugup melihat tatapan Seulgi yang selalu berhasil membuatnya merasa terintimidasi.

"Hahh pastikan ini terakhir kalinya kau bertemu dengannya"ucap Seulgi

"Geundae wae?"tanya Irene

"Kau asistenku jadi aku perintahkan agar kau tak lagi berhubungan dengan pria itu!"bentak Seulgi membuat Irene tersentak

Irene menunduk karena ia sangat takut jika seseorang membentaknya. Sedangkan Seulgi yang melihat ekspresi takutnya seakan tersadar dengan apa yang telah dilakukannya.

"M-mianhae"kata Seulgi

"Aku akan menjauhinya jadi kau tak perlu membentakku"balas Irene berani menatap Seulgi.

Deg...

Seulgi tersentak saat Irene kini menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Melihat itu membuat Seulgi reflek memeluknya, entahlah ia seakan melihat wajah Jisoo yang tidak suka dibentak dan akan merasa sedih saat ia dibentak.

"Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf~"lirih Seulgi memeluk Irene erat.

Irene hanya mengangguk kemudian membalas pelukan Seulgi. Ia merasa nyaman berada dipelukan Seulgi. Entahlah, rasanya ia tak pernah mendapatkan perlakuan yang demikian.

"S-seulgi"lirih Irene melepas pelukan mereka karena ia merasa degupan yang melebihi kapasitas pada jantungnya.

Seulgi yang tersadar dengan maksud Irene langsung melepaskan pelukan mereka.

"Apa yang telah aku lakukan!"batin Seulgi

"Sial! Kenapa jantungku berdegup kencang! Irene pabo ya, kau harus sadar kalau kau hanya asistennya!"maki Irene pada dirinya dalam hati.

"Khem mianhae~"ucap Seulgi kembali meminta maaf

"Anniya gwencana"balas Irene

Hening karena mereka merasa canggung satu sama lain hingga akhirnya ponsel Seulgi berdering.

"Sebentar"ujar Seulgi sedikit menjauh dari Irene.

Irene hanya memperhatikan punggung Seulgi dari jarak yang tak begitu jauh. Terbesit dibenaknya sebuah pertanyaannya yang membuatnya heran.

"Geundae, kenapa dia terlihat membenci Jinyoung oppa?"gumam Irene terus menatap Seulgi yang bahkan kini telah berbalik menuju kearahnya.

"Ada apa?"tanya Seulgi membuat Irene tersadar kalau kini Seulgi berdiri didepannya

"Huh?! Anni! Tidak ada apa-apa!"jawab Irene cepat sedikit terkejut

Seulgi terkekeh.

"Sudah kubilang kau harus mengurangi kebiasaan melamunmu itu"senyum Seulgi

"Hehe"cengir Irene dengan wajah polosnya dan entah mengapa itu justru membuat Seulgi senang.

"Menggemaskan"batin Seulgi.

Glimpse Of Us [SeulRene ft. Kim Jisoo][ShortStory]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang