8.2. Answer Her

896 217 13
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hening.

Ruang rawat itu kini menjadi hening saat Seulgi mengeluarkan kalimat yang berhasil membuat Irene melebarkan matanya. Tak ada percakapan lagi setelah itu karena masing-masing dari mereka kini sedang bersusah payah mengontrol detak jantung yang terus berdetak melebihi kecepatan normal.

"K-kau sudah merasa lebih baik?"tanya Seulgi membuka suara

"Kurasa seperti itu"jawab Irene mengalihkan pandangannya saat Seulgi masih menatapnya dengan wajah khawatir.

"Astaga, kurasa aku akan segera mati karena jantungku terus berdetak seakan ingin pecah!"batin Irene

"K-kurasa sekarang aku haus"kata Irene membuat Seulgi melepas genggaman tangannya kemudian memberi segelas air putih yang ada disana kepada Irene.

Gluk...gluk...

"Perlahan, kau bisa tersedak"peringat Seulgi saat Irene terlihat begitu semangat menghabisi air itu.

"Kahhhh!"lega Irene karena ia benar-benar merasa haus.

"Ada lagi yang kau inginkan?"tanya Seulgi lembut

"A-anni"jawab Irene gugup

Seulgi menganggukkan kepalanya paham dengan sorot mata yang terus menatap Irene dengan tatapan teduh.

"Kau ingin mendengar suatu cerita? Kurasa aku harus sedikit berbagi cerita padamu"tanya Seulgi

"N-ne?"

"Istriku Kim Jisoo adalah gadis cantik yang sangat pintar, ceria, baik hati dan juga yang berhasil aku nikahi beberapa tahun lalu. Aku mencintainya hingga akhirnya aku berani untuk meminta izin kepada orang tuanya meski sebenarnya itu terlihat mustahil mengingat hubungan kami yang seharusnya tidak ada"kata Seulgi menatap Irene.

Irene mencoba mendengarkan dan mencerna apa yang ingin Seulgi ceritakan padanya. Entahlah ia tak mengerti kenapa Seulgi melakukan itu, yang jelas baginya tak ada salahnya mendengarkan cerita Seulgi. Lagipula ia harus tau hubungan sebenarnya antara Seulgi dan juga istrinya, Jisoo.

"Aku mencintainya, sangat"lanjut Seulgi

"Awalnya kami menikah dan hidup bahagia. Geundae pada suatu hari semuanya berubah saat sebuah sedan kehilangan kendali berhasil membuatnya terlempar jauh dengan darah yang terus mengucur bagaikan aliran sungai"ucap Seulgi membuat Irene melebarkan matanya.

"J-jadi?"

Seulgi menggeleng karena ia tau apa yang akan Irene katakan.

"Dia masih disini hanya saja---"

"Terbaring koma dan aku sendiri tidak tau kapan dia akan bangun"lanjut Seulgi menundukkan kepalanya.

Irene menatap sedih kearah Seulgi. Bagaimana bisa ia menaruh rasa dengan seseorang yang sudah jelas masih menantikan istrinya yang terbaring koma.

"Seulgi aku---"

Lagi-lagi Seulgi menggeleng.

"Keluarga dan sahabatku selalu mengatakan kalau Jisoo telah tiada hanya saja sifat keras kepalaku yang terus menepis kenyataan itu. Aku selalu yakin dia akan segera sadar setelah aku memberinya perawatan mahal, memasang seluruh alat medis agar dia terus bernafas kemudian menunggunya kembali membuka mata. Namun nyatanya aku hanya menyiksanya dan diriku sendiri"

Glimpse Of Us [SeulRene ft. Kim Jisoo][ShortStory]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang