~Happy Reading~
~Vote & Comment~
~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah mendengar semua penjelasan Irene tentang pertemuannya dengan Jinyoung termasuk seluruh kebohongan yang telah dilakukan oleh pria itu Seulgi benar-benar menahan amarahnya. Jinyoung tetaplah pria yang selalu menjadi penghalang kehidupannya.
Andai Jinyoung tak mengatakan semua itu, mungkin semuanya tak akan pernah terjadi pikir Seulgi.
Bughhh...
Satu pukulan mengenai wajah Jinyoung saat Seulgi datang amarahnya.
"Sudah kuperingatkan agar kau tidak pernah mencampuri kehidupanku lagi saekki yha!!!"umpat Seulgi
Jinyoung terkekeh mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya.
"Wae? Dia sudah meninggalkanmu huh? Bukankah itu lebih bagus, Kang Seulgi ssi?"kekeknya.
"Kau!"geram Seulgi manarik kerah baju Jinyoung kasar
"Wae?"
"Bukankah semua yang kukatakan benar Seulgi ssi? Kau hanya mengambil kesempatan dari Irene hanya karena Irene berhasil membuat Jisoo selalu berada didalam hatimu!"marah Jinyoung
"Tutup mulut sampahmu itu!"
Bughhh...
Lagi, Seulgi kembali melayangkan pukulan kewajah Jinyoung dan berhasil membuatnya jatuh tersungkur. Ia bahkan mengabaikan beberapa karyawan Jinyoung yang mencoba melerai mereka.
"Kau tetaplah bajingan yang akan selalu kalah jika berhadapan denganku. Dengar Jinyoung ah~ berhenti membuat kekecauan dan merebut kebahagian orang lain, fokuslah mencari kebahagiaan sendiri tanpa harus menyakiti orang lain."
"Aku tak akan pernah melepaskan Irene sama seperti aku tak ingin melepaskan Jisoo darimu saat itu! Dan jika kau kembali melakukan kekacauan maka akan aku pastikan kau benar-benar tak akan pernah merasakan kebahagiaan!"ancam Seulgi sebelum akhirnya ia meninggalkan Jinyoung yang terdiam begitu saja.
"Arrghh shiball!!"umpat Jinyoung
***
Sepanjang perjalanan Wendy terkekeh melihat wajah serius Seulgi. Ia melihat betapa Seulgi meluapkan seluruh amarahnya kepada Jinyoung.
"Otteo, apa perasaanmu sudah lega?"tanya Wendy membuat Seulgi menoleh menatapnya.
"Aku tak yakin"jawab Seulgi kembali menatap kearah depan.
"Wae?"tanya Wendy
"Kau tau, aku masih takut kalau Irene akan meninggalkan"kata Seulgi
"Kau sudah menjelaskan semuanya tanpa ada satupun yang kau tutupi. Dia mendengarkanmu dengan baik dan itu cukup memperlihatkan kalau dia tak akan meninggalkanmu lagi Seulgi ya"ucap Wendy mencoba membuang pikiran buruk Seulgi. Ia cukup paham kalau sahabatnya itu sedang takut dengan kemungkinan lainnya.
"Geundae---"
"Apa pengorbanannya yang hampir merebut nyawanya masih belum membuatmu yakin padanya? Jika kau tak yakin kalian bisa mengakhiri semuanya lagi"ucap Wendy membuat Seulgi tersentak.
***
Rumah sakit...
Saat perjalanan kerumah sakit Seulgi membeli sedikit tteokpokki yang tidak pedas dan bubur spesial untuk Irene karena ia tau kalau Irene akan menolak makanan rumah sakit yang bisa dibilang tidak enak.
![](https://img.wattpad.com/cover/314240089-288-k867481.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Glimpse Of Us [SeulRene ft. Kim Jisoo][ShortStory]✔
Hayran Kurgu"Aku tak melupakanmu, namun tak juga tak mencintainya. Aku hanya menemukan kilasan kisah kita pada dirinya"_Kang Seulgi Short story yang terinspirasi dari lagu "Glimpse of Us". Kisah tokoh didalam cerita ini tidaklah seperti yang tergambar dalam li...