11

83 14 0
                                    

Felix berlari kencang di lorong rumah sakit. Rumah sakit yang sama saat Yeonjun dinyatakan tiada.

Jaemin yang ikut bersamanya saja kewalahan mengejar Felix. Padahal kakinya lebih panjang daripada kaki Felix, namun kenapa cowok itu larinya kencang sekali?

Mereka berdua segera pergi ke rumah sakit setelah dikabari jika Chenle kecelakaan. Sementara Seungmin masih di rumah Beomgyu, menemaninya.

Berbeda dengan kasus Yeonjun, mereka tidak pergi ke ruang operasi.

Melainkan ke kamar mayat.

Felix dan Jaemin menemui petugas yang berjaga. "Pak, saya nyari temen saya. Zhong Chenle."

"Oh, pasien yang baru dibawa ke sini karena kecelakaan itu, ya?"

Felix mengangguk.

"Baik, mari ikut saya."

Jaemin menatap Felix. "Nggak apa-apa. Ada gue." Dia kemudian merangkul Felix, lalu masuk ke dalam.

Hawa ruangan itu benar-benar dingin. Banyak mayat-mayat yang belum dibawa keluarga mereka. Menambah kesan mistis.

Petugas itu berhenti di salah satu mayat. Di ranjang itu ada tulisan Zhong Chenle, 220901. Jaemin memberanikan diri untuk berdiri di dekat petugas, masih dengan merangkul Felix. Perlahan-lahan, kain putih yang menutupi mayat itu dibuka.

Menampakkan wajah Chenle yang berdarah-darah. Matanya terpejam erat, tidak ada pergerakan napas darinya.

Chenle sudah tiada.

Mereka tidak percaya, padahal tadi saat menghadiri pemakaman Yeonjun, Chenle masih sehat-sehat saja. Lalu sekarang ... cowok itu terbujur kaku dengan darah yang ada di mana-mana.

Suasana hening. Hanya ada isakan kecil yang keluar dari mulut Felix. Sementara Jaemin menangis dalam diam.

Tak mau berlama-lama di sana, mereka kemudian keluar.

"Gue bakal bawa jenazahnya Chenle ke keluarganya." kata Felix dengan suara seraknya setelah keluar dari kamar mayat.

"Gue ikut-"

"Nggak usah." Felix memotong perkataan Jaemin. "Gue aja."

"Tapi gue juga pengen ikut, Lix. Masa gue nggak dateng ke tempat peristirahatan terakhir Chenle?"

"Lo bahkan nggak kenal keluarganya."

Jaemin terdiam.

Benar. Mereka semua tidak ada yang mengetahui keluarga Chenle. Yang mereka tahu Chenle adalah anak dari keluarga kaya. Hanya Felix yang mengetahui keluarga Chenle.

"Tapi tetep aja, gue-"

"Nggak usah."

Jaemin menaikkan alisnya. "Kenapa?"

"No need reason. Lo nggak perlu ikut. Cukup doain Chenle yang terbaik buat dia."

"Tapi gue nggak bisa gitu! Chenle temen gue, nggak mungkin gue nggak nganterin dia ke peristirahatan terakhirnya!"

"Lo kalo pengen ketemu Chenle bisa kapan-kapan, kok." Senyum tipis terpampang di wajah Felix. "Yang penting biar gue aja yang bawa jenazah Chenle. Lo hubungi Kak Christ, kasih tau kabar ini."

"Oh, gue juga besok ijin buat nganterin jenazah Chenle ke keluarganya."

***

"Apa?!" Chan berteriak. "Lo nggak ngelarang Felix?!"

"Udah gue coba! Dianya bersikeras, Kak."

Chan memijit pelipisnya saat tiba-tiba kepalanya pusing. "Terus gimana?"

PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang